Dibalik jokes yang terkadang terdengar ‘memaksa lucu’ tapi itulah effort mereka, hehe.
Halo Parents…
Hari Senin biasanya dimulai dengan hal-hal serius. Deretan hal ambis pasti sudah diatur sedemikian rupa untuk diwujudkan dalam kenyataan. Tapi, mari kita mulai Senin ini dengan bahasan…dad jokes.
Dad jokes atau lelucon/bercandaan seorang Ayah biasanya bersifat receh, murahan, dan sepertinya kental dengan unsur ‘keterpaksaan’. Tapi, siapa sangka kalau dad jokes kadang jadi hal yang menghangatkan suasana?
Kalau menurut analisis dari Chi Luu di kanal JSTOR Daily, dad jokes punya karakteristik yang khas dari pada genre lelucon lainnya. Hal menarik lebih dalam adalah dad jokes seperti punya kekuatan khusus untuk membuat semua orang yang mendengarnya tertawa.
Pencetus Dad Jokes
Well, penasaran enggak sih siapa yang pencetus pertama dad jokes ini? Dari eksplorasi Devika Desai di dalam laporan National Post – Jim Kalbaugh adalah sosok pertama yang menggunakan istilah dad jokes di tahun 1987.
Kalbaugh sendiri pada saat itu sedang bekerja di Gettysburg Times dan pada sebuah kolom di mana ia menyebutkan istilah dad jokes serta mengajak banyak orang untuk menggunakan dan melestarikan istilah tersebut. Sampai sekarang, istilah ini masih digunakan.
Lalu Dad Jokes Menyebar
Penyebaran dad jokes sepertinya terjadi merata ke hampir seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia. Menariknya, karakteristik tidak berubah dan respon untuk dad jokes juga tidak berubah.
Dad jokes – kegaringannya membuat semua yang mendengar bisa menepuk jidat mereka. Rasa tidak nyaman atau cringe tidak lagi menjadi hal yang aneh, tapi hal yang perlu ditertawakan.
Beberapa kaum menggolongkannya sebagai anti-jokes. Anti-jokes adalah jenis bercandaan/lelucon yang punchline-nya sengaja dibuat tidak lucu. Para Ayah sebenarnya juga menyadari kalau kualitas leluconnya itu buruk.
Kondisi ini yang membuat dad jokes semakin stand out. Tapi, di sisi lain, dad jokes berkembang begitu merakyat. Semua kalangan sepertinya bisa dengan mudah menertawakan dad jokes.
Menurut Komedian Paul Seven…
Para Ayah yang berhasil membuat dad jokes adalah mereka yang hebat. Dengan sifat timeless, dad jokes adalah lelucon/bercandaan yang menemani si buah hati tumbuh besar. Dad jokes bisa membuat anak-anak merasa terhubung erat dengan orang tua.
Lelucon yang lucu atau bahkan yang garing sebenarnya mempunyai manfaat fundamental. Seperti memperkaya perspektif, atau yang jelas mengurangi stres.
Humor seperti dad jokes dianugerahi karakteristik yang kuat sehingga menurut Paul Seven – hal menarik tentang dad jokes walaupun garingnya tidak terkalahkan, justru hal ini yang bisa mengakrabkan banyak orang.
Lelucon dad jokes bisa memperat hubungan antara Ayah dan anak.
Wah, menarik ya Parents – terutama para Ayah atau Bapak, jangan ragu untuk melempar bercandaan/lelucon kalian di tengah pertemuan keluarga, karena bisa jadi hal tersebut yang akan memperat hubungan dan menghangatkan suasana.
Jadi, bagaimana nih para Ayah dan Bapak di luar sana? Apakah sudah siap untuk lempar dad jokes super cringe kalian?