Idealnya, orang tua ingin anak bersantap sambil duduk. Namun, ada kalanya anak berontak saat sesi makan lantaran harus duduk untuk durasi yang lama atau tidak mau buka mulut kalau tidak sambil jalan. Itulah alasan sebagian orang tua pasrah membiarkan anak mereka berjalan atau berlarian sambil disuapi agar mau makan.
Memang sih, eksplorasi merupakan hal yang lekat sekali dengan kepribadian anak balita. Tapi, sesi makan sembari berlarian dapat memperbesar risiko tersedak, Bu. Nah, sebagai solusinya, orang tua dapat mengusahakan sejumlah trik di bawah ini saat menghadapi anak tak bisa diam saat makan.
Makan dengan suasana berbeda
Tidak harus selalu di meja makan, Ibu dapat mengajak Si Kecil makan sambil duduk dengan suasana berbeda. Misal, di ruang keluarga, teras, bahkan halaman rumah jika cuaca sedang bersahabat. Ibu dapat menggelar tikar sehingga anak bisa makan di situ sembari menikmati suasana berbeda sekitarnya.
Biarkan anak makan sendiri
Si Kecil dapat mulai makan sendiri ketika ia sudah bisa memegang sendoknya, lho. Anak yang diberikan kesempatan makan sendiri biasanya dapat duduk lebih lama apalagi kalau menerima tantangan-tantangan baru. Seperti minum dengan sedotan, makan dengan sendok, atau mencelupkan makanan pada saus yang tersedia. Sesi makan pastinya akan lebih berantakan dan bersiaplah dengan keadaan tersebut. Walaupun begitu, hal terpenting adalah anak dapat makan lebih banyak dan belajar etika makan, bukan?
Temani anak makan
Meski kamu tidak makan di saat bersamaan, duduklah dekat Si Kecil yang sedang menyantap makanannya. Bangunlah interaksi yang menyenangkan untuk mencegah anak lekas bosan.
Jadilah teladan
Anak adalah peniru ulung. Jika Ibu kerap makan sambil berjalan usai mengambil camilan dari kulkas, kamu pun mengajarkan hal yang sama pada Si Kecil. Karena itulah, anak sebaiknya dibiasakan menyantap hidangan di meja makan bersama keluarga. Makan bersama keluarga akan memberikan pengalaman yang menyenangkan juga rasa aman dan dicintai. Ibu juga dapat ikut makan sedikit ketika ia bersantap demi memberikan contoh yang baik.
Ketahui ambang batas anak
Sebenarnya tidak ada batasan pasti terkait lamanya anak makan dalam keadaan duduk. Tapi, Ibu tentu dapat mengetahui bilamana anak sudah melampaui batasnya. Misal, Si Kecil lebih banyak berontak ketimbang makan. Idealnya, Ibu dapat menyudahi sesi makan ketika kondisi itu terjadi meski ia baru memperoleh sedikit asupan. Kurangnya asupan dapat digantikan pada sesi makan berikutnya.
Siapkan porsi kecil
Ibu dapat menyajikan makanan dalam porsi sedikit saat Si Kecil akan bersantap. Tak hanya mengurangi risiko sajian terbuang, usaha ini juga bertujuan menghindari kekesalan Ibu karena anak menyisakan banyak makanan.
Menyikapi anak yang tak bisa duduk diam saat makan
Bagaimana jika anak tak mau juga duduk diam meski berbagai upaya di atas sudah dilakukan?
Menurut Praktisi Pendidikan Anak Edy Wiyono, sebaiknya orang tua mengetahui dulu gaya belajar anak, antara lain melihat (visual), auditori (mendengar), atau kinestetik (bergerak). Anak dengan gaya belajar kinestetik, struktur sarafnya memang dirancang untuk bergerak sehingga sesi makan pun memerlukan pergerakan fisik. Pria yang lebih dikenal Ayah Edy itu berpendapat, kondisi tersebut tidaklah salah. Bagi anak kinestetik, perintah untuk diam justru akan menghambat kreativitasnya. Soalnya, mereka belajar melalui praktik dan menyukai hal-hal yang menciptakan kesibukan.
Selain itu, anak-anak yang masih berusia tiga tahun memiliki kemampuan saraf yang tinggi (multitasking) sehingga ia bisa mengerjakan beberapa kegiatan sekaligus. Ayah Edy pun menyarankan orang tua untuk tidak khawatir berlebihan. Soalnya, akan ada saatnya anak makan sambil duduk diam.
Jika khawatir anak dapat tersedak karena banyak bergerak, Ibu dapat mengajaknya bermain di tempat. Ayah Edy juga berpendapat, orang tua dapat mengajarkan kesopanan dalam hal makan saat anak berusia empat atau lima tahun. Misalnya, dengan menjelaskan bahwa makan yang sopan adalah makan di meja makan sambil duduk diam. Selanjutnya, orang tua dapat menerapkan aturan tidak boleh main sebelum makanan dihabiskan. Sekali lagi, Ibu beserta suami juga perlu meneladani makan bersama secara konsisten dan teratur.
(Febi/Dok. Shutterstock)
Referensi:
- What To Expect The Second Year oleh Heidi Murkoff dan Sharon Mazel
- Ayah Edy Menjawab 100 Persoalan Sehari-hari Orang Tua yang Tidak Ada Jawabannya di Kamus Mana Pun oleh Edy Wiyono
- Artikel “Toddlers and mealtime manners” pada Better Health Channel