Idul Adha merupakan salah satu hari raya utama bagi umat muslim. Melihat keramaian hari raya ini, bisa saja anak bertanya makna dari Idul Adha. Nah, apakah kita sudah siap menjelaskannya? 🙂
Mulailah dengan kisah di balik Idul Adha. Nabi Ibrahmil seorang nabi dalam agama Islam dan utusan Allah yang paling saleh. Ia memiliki putra bernama Ismail, yang dirinya dapatkan setelah banyak melakukan ibadah dan doa kepada Allah.
Suatu ketika, Allah menguji cinta dan iman Ibrahim terhadapnya. Lewat mimpi, Ibrahim diminta menyembelih putra satu-satunya yang sangat dia cintai. Tentu ini sangat sulit dilakukan.
Namun, saat Ibrahim menceritakan mimpinya ini pada Ismail, putranya itu justru menyetujui dan bersedia untuk dikorbankan. Tepat ketika Ibrahim akan menyembelih Ismail, atas petunjuk Allah, malaikat Jibril mengganti Ismail dengan seekor anak domba.
Inilah yang menjadi asal dari peringatan Idul Adha yang disebut Hari Raya Kurban. Pada hari raya ini, binatang domba, kambing, sapi, kerbau atau unta dikorbankan dengan cara seperti Ibrahim mengorbankan seekor domba.
Parents juga bisa mengajarkan beberapa makna Idul Adha pada anak, seperti berikut ini;
Menggunakan keistimewaan sebaik mungkin
Berkurban seakan mengorbankan sebagian kecil harta untuk dibelikan hewan yang akan dibagikan. Hal ini bisa mengajarkan pada anak bahwa ketika memiliki keistimewaan seperti finansial yang cukup, maka harus digunakan sebaik mungkin.
Gak perlu memamerkan harta
Bila orang tua mampu berkurban di tahun ini, tanamkan pada si Kecil untuk gak memamerkan hal ini. Karena keutamaan memberi adalah niat tulus bukan demi dilihat orang lain.
Menanamkan kepedulian sosial
Dalam memberi kita perlu peka siapa yang sesungguhnya membutuhkan bantuan. Sehingga anak belajar untuk lebih peka dan empati terhadap orang yang membutuhkan bantuan.
Parents, semoga dalam merayakan Hari Raya Idul Adha si Kecil bisa mendapat wawasan yang dapat membangun karakter positif pada dirinya, ya.