Di bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan buat berpuasa. Seingat saya, waktu hamil saya sempat puasa tapi tidak full selama satu bulan. Karena kondisi tubuh yang gampang lemas dan khawatir kebutuhan nutrisi janin tidak terpenuhi.
Terus sebenarnya bagaimana ya puasa bagi ibu hamil? Menurut ajaran Islam, ibu hamil dan menyusui dibolehkan buat mengganti puasa di waktu lain atau membayar uang fidyah. Tapi, kalau ibu masih berniat puasa, ada tipsnya agar tetap aman bagi kesehatan ibu dan janin.
Pengaruh puasa bagi ibu hamil
Di situs Baby Center disebutkan beberapa studi soal pengaruh puasa bagi ibu hamil. Ada penelitian yang menunjukkan, puasa saat hamil bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Terutama kalau puasa dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Tapi, perbedaan berat ini tidak terlampau jauh dibandingkan bayi yang ibunya tidak berpuasa.
APGAR score (penilaian keadaan bayi sesaat setelah lahir) dari bayi yang ibunya berpuasa juga tidak berbeda dengan bayi yang ibunya tidak puasa. Walaupun saat puasa ada perubahan kimiawi pada darah Ibu, seperti penurunan kadar gula, perubahan ini tidak membahayakan kesehatan ibu dan bayi.
Tips aman puasa bagi ibu hamil
- Jika ibu merasa fit selama hamil, maka ibu tetap bisa berpuasa. Berikut tips puasa bagi ibu hamil yang dilansir dari penjelasan dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp.OG,:
Penuhi kebutuhan nutrisi 2500 kilokalori per hari. Caranya dengan mengatur kompisisi makanan saat sahur dan buka puasa. Sebaiknya tiap makan komposisinya terdiri dari 50% karbohidrat, 30% protein hewani dan protein nabati, serta 20% lemak sehat. - Saat sahur dan buka puasa, perbanyak konsumsi air putih yaitu sebanyak 1,8-2 liter per hari. Di waktu tersebut, Ibu juga dapat minum segelas susu hangat untuk melengkapi kebutuhan nutrisi selama seharian.
- Pastikan kamu mengkonsumsi suplemen vitamin dan asam folat yang dapat mendukung pertumbuhan janin. Karena di saat hamil, kebutuhan vitamin dan asam folat Ibu lebih tinggi dari biasanya.
- Hindari minuman dingin dan manis saat buka puasa. Konsumsi makanan atau minuman tersebut dapat menyebabkan kenaikan gula darah secara drastis yang membuat Ibu lebih cepat lemas.
- Hindari resiko dehidrasi dengan mengurangi konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi atau cokelat di saat sahur dan bukan puasa. Kamu juga dapat mengurangi aktivitas di area terbuka yang panas agar tidak cepat haus dan lemas.
- Atur jam istirahat. Bagi Ibu yang bekerja, usahakan untuk cukup istirahat selama di kantor. Sebaiknya kamu tidak memaksa melakukan pekerjaan berat atau terlalu banyak. Tujuannya agar Ibu tetap rileks dan tidak stres selama berpuasa.
Sebaiknya ibu tidak berpuasa kalau…
Meski berpuasa tidak mempengaruhi kondisi kehamilan secara signifikan, ibu mesti tetap waspada. Jika kamu mengalami tanda-tanda berikut ini, ada baiknya untuk menunda puasa.
- Ibu mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Kondisi ini biasa terjadi di trimester awal kehamilan. Gangguan tersebut dapat menyebabkan ibu mengalami dehidrasi sehingga berpengaruh ke asupan nutrisi bagi janin. Tanda dehidrasi lainnya ditunjukkan jika ibu merasa lemas atau sangat haus.
- Situs Alodokter menyebutkan, ibu perlu waspada jika terjadi penurunan berat badan selama puasa, perubahan gerak janin dan muncul rasa nyeri seperti kontraksi di perut ibu.
Kalau kamu merasakan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Konsultasi juga perlu dilakukan sebelum puasa agar dokter dapat memantau kesehatan kamu dan janin terlebih dulu. Nantinya, Ibu juga yang merasakan kondisi kamu dan janin. Kenali sinyal tubuh kamu agar ibadah puasa bisa berjalan nyaman dan aman bagi kehamilan.
(Dyah/ Dok: Shutterstock)