Keguguran memberikan luka pada fisik maupun emosional, nggak mudah menerima situasi yang menghancurkan ekspektasi kita. Ketika melihat garis dua timbul di test pack, melihat hasil USG pastinya kita berharap penuh dan membayangkan kehadiran Si Kecil sekaligus peran baru sebagai orang tua.
Sayangnya, harapan itu belum bisa terjadi. Bumin Nucha beberapa kali pernah menghadapi teman yang mengalami keguguran, saat itu Bumin sempat bingung harus berkata dan berbuat apa. Kalau bilang “Sabar dan semangat” rasanya klise banget, apalagi kalau mau bilang “Ikhlas” takut dianggap nggak ngerasain beratnya kehilangan anak.
Jadi waktu itu Bumin menanggapi dengan bertanya “Lagi butuh apa sekarang?” kebanyakan dari mereka jawabannya ingin ditemani. Pernah Bumin sampai kerja dari rumah teman yang ngalamin keguguran karena saking dia pingin ada teman di sampingnya.
Setelah Bumin kulik lagi, sebenarnya ada banyak dukungan yang bisa kita berikan ke Ibu yang mengalami keguguran. Ini berguna banget buat kita untuk menolong teman atau orang terdekat yang menghadapi hal ini. Berikut Bumin sebutin, yaaa.
Mendengarkan ungkapan kesedihannya
Sikap bijak yang bisa kita berikan dalam keadaan ini adalah mendengarkan curahan hati mereka sampai selesai. Kita sebagai pendengar nggak sembarang menghakimi apa yang terjadi, apalagi sampai memberikan respons yang terkesan meremehkan kesedihan mereka.
Jangan sampai perlakuan kita membuat Ibu yang mengalami keguguran merasa sendiri dan semakin tertekan. Jadi berikan ruang bagi mereka untuk mengungkapkan isi hati dan kesedihannya, bila ingin memberikan nasihat pastikan itu nggak akan menyinggung perasaannya.
Berikan hadiah kecil
Memberikan hadiah pada Ibu yang keguguran bisa sangat berarti baginya. Dia akan merasa dihargai dan dibutuhkan rasa bahagianya, hadiah yang diberikan nggak harus yang mahal, kok. Misalnya kita berikan hadiah cemilan kesukaannya, atau pakaian yang membuatnya nyaman, dll.
Faktanya memberikan hadiah yang membuat orang lain senang, maka rasa positif itu akan menular pada kita. Dalam sisi kesehatan, kebahagiaan dapat menyehatkan jantung kita, lho.
Menawarkan bantuan yang dibutuhkan
Seperti yang pernah Bumin lakukan tadi, menemani teman yang keguguran karena dia nggak mau sampai merasa sendiri. Namun, setiap orang memiliki kebutuhan pertolongan yang berbeda, mungkin ada yang butuh bantuan dalam membereskan rumah atau dibuatkan makanan, dll.
Dalam memberikan bantuan yang mereka butuhkan seperti membantu membereskan rumah atau menyiapkan menu makanan, itu dapat membuat mereka bisa lebih fokus pada kesehatan fisik dan emosional.
Mengajak keluar rumah
Terpuruk dalam kesedihan itu nggak baik, meski kita perlu memberikan mereka waktu untuk berduka namun jangan lupa untuk tetap menyemangatinya. Ajak mereka untuk menonton film, makan di restoran, atau bertemu dengan teman-teman.
Bagaimanapun mereka harus menjalani kehidupan selanjutnya, semangati mereka untuk kembali menjalani kehidupan seperti biasanya. Kita bisa ajak aktivitas di luar ruangan atau melakukan kegiatan sesuai hobi dan kesukaannya.
Validasi rasa kehilangan mereka
Terkadang maksud kita itu untuk menguatkan supaya mereka nggak terlalu kepikiran sama apa yang telah terjadi. Namun itu justru membuat mereka semakin sedih dan nggak diterima rasa berdukanya.
Misal kita bilang begini, “Nggak apa-apa itu kan masih belum jadi bayi.” atau “Tenang aja, nanti bisa bikin lagi.” Please, ini nggak memberikan kenyamanan. Sebaiknya kita ikuti perasaan mereka yang telah kehilangan anak meski masih janin ataupun masih bisa hamil lagi. Berikan mereka simpati ataupun empati yang tepat.
Parents, dengan begini kita nggak bingung atau takut lagi untuk memberikan respons pada Ibu yang mengalami keguguran, ya. Semoga kita semua selalu diberikan keselamatan dan bisa hamil serta melahirkan dengan bahagia 🙂