Bagi pejuang promil perlu memiliki daya juang yang kuat, meski sebagian Parents menjalani program ini dengan mudah dan lancar. Namun nggak semua orang bisa mulus dalam mendapatkan momongan, seperti Ibu Iki Putri.
Ibu Iki menanti kehadiran momongannya selama 12 tahun. Di waktu yang panjang itu, dia dan suami nggak berhenti menyerah untuk terus berusaha mendapatkan keturunan. Rasanya sudah seribu cara dilakukan Ibu Iki dan suami dari mulai tradisional seperti akupuntur, sengat lebah, sampai berkonsultasi ke ahli.
Saat itu, Ibu Iki dan suami nggak hanya datang dan menerima saran dari satu dokter saja, bahkan sampai lima dokter. Ini dilakukan untuk mempertimbangkan pilihan dan saran dari setiap dokter. Ibaratnya nggak hanya mencoba di satu jalan saja.
Memasuki usia 40 tahun, Ibu Iki semakin khawatir dengan kondisinya takut fase kesuburan semakin menurun. Akhirnya ia dan suami mencoba program bayi tabung dengan biaya sebesar Rp 100 juta, namun sayang sekali hasilnya pun gagal.
Semakin jatuh Ibu Iki sampai nggak ingin bersosialisasi lagi. Lalu, apakah Ibu Iki dan suami terus kembali bangkit? Apakah satu langkah yang membuatnya berhasil memiliki anak? Kita simak kisahnya dalam video ini, yuk!