Siapa bilang anak balita belum bisa belajar matematika sederhana? Matematika, tak melulu soal angka. Berbagai hal perlu menjadi perhatian orang tua dalam mengenalkan matematika pada balita. Dengan begitu, stimulasi dapat tepat sasaran dan tentunya menyenangkan.
Fokus pada satu kualitas
Menurut Spesialis Anak Usia Dini Rosalynn, orang tua perlu fokus pada kualitas yang ingin diajarkan ke anak. Tujuannya agar anak lebih berkonsentrasi.
“Apabila kamu beli ring donat warna-warni, anak jadi distorsi karena warnanya banyak. Mau main berwarna atau main menyusun ke atas? Alternatifnya, anak bisa bermain knobless cylinder karena satu warna semua. Dia hanya konsentrasi menyusun gradasi dari yang paling lebar sampai yang paling sempit,” jelas perempuan yang akrab disapa Rosa ini.
Talk less, do more
Presentasikan cara bermain tanpa bicara. Tujuannya agar anak lebih fokus.
“Ketika kita menunjukkan cara mainnya begini, tapi kita sambil ngomong, anaknya akan bingung sebetulnya harus mendengarkan atau memperhatikan dulu? Anak-anak butuh sesuatu yang lebih lambat sesuai dengan kecepatan yang mereka miliki, juga haruslah presisi dan jelas. Jadi, action speaks louder than words,” terang Rosa.
Eksplorasi adalah kunci
Matematika tak melulu identik dengan duduk tenang sembari fokus menghitung sesuatu. Rosa berpendapat, apapun yang bisa membuat anak bermain dan bereksplorasi sudah tergolong matematika.
Rosa menambahkan, “Matematika adalah eksakta di mana anak-anak maupun kita bisa melihat benda-benda atau apapun itu secara presisi secara fakta. Kesempatan ini sangat berharga dalam mempersiapkan buah hati (pada kegiatan matematika).”
Perhatikan perkembangan fisik anak
Tak kalah penting, perhatikan perkembangan fisik anak. Soalnya, hal ini ternyata berpengaruh terhadap kemampuan belajar buah hati.
“Semua orang tua concern, ‘Saya ingin anak saya matematikanya bagus.’ Tapi kalau jalannya tidak diperbaiki akan ada banyak hambatan. Satu, mereka bisa punya low self-esteem, melihat dirinya rendah. Juga, secara pembelajaran, sedikit-sedikit terjatuh. Berarti kesuksesan itu banyak tertunda. Ternyata baby gym berpengaruh banget. Kehadirannya sangat membantu anak-anak pada tahap perkembangan awal,” jelas Rosa.
Ia mengingatkan orang tua untuk peka dengan perkembangan fisik anak. Jangan mudah menyepelekan dengan berkata, “Nanti juga bisa.” Menurutnya, kerap kali orang menyesal di kemudian hari karena bersikap seperti itu.
Wah, ternyata prinsip mengenalkan matematika pada anak balita cukup sederhana asalkan orang tua berkomitmen, ya!
Artikel ini merupakan lanjutan dari Usia Terbaik Mengenalkan Matematika dan Stimulasi Matematika Dasar pada Balita.
(Febi/Dok. Pixabay)