Ketika anak-anak saya masih bayi dan cegukan, sang nenek pasti akan menempelkan robekan kecil kertas atau tisu ke kening mereka. Menurut Beliau, itu adalah salah satu upaya untuk meredakan cegukan pada bayi. Bagi saya pribadi, melihat bayi yang lagi cegukan dan ditempeli robekan tisu di keningnya sangatlah menggemaskan.
Saya pun berusaha mencari tahu kebenarannya dan akhirnya menemukan bahwa cegukan pada bayi aman dan hilang dengan sendirinya.
Cegukan pada bayi dapat berlangsung beberapa kali sehari
Cegukan adalah hal yang umum terjadi pada bayi di bawah setahun dan sama sekali tidak berbahaya. Menurut Dokter Spesialis Anak Christal-Joy Forgenie sebagaimana dilansir The Bump, cegukan adalah salah satu bagian dari tumbuh kembang bayi.
“Cegukan yang terjadi di saluran pencernaan hampir tidak pernah mengindikasikan masalah pada bayi baru lahir atau bayi di atas satu bulan,” jelasnya.
Cegukan dapat dialami bayi selama maupun setelah menyusu. Selain itu, bayi dapat cegukan beberapa kali sehari dan berlangsung lebih dari 10 menit. Orang tua pun tidak perlu mengkhawatirkannya.
Sementara menurut Robin Jacobson, asisten klinis profesor bidang pediatri di Rumah Sakit Anak Hassenfeld, selama bayi ceria dan tetap terlihat nyaman, cegukan tidak menjadi masalah karena akan hilang setelah beberapa menit.
Penyebab cegukan pada bayi
Gangguan pada diafragma yang masih kecil dan berkembang menyebabkan cegukan pada bayi. Diafragma adalah otot utama yang digunakan dalam proses menarik dan mengeluarkan napas. Meski tidak ada yang mengetahui persis penyebab cegukan, banyak hal bisa memicu gangguan diafragma ini. Penyebab umum cegukan pada bayi adalah Si Kecil terlalu cepat maupun terlalu banyak menyusu atau ‘menelan’ banyak udara. Kondisi-kondisi tadi pun dapat menyebabkan perut bayi kembung. Perut yang kembung akan mendorong diafragma dan terjadilah cegukan.
Penyebab cegukan lainnya adalah suhu perut yang berubah mendadak. Misal, kamu memberikan ASI perah (ASIP) hangat kepada Si Kecil lalu beberapa menit kemudian ia masih ingin menyusu lagi. Karena belum menyiapkan ASIP hangat, kamu pun terpaksa memberikan ASIP yang baru saja dikeluarkan dari kulkas. Bayi pun mungkin saja cegukan setelah meminumnya.
Cegukan pada bayi hilang sendiri
Ternyata kita tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan cegukan pada bayi. Seperti hal yang telah disinggung sebelumnya, cegukan akan hilang dengan sendirinya.
Ada pendapat yang menganjurkan orang tua untuk membiarkan bayi menghisap sesuatu guna meredakan cegukan. Menurut Lynnette Mazur, profesor pediatri di University of Texas Health Science Center, hal itu mungkin saja membantu, tapi ia tidak bisa menjamin keampuhannya.
Mazur pun melalui Baby Center mengingatkan orang tua untuk menghindari cara-cara yang dapat menyakiti bayi. Seperti mengagetkan Si Kecil dengan sengaja, menekan mata maupun ubun-ubunnya, atau menarik lidah bayi. Ternyata, cara-cara tersebut lazim dilakukan pada budaya tertentu. Padahal, tidak ada bukti ilmiah bahwa berbagai upaya tadi dapat megatasi cegukan pada bayi. Justru hal yang terjadi, bayi menjadi tersakiti.
Cara mencegah cegukan
Meski mustahil dapat segera dihentikan, potensi cegukan bisa kita kurangi, kok. Ayah atau Ibu bisa melakukan beberapa tips di bawah ini.
- Cegah bayi menyusu terlalu banyak. Berikan jeda di antara sesi menyusu untuk menyendawakan bayi sehingga perut kecilnya tidak terlalu penuh dan terlalu cepat terisi.
- Jika Si Kecil menyusu dari botol, pilihlah jenis dot yang dilengkapi fitur antikolik sehingga mengurangi udara yang ‘tertelan’ oleh bayi.
- Gendong bayi beberapa menit setelah sesi menyusu dan sebelum diletakkan dapat mencegahnya cegukan.
Seiring bertambahnya usia bayi, frekuensi cegukan pun akan berkurang. Menurut Jacobson, biasanya cegukan sedikit berkurang saat bayi berusia enam bulan.
“Tapi, tak perlu khawatir jika bayi berusia sembilan bulan masih cegukan,” terang Jacobson seperti dilansir situs The Bump.
Cegukan yang perlu diwaspadai
Meski begitu, orang tua juga perlu mengenali cegukan yang menunjukkan gangguan kesehatan pada Si Kecil. Menurut Mazur, bayi-bayi dengan penyakit asam lambung (Gastroesophageal Reflux Disease) rentan cegukan lebih sering. Beri tahukan pada dokter anak jika bayimu mengalami kondisi tersebut, khususnya bila muntahnya banyak atau ia batuk-batuk dan tampak rewel.
Selain itu, kalau cegukannya tidak terkendali, sangat sering, dan terjadi pada anak berusia di atas setahun, sebaiknya Ibu juga berkonsultasi pada dokter. Pada kasus-kasus tertentu dan jarang, cegukan tak wajar dapat menandakan kondisi kesehatan yang serius.
Referensi:
- Artikel “Asam Lambung Bisa Sebabkan Bayi Sering Muntah” pada Alodokter
- “Jangan Khawatir Saat Bayi Cegukan, Ini Cara Mengatasinya” pada Alodokter
(Febi/Dok. Pixabay)