Si kecil yang masih bayi mulai merebut sendok yang kamu pakai untuk menyuapinya. Terkadang ia juga mencoba mengambil makanan dari mangkuk dengan tangan mungilnya. Itu berarti, bayi ingin makan sendiri, Bu. Menurut Dokter Spesialis Anak IGAN Partiwi, keinginan tersebut mulai muncul sejak anak berusia 8 atau 9 bulan. Alih-alih kesal dengan aksi si kecil, dokter yang akrab disapa dr. Tiwi ini justru menyarankan orang tua untuk mendukung keinginan bayi untuk makan sendiri.
Menurut dr. Tiwi, dengan memberikan kesempatan kepada bayi untuk belajar makan sendiri, berbagai manfaat dapat ia peroleh. Seperti membantunya mengembangkan keterampilan fisik dan mental, memperlancar kordinasi tangan dan mata, serta meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan bahwa ia mampu melakukan sesuatu.
Sejumlah hal bisa kamu lakukan agar si kecil senang dan ibu pun tenang.
Tingkatkan kesabaran Ibu
Si kecil tampak asyik memain-mainkan makanannya mulai dari mengaduk buburnya dengan jari, meremas-remas santapannya, bahkan membalikkan mangkok sampai isinya tercecer di lantai. “Anggap saja itu sebagai bagian dari kegiatan bermain bersama bayi. Tapi tentu saja, Anda harus tetap menanggapi ulahnya itu sambil menyuapi dengan makanan yang disiapkan dari mangkuk lain,” jelas dr. Tiwi lewat bukunya Sehat Lezat Olah Saji dr. Tiwi.
Antisipasi kekacauan yang mungkin ditimbulkan bayi
Namanya bayi lagi belajar makan, sesi bersantap pun pasti berantakan. Menurut dr. Tiwi, keterampilan si kecil saat ini belum dapat mengimbangi rasa ingin tahunya yang sangat besar untuk mengenal dunia baru di sekitarnya. Jadi, tinggal ibu yang mengatur strategi agar proses bersih-bersih berjalan mudah. Misal:
- Letakkan kursi makan di tempat yang jauh dari tembok, lalu gelar tikar plastik atau koran bekas di bawahnya.
- Untuk mengurangi noda di baju, ibu bisa memakaikan bib atau tadah makan pada si kecil. Bib berbahan plastik dengan bagian bawah yang melengkung dapat menampung makanan yang jatuh dari mulut bayi.
- Jika udara cenderung tropis, anak makan dengan memakai popok saja juga tak masalah, bahkan dapat mengurangi tumpukan pakaian kotor ibu di rumah.
- Pilih mangkuk dengan perekat di bawahnya sehingga tidak mudah tumpah bila digeser oleh bayi.
Siapkan ekstra makanan dan alat makan
Berikan si kecil sendok dan mangkuk sendiri dengan sedikit porsi makanan di dalamnya, sementara ibu sudah siap dengan mangkuk berbeda dengan porsi yang sebenarnya “Jika si kecil tampak sulit menyendok makanan dari mangkuknya, beri ia sendok yang Anda pegang yang berisi makanan agar belajar menyuap sendiri. Walau berceceran, Anda tidak perlu khawatir asupan gizinya kurang,” jelas dr. Tiwi.
Waspada dengan risiko bayi tersedak
Ibu dihimbau untuk selalu mendampingi anak selama proses makan. Perhatikan juga tekstur yang dikonsumsi bayi. Jangan biarkan si kecil menyantap sendiri jenis makanan yang keras dan sulit dicerna.
Selalu jaga kebersihan
Banyak makanan tercecer berarti ekstra bersih-bersih. Usai makan, dahulukan membersihkan bayi. Selain itu, perlengkapan makan dan bib harus selalu dalam keadaan bersih. Perhatikan juga kebersihan kursi makan si kecil agar tidak ada sisa santapan yang menarik kerumunan semut di sela-selanya.
Kalau sudah tahu ragam tips dari dr. Tiwi tadi, tentunya ibu tidak ragu lagi memberikan kesempatan pada bayi bila ingin makan sendiri, ya.
(Febi/Dok. Pixabay)