Ayah juga butuh me time! Selama ini me time untuk ibu gencar disuarakan. Namun di sisi lain, mungkin sebagian dari Ibu ada yang sedikit kesal ketika suaminya izin untuk futsal, main basket, atau berjam-jam main game sampai sejenak lupa sama istri.
Sebenarnya, justru itu adalah kesempatan bagi para ayah untuk menikmati me time mereka. Apalagi, para ayah baru juga bisa mengalami baby blues.
Suami punya hobi, maklumi saja
Masih ingat Bini Jaman Now yang tulisannya viral di media sosial? Perempuan dengan akun Facebook bernama Mariana Dewi ‘Wei’ Soehartono itu mengajak para istri untuk memaklumi polah suami yang sering menghabiskan waktu untuk hobi mereka. Berikut sedikit cuplikan tulisan Mariana.
Apalagi kalo mereka punya hobby yang ga aneh-aneh, kaya suka beli mainan, atau suka beli kaset jadul, atau miara burung, atau maen PS, atau isak-isik motor klasik atau apalah yang kita tau, mereka juga nyimpennya dirumah, maininnya dirumah, majangnya dirumah, ngotorin rumah, bikin rumah sempit makin seseg dengan hobbynya, jangan keseringan diomelin makk..
Kaga pape makk..
Mendingan gitu kan ya, kita tau, kita ngerti, kita ngeh sama sukaannya mereka, ngerti duit laki kita larinya kemana, yekaaannn…
Daripada suami kok kaya ga punya hobby, tapi demennya bepergian, duitnya abisnya ga tau buat apaan, nah lho…
Saat saya menyampaikan hal itu ke suami, ia mengangguk setuju dengan penuh semangat. Hahaha!
Hidup seorang pria berubah setelah menikah
Sejak menikah dan punya anak, seorang ayah tentu tidak sebebas seperti masa lajang dulu. Segala hal ia prioritaskan untuk anak-anak. Sementara suami saya sendiri, jarang bisa tidur pulas sepanjang malam sejak punya dua balita. Hampir setiap malam ia terbangun di tengah tidur untuk menggendong salah satu anak saat keduanya menangis bersamaan.
Di sela-sela bekerja, ia juga sering membantu menjaga dan memandikan anak ketika saya sibuk menyiapkan kebutuhan lain. Saya pun iseng bertanya kepada suami soal kemungkinannya jenuh dari rutinitas tersebut. Sebagai manusia biasa, suami pun mengiyakan.
“Pasti ada saat-saatnya jenuh. Kalau jenuh, take a break for a while dengan menyalurkan hobi, pacaran, dan jalan sama istri,” jelas Yusuf Wibisono yang akrab disapa Wibi, suami saya. Mendengar bagian terakhir dari keterangannya, saya menjadi tersipu malu.
Me time juga kebutuhan seorang suami
Menurut Wibi, ia butuh me time untuk menyegarkan pikiran dan mencari inspirasi. “Sama kayak orang kerja butuh liburan, ngurus anak juga butuh hiburan,” tambahnya. Ia malah kasihan dengan suami yang tidak mendapatkan izin dari istri untuk menyalurkan hobi dan bersosialisasi karena keduanya bagaikan kebutuhan dasar manusia.
Suami saya, dua minggu sekali main futsal atau berkumpul dengan komunitas motornya. Sesekali ia touring dua hari dan saya berusaha ikhlas mengizinkannya. Selama touring, ia sering mengirimkan foto dan video tentang perjalanannya dan itu membuat saya tenang.
Wibi pun memberikan sedikit tips kepada para suami agar istri mereka dapat secara legowo memberikan izin untuk me time.
Komunikasikan secara baik-baik
Biasanya suami saya akan minta izin dengan merayu layaknya anak kecil yang minta dibelikan sesuatu. Karena melihat tingkahnya yang unyu, akhirnya saya luluh mengizinkannya.
Tidak mendadak
Menurut saya ini penting, terlebih pengasuh anak-anak saya berikan jatah libur setiap minggunya. Dengan menginformasikan lebih awal, saya bisa mengatur strategi agar dapat mengurus dua balita dengan bantuan ibu kandung jauh-jauh hari.
Waktu me time tidak berlebihan
Jangan sampai suami keasyikan main dan melupakan tanggung jawabnya mengurus anak-anaknya di rumah.
“Kalau keseringan, wajar istri marah. Kalau bisa membagi waktu dengan baik, enggak masalah,” jelas Wibi.
Pastikan dulu we time bersama istri terpenuhi
Sebelum menuntut me time, suami harus menjamin sang istri sudah cukup bermanja-manja ria dengannya. Entah itu dengan makan berdua saja di luar, nonton film terbaru di bioskop, atau sekadar ngulet-ngulet bareng di kasur.
Sementara kalau dari saya pribadi, saya sangat menghargai upaya suami mengirimkan foto atau video di sela-sela me time-nya. Dengan begitu, ia dapat menjaga kepercayaan saya.
Nah, buat para istri, jika suami setidaknya sudah berupaya meyakinkan dengan cara-cara di atas, tidak ada ruginya kan, membiarkan si ‘bayi besar’ menyalurkan hobi. Harapannya sih, suami menjadi makin sayang sama istri.
(Febi/Dok. Pixabay)
1 comment