Parents, sekarang ini Indonesia tercatat sebagai negara keempat di dunia yang mempunyai kasus pornografi anak terbanyak.
Dilansir dari Kompas, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan kalau bukan tanpa alasan jika Indonesia mendapati posisi ini untuk konteks konten pornografi anak, bahkan ini beum termasuk soal angka kekerasan seksual terhadap anak, serta aspek negatif lainnya.
Orangtua mana sih yang tidak khawatir akan hal ini?
Kemajuan teknologi, jika kita telisik bersama, sepertinya menjadi pisau bermata dua, di mana ada sisi baik dan buruk untuk tumbuh kembang anak. Akan tetapi, tentu ada langkah-langkah preventif agar anak terhindar dari paparan pornografi.
Masih dari Kompas, merujuk pedoman ‘Seri Pendidikan Orang Tua: Mendampingi Anak Menghadapi Bahaya Pornografi’ yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa cara yang bisa diterapkan orang tua untuk melindungi anak dari bahaya pornografi.
Langkah Preventif Untuk Cegah Anak Terpapar Pornografi
1. Mendampingi Anak yang Tengah Mengakses Internet
Kita sama-sama mengetahui bahwasanya internet begitu cepat menyebarkan informasi. Salah satu hal yang bisa kita lakukan untuk anak adalah memberi pendampingan. Dalam pendampingan tersebut, kita bisa bantu anak untuk memilih dan memilah informasi mana yang bisa mereka terima.
Salah satu kesulitan dalam langkah sederhana ini adalah waktu dan keberadaan kita sebagai orang tua. Setuju Parents? Tetapi, hal yang sulit bukan berarti benar-benar susah untuk dilakukan ya.
Sebenarnya, Parents bisa mempunyai persetujuan bersama anak, bahwasanya anak bisa mengakses internet jika orang tua sedang berada dekat dengannya. Persetujuan ini memang perlu disiplin dan kepercayaan yang kuat. Satu langkah ini memang berkaitan dengan prinsip-prinsip lainnya, Parents.
2. Beri Pemahaman
Apa yang harus orang tua lakukan jika anak ketahuan mengakses konten pornografi? Parents, hindari menghardik anak, ya. Alih-alih ngomel, Parents bisa pemahaman yang komprehensif.
Walau menurut hasil studi yang dilakukan oleh Australian Childhood Foundation umur rata-rata anak terpapar pornografi adalah 11 tahun, tetapi tidak ada salahnya untuk memberikan pemahaman untuk mereka yang usianya masih dini.
Terlebih jika di umur 11 tahun atau kurang dari itu sudah terpapar, segera berikan pemahaman. Pemahaman yang dimaksud adalah tentang internet yang sehat, serta pendidikan seksual sesuai usia anak.
Beritahu juga dampak dari akses pornografi, hal ini akan membuat anak mempunyai pertimbangan jika ingin mengaksesnya lagi. Ajak berdialog, berdiskusi ya Parents. Kita juga perlu dengar apa yang ada dipikiran anak, sehingga – kita bisa tahu juga bagaimana treatment yang bisa diberikan.
3. Parental Control Jadi Salah Satu Solusi
Parental Control adalah salah satu hasil kemajuan teknologi yang bisa kita gunakan untuk membuat anak terhindar dari paparan pornografi. Biasanya, setiap gawai yang digunakan anak, sudah disediakan Parental Control, tetapi kerap belum maksimal penggunaannya.
Pada umumnya, setiap gawai mempunyai aturan yang kurang lebih sama, salah satu fitur yang bisa kita gunakan adalah pembatasan jenis konten yang bisa diakses anak dan lama atau waktu anak menggunakan gawai tersebut.
Parents, sebenarnya masih banyak langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk anak agar terhindar dari paparan pornografi. Beda kondisi, beda treatment. Maka dari itu, pastikan kita sebagai orang tua, paham betul bagaimana kondisi anak, baik secara jiwa dan raga ya.