Kenyataannya dalam pernikahan kita gak hanya berurusan pada pasangan aja, tetapi juga keluarga dan termasuk orang tuanya. Setiap mertua memiliki karakter yang berbeda, terkadang sikap yang diberikan terasa kurang berkenan di hati.
Misalnya aja, kerap kali ingin tahu urusan rumah tangga kita dengan anaknya. Bahkan, ikut mengatur apapun yang sebenarnya menjadi urusan kita dan pasangan. Pastinya, kondisi ini sangat membuat gak nyaman ya, Parents.
Meski begitu, usahakan untuk tetap tahan diri agar gak terjadi konflik. Bagaimana caranya? Yuk, simak tips berikut ini.
Merefleksikan diri
Dilansir dari Psychology Today, konsultan pernikahan Yvonne K.Fulbright, PhD, menyebutkan saat kita mendapat kritik atau saran dari mertua, usahakan untuk tetap tenang dan menjaga emosi. Jadikan ini momen untuk introspeksi diri.
Bisa jadi, kritik yang diberikan mertua itu ada benarnya. Namun kalau penyampaiannya terasa berlebihan dan cukup menyakiti, carilah tempat sepi untuk menenangkan diri, ya.
Menyatukan tujuan dan prinsip dengan pasangan
Bila kondisi ini sudah cukup mengganggu, gak ada salahnya untuk mendiskusikan perihal ini ke pasangan. Tujuannya bukan untuk konfrontasi, tapi menyampaikan alasan yang memberatkan pikiran karena kritikan mertua. Harapannya pasangan dapat mengerti dan punya kesamaan visi.
Memberi batasan terhadap mertua
Agar mertua gak selalu ikut campur pada urusan rumah tangga, usahakan untuk membatasi cerita pada mertua. Gak perlu menceritakan urusan uang atau masalah anak karena itu membuat mertua merasa perlu ambil bagian dalam urusan rumah tangga. Jadi jangan terlalu banyak curhat dan kalau bisa batasi jarak dengan mertua untuk mencegah konflik lainnya.
Menggunakan intonasi suara dan bahasa tubuh yang ramah
Bagaimanapun sikap mertua, usahakan untuk selalu tenang ketika berbicara pada orang tua. Ini dilakukan untuk menjaga keharmonisan keluarga. Hindari berlaku kasar dan berkata ketus, sikap itu bisa merugikan diri kita, jangan sampai kita dianggap menantu yang merusak hubungan keluarga. Tetaplah sabar dan tenang.
Biarkan pasangan yang menjadi penengah
Dalam hal ini pasangan harus dapat adil dalam menghadapi konflik mertua dan menantu. Pastikan pasangan bisa menyampaikan keluhan kita pada mertua dengan cara yang baik dan gak menyinggung. Biasanya, orang tua akan lebih mendengarkan anaknya, selain itu pasangan juga berhak membela kita selama sikap kita gak melewati batas adab dan sopan santun.
Menjaga perasaan pasangan
Boleh aja curhat dan mengadu tentang perilaku mertua ke anaknya. Tetap saja, kita perlu menjaga perasaan pasangan agar gak merasa tersinggung atau direndahkan. Bagaimanapun mertua itu orang tua dari pasangan yang sudah berjasa dalam membesarkan pasangan kita.
Sabar ya Parents, memang gak mudah dalam menghadapi mertua. Kita bisa mencoba cara di atas, salah satunya menjaga jarak namun tetap bersikap sopan 🙂