Kemampuan membaca si kecil memang urusan nanti. Tapi, Ayah dan Ibu bisa lho, lebih dulu mempersiapkan kemampua visual perception alias persepsi visual yang mempermudah anak membaca kelak. Nah, apa itu kemampuan persepsi visual?
Menurut Spesialis Anak Usia Dini Rosalynn dari Montessori Haus Asia, persepsi visual adalah kemampuan untuk memahami informasi yang dikirimkan oleh mata ke otak. Dengan kata lain, persepsi visual akan membantu anak menginterpretasi dan menganalisis informasi juga memahami hal-hal yang ia lihat.
Manfaat persepsi visual
Persepsi visual nantinya mempermudah si kecil untuk:
- mengenali kata-kata yang sering ia jumpai dalam kesehariannya atau sight words,
- melihat cara huruf-huruf membentuk sebuah kata, dan
- mengenali perbedaan hururf-huruf yang bentuknya mirip seperti “b” dan “d.”
Menurut Rosalynn, kemampuan persepsi visual yang kuat dapat melatih otak juga membentuk jalinan saraf yang baru dan lebih kuat.
Hal yang membangun persepsi visual
Persepsi visual buah hati ditentukan lima kemampuan di bawah ini.
- Kemampuan menangkap bentuk (visual figure ground)
- Ingatan visual (visual memory)
- Ketetapan bentuk (form constancy)
- Kemampuan visualisasi (visual closure)
- Diskriminasi visual (visual discrimination)
Kali ini, kita bahas visual figure ground alias kemampuan menangkap bentuk dulu, ya!
Kemampuan menangkap bentuk (visual figure ground)
Yakni, kemampuan seseorang untuk hadir dan fokus terhadap sebuah detail tanpa terganggu oleh apapun yang ada di sekitarnya. Anak yang lemah dalam kemampuan ini akan kesulitan berfokus pada suatu kata yang sulit pada bacaan. Ia mungkin saja dikacaukan kehadiran berbagai kata dan huruf lainnya.
Permainan mencari benda
Kegiatan yang dapat mengasah kemampuan ini adalah permainan mencari benda di sekitar anak, gambar, maupun isi buku. Misal, Ibu dapat meminta anak mencari truk mainan di antara benda-benda seperti ember, sekop, cetakan pasir, dan sebagainya. Tingkat kesulitannya dapat ditambahkan lagi dengan menambahkan benda-benda bernuansa pantai lainnya.
Untuk anak-anak di bawah tiga tahun (batita), sebaiknya gambar objek-objek yang ditampilkan tidak terlalu ramai.
Menikmati buku bergambar
Khusus anak batita, perkenalkan dulu buku-buku yang isinya ilustrasi saja. Selain itu, alangkah lebih baik lagi jika anak sudah mengenali nama-nama objek di dalam buku. Jadi, sering-seringlah berbicara pada anak untuk mengenalkan objek di sekelilingnya.
Misal, saat Ibu memasak, perkenalkan aneka sayuran seperti wortel atau brokoli. Dengan begitu, ia menyerap, merekam, dan memahami langsung benda riilnya. Si kecil pun akan mampu mengasosiasikan antara nama dan benda yang diperkenalkan.
Setelah memberikan anak kesempatan menikmati buku bergambar, Ayah atau Ibu dapat mulai memperkenalkan buku-buku cerita minim teks dulu ke si kecil untuk menarik perhatiannya. Nantinya kamu bisa meningkatkan jumlah teks yang ditunjukkan pada si kecil secara bertahap guna mengasah visual ground-nya.
Manfaat lain visual figure ground
Tak hanya menunjang kelancaran membaca, kemampuan menangkap bentuk juga kelak membantu anak mengurai dan menyelesaikan masalah yang dihadapi satu per satu.
“Aku ada PR ini nih, aku jadi stres banget apalagi aku belum begini-begini. Oke, (masalah-masalah itu) dikelompokkan: berapa yang bisa dikerjain bersama mama, miss (guru), dan sendiri? Bisakah ia tenang dan mengondisikan mana prioritasnya? Kalau sampai di situ, biasanya anak bisa menang pada situasi apapun di kehidupannya,” jelas Rosalynn mencontohkan.
Selain kemampuan menangkap bentuk, masih ada visual memory alias ingatan visual yang juga menunjang kemampuan persepsi visual si kecil.
(Febi/Dok. Shutterstock)