Punya anak kembar itu cita-cita bagi sebagian pasangan. Rasanya tuh unik bisa punya dua anak sekaligus di waktu bersamaan. Ngurusnya juga sekalian capek, jadi pas banget buat yang cuma mau punya anak dua.
Ngomongin soal punya anak kembar, Mammin sempat sharing saat Instagram Live dengan dr. Benediktus A,MPH,Sp.OG(K) mengenai rencana memiliki anak kembar. Kalau dari pandangan dokter kandungan, memang sih, lebih nyaman hamil satu atau single term.
Bisa dibayangin dong ya, volume rahim itu terbatas. Kalau janin masih berukuran kecil tentunya masih terasa nyaman. Tapi gimana kalau udah masuk trimester tiga? Satu anak aja engap apalagi dua.
“Hamil anak kembar itu biasanya happy di trimester-trimester awal ketika dia masih kecil. Bayangin kalau itu udah gede, 28 minggu, 30 minggu, rasanya gimana tuh,” kata dokter yang akrab disapa dr. Benny.
Selain itu, ada berbagai risiko yang lebih tinggi ketika hamil kembar seperti preeclampsia, kemungkinan lahir prematur, dan sebagainya.
Nah, kalau Parents udah bertekad untuk punya anak kembar, Mammin lanjut jelasin tentang kehamilan kembar berdasarkan penjelasan dr. Benny, ya!
Kembar identik
Proses terjadinya kembar identik, diawali dengan saat menjadi satu embrio. sel sperma bertemu dengan sel telur lalu berjalan ke rahim. Nah, saat akan menempel di rahim, embrio terbelah dua dengan sempurna.
Itulah kembar identik yang wajahnya mirip banget, jenis kelaminnya juga sama, bahkan hampir susah dibedain.
Kembar dempet
Beda lagi kalau embrio yang terbelah nggak sempurna, sebagian masih belum terbelah seluruhnya. Lalu udah menempel duluan, bisa menjadi kembar siam atau kembar dempet.
Umumnya bayi-bayi ini menempel di bagian dada, bokong, atau panggul. Namun, kebanyakan kembar siam nggak selamat saat dilahirkan.
Kembar tidak identik
Si bayi kembar satu ini, biasanya berasal dari dua sel telur. Dua-duanya ovulasi lalu berhasil bertahan hidup sampai ke rahim.
Menurut dr. Benny, biasanya hamil kembar bayi tidak identik terjadi saat program bayi tabung atau IVF (In Vitro Fertilization). Ketika dokter menanam dua embrio ke rahim, kebetulan keduanya bisa menempel dan berhasil dibuahi.
Jadi kalau Parents, ada keinginan untuk memiliki anak kembar nggak identik bisa dicoba melalui jalur bayi tabung. Sebab prosesnya menanam dua embrio, mana tahu, bisa jadi kembar.
Gimana.. udah kebayang kan kalau punya anak kembar? Jadi kehamilan kembar ada plus dan minus-nya ya, Parents. Yang penting si Kecil selamat dan Ibunya juga sehat serta bahagia. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan kondisi kehamilan ke dokter kandungan 🙂