Kehamilan adalah fase penuh keajaiban, tetapi juga penuh tantangan bagi seorang ibu hamil. Salah satu perubahan paling nyata yang sering terjadi adalah perubahan mood yang sangat cepat — dari bahagia, sedih, marah, hingga cemas, semua bisa terjadi dalam hitungan menit.
Mengapa mood ibu hamil bisa begitu moody?
Yuk, kita bahas dari sisi medis dan psikologis!
Perubahan Hormon: Faktor Utama Mood Swing pada Ibu Hamil
Menurut dr. Andi Wijaya, SpOG, seorang spesialis obstetri dan ginekologi, perubahan hormon adalah penyebab utama perubahan mood pada ibu hamil.
Selama kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon estrogen dan progesteron. Kadar hormon ini bisa naik berkali-kali lipat dibandingkan kondisi normal.
Estrogen berhubungan erat dengan pengaturan emosi di otak. Sementara itu, progesteron dapat memberikan efek menenangkan, namun dalam jumlah tinggi juga bisa memicu rasa lelah dan melankolis.
Kombinasi keduanya membuat ibu hamil lebih sensitif terhadap hal-hal kecil di sekitarnya.
“Perubahan kadar hormon ini membuat ibu hamil lebih rentan terhadap emosi negatif maupun positif. Ini adalah reaksi tubuh yang sangat normal,” jelas dr. Andi.
Faktor Fisik dan Psikologis yang Berperan
Selain hormon, perubahan fisik seperti mual, kelelahan, perubahan bentuk tubuh, dan sulit tidur juga berkontribusi terhadap mood yang tidak stabil.
Psikolog perinatal, Anna Permata, M.Psi., Psikolog, menambahkan bahwa perubahan besar dalam hidup, seperti persiapan menjadi orang tua, kekhawatiran soal kesehatan janin, dan perubahan dinamika dalam hubungan, juga menjadi faktor stres tersendiri.
“Ibu hamil sering merasa cemas terhadap masa depan, perubahan dalam identitas diri, serta tekanan sosial. Semua itu dapat memperparah kondisi moody yang mereka alami,” kata Anna.
Trimester Paling Rentan Mood Swing
Biasanya, mood swing paling intens terjadi pada trimester pertama dan ketiga kehamilan.
- Trimester pertama: Tubuh ibu hamil sedang beradaptasi dengan perubahan hormon yang sangat drastis.
- Trimester ketiga: Tubuh mulai merasa tidak nyaman karena berat janin bertambah, rasa lelah meningkat, dan muncul kecemasan tentang persalinan.
Cara Mengelola Mood Saat Hamil
Meskipun perubahan mood adalah hal normal, ada beberapa cara untuk membantu ibu hamil tetap merasa lebih stabil:
- Istirahat cukup: Tubuh yang lelah akan memperburuk mood.
- Olahraga ringan: Aktivitas seperti jalan kaki atau prenatal yoga membantu pelepasan endorfin yang memperbaiki suasana hati.
- Bicarakan perasaan: Jangan memendam stres sendiri. Ceritakan kekhawatiranmu kepada pasangan atau orang terdekat.
- Konsultasi profesional: Jika mood swing terasa sangat berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau dokter.
Mood ibu hamil yang cepat berubah adalah bagian normal dari proses kehamilan. Hormon, perubahan fisik, serta tekanan psikologis semuanya berkontribusi terhadap kondisi ini.
Dengan memahami penyebabnya dan melakukan langkah-langkah perawatan diri, ibu hamil dapat melewati fase ini dengan lebih tenang dan bahagia.
Selalu ingat, penting untuk mencari dukungan, baik dari pasangan, keluarga, maupun tenaga kesehatan profesional, agar masa hamil tetap menjadi pengalaman yang penuh cinta dan kesiapan.