Dulu, pas tahu kalau hamil, saya enggak terpikir untuk punya anak laki-laki atau perempuan. Menurut saya, apapun jenis kelaminnya sudah jadi rezeki tersendiri buat saya dan suami. Ternyata, Tuhan baik banget. Saya langsung dikasih dua bayi sekaligus, laki-laki dan perempuan.
Tentu ada perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Di samping sifat bawaannya, masing-masing dari mereka punya karakter unik. Berikut ini beberapa hal saya rasakan tentang perbedaan anak laki-laki dan perempuan:
Anak perempuan lebih cepat ngomong
Saat berusia sekitar 6 bulan, anak saya yang perempuan sudah mengeluarkan kata seperti aahh, emee, atau gumaman lain khas bayi. Sementara anak saya yang laki-laki baru mulai bicara beberapa waktu setelahnya.
Kemampuan berbicara memang jadi satu perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Dalam What to Expect disebutkan, kemampuan bicara anak perempuan rata-rata muncul lebih cepat satu bulan dibandingkan anak laki-laki. Di usia 18-24 bulan, penambahan kosakata pada perempuan juga lebih banyak daripada laki-laki.
Tapi para ahli juga menyebutkan kalau pengaruh jenis kelamin terhadap kemampuan bicara anak sangat kecil, yaitu sekitar 3%. Sementara pengaruh terbesar datang lewat paparan bahasa dari orang terdekat dan kondisi lingkungan, yang mencapai 50%.
Bayi cowok menyusu lebih banyak
Saat menyusui, saya merasa bayi cowok nenen lebih banyak dibanding bayi cewek. Hal ini ditegaskan dari penelitian di India yang menunjukkan bayi laki-laki di sana memiliki durasi menyusui lebih lama daripada bayi perempuan.
Namun sebenarnya porsi menyusui lebih bergantung pada kebutuhan masing-masing individu. Kebutuhannya juga bakal berubah seiring pertambahan usia anak. Saat anak mulai memasuki fase MPASI, jumlah ASI yang ia perlukan bakal berkurang.
Belanja kebutuhan bayi cewek bikin ibu lapar mata
Saat belanja, saya merasa lebih lapar mata kalau membeli kebutuhan anak perempuan dibanding anak saya yang laki-laki. Entah kenapa, baju buat anak cewek kelihatan lebih imut dan variatif daripada baju anak cowok.
Selain itu, aksesoris buat anak perempuan juga lebih bermacam-macam. Ada jepitan, bando atau tas mungil yang bakal lucu kalau mereka pakai. Sementara kalau anak laki-laki paling banter pakai aksesoris topi. Jadi enggak terlalu banyak printilan dibanding anak perempuan.
Anak perempuan lebih tertarik sama laki-laki
Kalau saya amati, terkadang anak perempuan saya lebih tertarik sama ayah atau kakeknya. Sementara anak laki-laki saya lebih suka menghabiskan waktu bareng ibu atau neneknya.
Dalam Today’s Parent dibahas kalau kondisi ini banyak dialami orang tua lain. Menurut Vanessa Lapointe hal tersebut wajar karena biasanya anak sudah banyak menghabiskan waktu bareng ibunya. Jadi ketika bertemu ayah atau kakeknya, dia melihat mereka sebagai sosok menarik yang menampilkan hal berbeda dibandingkan ibunya.
Perkembangan anak perempuan lebih cepat
Beberapa teman saya yang punya anak laki-laki curhat, kalau perkembangan anaknya seolah telat dibandingkan anak lain yang perempuan. Tapi dalam What to Expect dijelaskan kalau sebenarnya tahap perkembangan anak, khususnya motorik kasar, enggak bergantung sama jenis kelamin.
Menurut penelitian, tidak ada perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam hal ini. Kecepatan milestone yang berhubungan dengan motorik kasar lebih banyak dipengaruhi sama ukuran tubuh masing-masing anak.
Jadi walaupun ada perbedaan karakter antara anak laki-laki dan perempuan, sebaiknya orang tua memperlakukan mereka dengan setara. Apalagi di usia yang masih dini, mereka masih belajar banyak hal buat menambah tabungan pengalamannya. Yang penting, terus berikan stimulasi agar tumbuh kembangnya optimal!
(Dyah/ Dok: Pixabay)