Apa anak kamu termasuk yang sudah bisa tidur sendiri? Atau masih tidur bareng di kamar Ayah dan Ibu? Sebenarnya anak bisa dilatih tidur di kamar sendiri sejak usia 2-3 tahun. Tapi menurut psikolog Monica Sulistiawati, usia 6-7 tahun adalah waktu yang efektif, dimana anak-anak sudah mulai pengen punya privasi sendiri.
Buat orang tua yang ingin membiasakan anak tidur sendiri sejak usia balita, berikut beberapa tipsnya dari Monica Sulistiawati:
Siapkan kamar yang nyaman
Kamar yang bikin si kecil nyaman, akan menjadi ‘rumah’ buat dia. Ayah dan Ibu bisa mengajak anak untuk menyiapkan berbagai hal buat di kamarnya. Seperti desain kamar, warna seprai, gordyn atau pernak-pernik lain yang diperlukan di kamar.
Dengan melibatkan anak, dia akan merasa memiliki kamar itu. Dan yang penting, dia bakal betah berlama-lama di ruangannya sendiri.
Selain dekorasi ruang, siapkan juga suasana kamar yang tenang bagi si kecil. Contohnya, kalau dia enggak suka tidur di kamar gelap, berikan lampu tidur yang membuat kamar cukup terang tapi enggak silau.
Beri sentuhan sayang
Saat si kecil sudah mau tidur, Ayah dan Ibu bisa memberikan sentuhan positif seperti mencium, memeluk atau membelainya. Sikap ini dapat membuat anak merasa tenang.
Cara ini juga dapat kamu terapkan kalau anak tiba-tiba terbangun di tengah tidurnya. Dengan memberi sentuhan penuh sayang, anak bisa kembali merasa nyaman.
Beri nyanyian biar tenang
Selain sentuhan, kamu juga bisa menenangkannya dengan bernyanyi atau bersenandung lembut sampai dia mengantuk dan tidur. Kalau dia bisa tidur sendiri, sampaikan juga kalimat-kalimat penghargaan yang membuat dia merasa diapresiasi. Sesekali, Ayah dan Ibu dapat memberi hadiah sebagai reward atas usaha si kecil tidur sendiri.
Biasakan secara perlahan
Anak yang biasanya tidur bareng orangtua, pasti bakal kaget kalau tiba-tiba diminta tidur sendiri di kamar terpisah. Hal ini bisa jadi trauma yang membuatnya susah tidur, bahkan merasa disingkirkan dari Ayah dan Ibu.
Buat menghindari hal ini, kamu bisa membiasakan si kecil untuk tidur sendiri secara perlahan. Misalnya, latihan tidur sendiri hanya dilakukan waktu tidur siang. Terus berangsung ke tidur siang dan malam hari. Atau di weekdays dia berlatih tidur di kamar sendiri. Tapi pas weekend bisa menginap di kamar Ayah dan Ibu.
Cara lainnya, Ayah dan Ibu bisa menemani si kecil di kamarnya sampai dia tidur, terus baru ditinggal sendiri. Atau biarkan si kecil tidur bareng dulu di kamar orangtua, kalau sudah tidur baru deh dipindah ke kamarnya sendiri.
Usahakan buat konsisten menerapkan kebiasaan ini ya. Dengan begitu anak akan tahu dia bisa tidur tanpa ditemani orangtua dan tempatnya tidur adalah di kamar sendiri.
Sama seperti aktivitas lain, perlu kedisiplinan untuk membuat anak terbiasa tidur sendiri. Mungkin Ayah dan Ibu bakal merasa enggak tega melihat si kecil merengek minta tidur bareng. Namanya juga proses belajar jadi masih sama-sama adaptasi.
Di sisi lain, kalau si kecil mulai bisa tidur sendiri, eeh tiba-tiba pengen tidur bareng orangtuanya lagi, harap dimaklumi ya. Bisa saja dia lagi kangen sama Ayah dan Ibunya atau sedang mencemaskan sesuatu yang membuat dia butuh buat dekat sama orangtuanya.
(Dyah/ Dok: Pixabay)