Setelah diketahui kalau Para Ayah juga Bisa Alami Baby Blues, sebagian di antara kamu mungkin cemas hal ini terjadi di keluarga kalian. Sebenarnya, sindrom baby blues pada ayah bisa dilihat dari perubahan emosi, sikap atau kebiasaannya. Nah berikut ini tanda-tanda baby blues pada ayah dan penanganannya.
Perubahan sikap dan emosi ayah
Profesor Will Courtenay, psikoterapis dari Oakland, California menyebutkan kalau pria yang mengalami depresi seperti baby blues cenderung menutupi tekanan psikis yang mereka alami. Tapi hal ini tetap bisa diamati. Misalnya, emosi ayah jadi cepat berubah, gampang marah dan bahkan ada yang mengarah ke kekerasan.
“Coba temukan sesuatu yang aneh, yang biasanya tidak dia lakukan atau yang berbeda dengan karakternya sehari-hari. Hal ini bisa jadi salah satu tanda dia mengalami depresi,” jelas Courtenay seperti dilansir dari Fatherly.
Selain itu, tanda baby blues juga bisa kelihatan waktu ayah ketemu si kecil. Seperti menjaga jarak, terlihat sedih dan enggak semangat tiap berhadapan sama bayinya. Kalaupun dia tetap membantu ibu mengurus popok atau menemani si kecil, ayah terlihat menjalaninya sambil lalu. Alias tidak menikmati momen yang dia jalani.
Dari kebiasaan sehari-hari, bisa juga ayah jadi makan lebih banyak atau justru tidak makan. Terus menjauh dari hal-hal yang biasanya dia sukai, termasuk tidak berminat untuk having sex dengan istrinya.
Kadang ada juga ayah yang malah jadi overworked. Waktunya banyak dihabiskan buat kerja biar pikiran dia teralihkan dari stres mengurus bayi.
Menangani baby blues yang dialami ayah
Pada dasarnya, tiap orangtua bisa menghadapi sindrom baby blues. Berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan untuk menangani baby blues pada ayah:
Be prepared
Menyiapkan diri buat menjadi ayah bisa jadi cara awal untuk mencegah baby blues. Misalnya dengan banyak cari tahu soal parenting sebelum si kecil lahir.
Segala sesuatunya memang bisa terjadi di luar perkiraan. Tapi kalau sudah melakukan persiapan, setidaknya kamu punya gambaran tentang situasi yang bakal dihadapi setelah jadi ayah.
Obrolin sama keluarga
Kalau kehadiran si kecil membuat hidup ayah berubah 180 derajat dan kamu kelimpungan menghadapi itu, coba bicarakan dengan anggota keluarga lain. Yang terdekat tentu ke istri sendiri ya, karena ayah bisa menyampaikannya secara gamblang tanpa ada yang perlu ditutup-tutupi.
Curhat ke istri soal baby blues yang kamu rasakan, bukan menunjukkan kalau ayah lemah kok. Tapi sebaliknya, hal ini justru berarti ayah sadar ada sesuatu yang enggak beres dan kamu ingin memperbaikinya. Untuk itu, kamu butuh bantuan istri untuk sama-sama mencari jalan keluar.
Peduli sama diri sendiri
Sediakan waktu buat diri sendiri jadi hal yang penting. Misalnya, ayah merasa butuh istrirahat, boleh kok berbagi tugas sama istri buat gantian menjaga si kecil.
Selai itu, ayah juga bisa melakukan kegiatan yang bisa bikin mood bagus lagi. Misalnya, makan makanan kesukaan, olahraga atau nongkrong sama teman-teman.
Ayah tentunya tahu hal apa yang kamu perlukan biar enggak stres. Dengan memenuhi hal ini, kebutuhan psikologis kamu bisa terpenuhi dan terhindar dari perasaan murung yang muncul karena baby blues.
Pergi ke konselor
Hal ini bisa ayah lakukan kalau sudah mentok banget sama baby blues yang dialami. Buat ayah yang punya riwayat depresi, ada baiknya juga kalau kamu menjalani konsultasi sebelum si kecil lahir. Karena biasanya orang yang punya riwayat depresi lebih gampang mengalami baby blues atau post partum syndrome.
Jadi, kalau ayah merasa ada perubahan emosi yang signifikan setelah si kecil lahir, coba komunikasikan dengan pasangan. Terus usahakan agar terus meningkatkan bonding sama anak. Karena hal ini termasuk cara alami untuk mengatasi resiko depresi seperti baby blues.
(Dyah/ Foto: Pixabay)