Sering mendengar menggendong bakal bikin “bau tangan” atau membuat anak jadi manja? Itu mah mitos lama. Banyak penelitian justru menunjukkan hal sebaliknya. Aktivitas menggendong bayi disebut punya banyak manfaat bagi Si Kecil ataupun orang tua. Organisasi Baby Wearing International melansir sejumlah keuntungan menggendong, yaitu:
Bayi yang gembira
Salah satu indikator bayi gembira adalah jarang menangis. Nah, hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Pediatric menunjukkan, kebiasaan menggendong bayi selama tiga jam per hari membuat mereka lebih jarang menangis. Rata-rata frekuensi menangis bayi berkurang 43% dari biasanya.
Bahkan frekuensi menangisnya di malam hari berkurang sampai 54%. Alasannya, aktivitas menggendong membuat orang tua dan bayi lebih mudah berinteraksi. Bayi pun lebih sedikit menangis karena kebutuhannya sudah terpenuhi.
Bayi jadi lebih sehat
Bayi dengan kondisi tertentu, seperti bayi prematur atau berkebutuhan khusus, memiliki sistem syaraf yang belum sempurna. Untuk itu perlu perawatan khusus, salah satunya dengan menggendong bayi sesering mungkin. Makanya ada metode kanguru, yaitu mendekap bayi di dada orang tuanya.
Cara ini membuat bayi merasakan ritme napas, mendengar detak jantung juga mengikuti aktivitas orang tuanya. Hal tersebut dapat menstimulasi perkembangan tubuh Si Kecil. Selain itu, bayi prematur yang sering didekap orang tuanya akan lebih sehat dan cepat mengalami kenaikan berat badan.
Orang tua lebih percaya diri
Ayah dan Ibu akan percaya diri ketika mampu “membaca petunjuk” dari Si Kecil. Kemampuan mengenali gestur, mimik wajah atau tangisan bayi, bisa Ayah dan Ibu dapat dengan sering menggendong Si Kecil.
Kalau kamu segera tanggap dengan kebutuhannya, rasa percaya dari bayi ke orang tuanya akan semakin tumbuh. Di sisi lain, Ayah dan Ibu bisa lebih percaya diri karena semakin kenal dengan karakter anaknya. Interaksi seperti ini tidak hanya bermanfaat ketika anak masih bayi. Tapi juga setelah dia besar nanti.
Cara bonding yang efektif
Bonding dengan Ibu mungkin lebih sering terbentuk lewat aktivitas menyusui. Sementara bonding dengan ayah, kakek, nenek atau pengasuhnya bisa terbentuk dengan menggendong. Ini adalah cara yang efektif agar kamu bisa mengenali bayi dan Si Bayi pun dapat mengenali orang-orang di sekitarnya.
Misal, ketika bayi digendong Ayah. Dia akan mengenali ayahnya lewat bau tubuh, mendengar detak jantung, merasakan napasnya atau melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan ayahnya. Dengan begitu, ikatan antara Ayah dan Si Kecil akan terjalin.
Ketika digendong oleh orang dewasa di sekitarnya, bayi juga akan merasa disayangi. Hal ini tentu berdampak positif bagi perkembangan psikologis Si Kecil.
Kenyamanan
Berbeda dengan stroller yang butuh space khusus, aktivitas menggendong bisa dilakukan di segala medan dan di berbagai kondisi. Misalnya, kamu mesti belanja ke dalam pasar tradisional, pasti agak ribet kan kalau memakai dorongan bayi? Sementara kalau pakai gendongan, kamu tetap bisa keliling belanja, sementara Si Kecil tetap aman dan nyaman di dekapan.
Contoh lainnya, ketika kamu harus mengerjakan sesuatu tapi Si Kecil enggak mau ditaruh di tempat tidurnya. Kamu tetap bisa melakukan pekerjaan sambil mendekap bayi dalam gendongan.
Sekarang, sudah enggak ragu lagi kan buat sering-sering menggendong bayi. Pastikan kamu melakukannya dengan aman dan nyaman ya. Biar lebih jelas, kamu bisa membacanya di artikel Mengenal Prinsip-prinsip dalam Menggendong.
(Dyah/Dok: Shutterstock)