Orang tua, terutama ibu-ibu, yang menghabiskan banyak waktu bareng Si Kecil pasti sering menghadapi tingkah anak yang kadang-kadang suka bikin emosi. Si Kecil bisa saja cranky, menangis sambil teriak-teriak, berantakin mainan atau melakukan polah lain yang bikin ibu mesti elus-elus dada. Kalau orang tua gak bisa menahan emosi, wah, bisa pecah deh, perang dunia ketiga. Terus bagaimana caranya ya, supaya ibu bisa menahan emosi?
Biarkan anak menangis
@deciaratna08: “Kalau anak menangis terus, saya biarin dulu. Biar ibunya juga tenang. Karena kalau ibunya dongkol, anaknya gak tenang-tenang.”
Saat anak rewel, biarkan dia menangis sejenak sementara Ayah dan Ibu menenangkan diri. Menurut penyuluh pengasuhan anak Roma Kitty Norris, menangis dapat membantu Si Kecil menyalurkan emosinya. Dengan menangis, tubuh anak akan memproses dan melepaskan perasaan. Kalau kamu sudah tenang, coba kembali lagi ke anak, tenangkan tangisannya dan tanya apa keinginannya.
Time out
@verraoktavia: “Didiemin, terus akunya menjauh atau masuk kamar tapi sambil tetap diawasin (takut jatuh atau kena bahaya). Biasanya kalau sudah begini, anakku kayak ngerti kalau emaknya sudah emosi tingkat dewa.”
Cara seperti yang dilakukan @verraoktavia merupakan contoh time out untuk orang tua. Pas anak lagi rewel, kamu bisa menenangkan diri dengan menjauh sejenak. Entah ke kamar lain, ke teras rumah atau cuci muka ke kamar mandi. Time out dapat membuat emosi kamu teredam. Jadi lebih bisa berpikir logis saat berhadapan lagi dengan anak. Sebelumnya pastikan anak kamu dalam kondisi aman, ya.
Peluk si kecil
@vidyanti_harsa: “Saya peluk Si Kecil. Terkadang mereka banyak ulah cuma mau cari perhatian kita. Terus ajak main. Yang penting selalu tanamkan dalam hati bahwa Si kecil adalah titipan Allah paling indah buat kita.”
Saat lagi emosi sama anak, coba deh peluk dan cium Si Kecil. Menurut Psikolog Elizabeth Lombardo, aktivitas seperti memeluk dan mencium dapat melepaskan hormon oksitosin. Hormon ini akan membuat seseorang merasa lebih tenang dan bahagia. Terus ingat-ingat juga walaupun suka rewel, Si Kecil adalah sumber kebahagiaan kita juga.
Atur napas sambil baca mantra
@shara27_: “Diam, tarik napas dalam-dalam terus istighfar”
Menarik dan membuang napas secara teratur dapat membuat tubuh kamu lebih rileks. Sambil atur napas, kamu juga bisa membaca “mantra sakti.” Ada yang sesuai kaidah agama, seperti istighfar. Tapi ada juga mengucapkan kalimat-kalimat afirmasi positif, seperti “anak pintar, anak baik, yang tenang ya sama mama.”
Minta bantuan orang lain
@gitarasastroberi : “Video call papanya. Enggak tahu kenapa anak-anak saya jauh sama papanya, tapi justru takut. Kalau sudah tatap muka sama papanya, dinasehatin secara virtual malah manut.”
Kalau ibu sudah gak sabar menghadapi anak, kamu bisa oper tugas ke ayah. Bisa dengan meminta ayah mengajak Si Kecil main atau meneleponnya dan minta ayah ngobrol ke anak. Selain ke ayah, kamu juga dapat meminta bantuan orang lain di rumah. Seperti ke orang tua atau kerabat lain yang bisa menggantikan kamu sebentar buat menemani anak.
Tanyakan maunya
@arsyilaromesadarmawan : “Kalau si anak lagi cranky, dan menangis histeris, saya pegang wajahnya. Lalu saya lihat kedua matanya sambil tanya maunya apa. Dengan begitu, si anak luluh dan diam nangisnya. Tapi, kalau si anak cranky tapi gak nangis saya cukup tahan emosi hembuskan napas dan tanya maunya apa.”
Jika Si Kecil sudah bisa diajak komunikasi, gak ada salahnya buat langsung menanyakan penyebabnya menangis dan hal apa yang dia mau. Dengan begitu, bisa langsung cari solusinya biar tenang, deh. Ayah dan Ibu juga dapat membantu merefleksikan emosi yang dirasakan anak.
Misalnya, “Adek lagi kesal ya? Ibu juga tadi kesal karena ibu bingung, gak mengerti keinginan kamu. Sekarang, adek maunya apa?”
Kunci utama biar gak emosi menghadapi kerewelan anak adalah dengan bersabar. Ini gampang-gampang susah sih, ya. Tapi usahakan buat tetap tenang dan sabar karena badai kerewelan Si Kecil pasti berlalu.
(Dyah/ Dok: Shutterstock)