Parents, di zaman sekarang ini anak-anak gampang banget buat akses internet, ya. Namun ada hal yang paling kita khawatirkan, Si Kecil menemukan konten seksual yang implisit maupun eksplisit.
Memang sih, anak-anak belum bisa memahami konteks seks, konsepsual, atau peran dalam sebuah hubungan. Masalahnya gambar, ilustrasi, bahkan video nyata yang menyinggung soal seksual bisa aja mereka nggak sengaja lihat dan membekas.
Khawatir apa yang dilihat Si Kecil dalam konten seksual yang eksplisit maupun implisit akan memengaruhi perilakunya. Apalagi banyak pemasar ataupun konten kreator yang memahami kalau seks itu menarik dan menjual.
Dikutip Klikdokter, studi ilmiah menunjukkan kalau dampak dari paparan konten bernuansa seks belum banyak dilakukan. Meski begitu, terdapat survey yang membuktikan bahwa paparan konten bernuansa seks akan berdampak buruk pada psikologis dan perilaku Si Kecil nantinya.
Kita sebut aja, anak mulai berhubungan seksual pada usia yang sangat muda, hamil saat baru remaja, terlibat dalam perilaku seks yang berisiko, kecanduan pornografi, pelecehan hingga kekerasan seksual.
Duhh, serem banget ya, Parents, jangan sampai deh anak-anak kita terpapar konten seksual yang nantinya akan berdampak besar pada perkembangannya.
Untuk mencegah hal itu terjadi, Parents bisa melakukan tips berikut agar anak nggak terpapar konten bernuansa seks sejak dini.
Mengawasi apa yang anak tonton, mainkan dan dengarkan
Parents, akses internet itu luas sekali dan nggak ada batasnya. Banyak games online yang perlu kita perhatikan, terkadang ada pula yang menyebut kata-kata kasar dalam permainan itu. Sebisa mungkin temani anak bermain dan menonton dalam internet, jadikan ini momen kita untuk memberikan pemahaman atau mendiskusikan konten-konten yang kurang pantas.
Batasi waktu menonton
Menonton di handphone dan media lainnya perlu kita atur dan batasi. Bila anak terus-terusan menonton bisa saja ia menemukan konten yang nggak sesuai. Usahakan dalam sehari Si Kecil nggak menonton lebih dari 2 jam.
Kesannya mudah dilakukan ya, Parents. Meski sulit menerapkannya tapi anak perlu disiplin untuk kebaikannya. Parents bisa menggunakan aplikasi atau timer untuk membatasi waktu nonton Si Kecil dan menyaring konten dewasa.
Mengaktifkan filter internet dan kontrol orang tua
Parental control dan filter dalam internet membantu memberikan keamanan bagi Si Kecil dalam mengakses internet dari ancaman siber, cyberbullying, hingga paparan konten yang nggak pantas. Salah satu fungsinya bisa mematikan gadget sesuai waktu yang ditentukan, jadi anak tetap punya waktu terbatas dalam mengakses internet.
Membicarakan nilai-nilai dalam keluarga tentang hubungan perempuan dan lelaki
Kita jelaskan ke anak mengenai hubungan perempuan dengan lelaki. Misalnya hubungan seksual adalah sesuatu yang sakral, konsensual, dan baru diperbolehkan setelah pernikahan. Nggak kalah penting, beri tahu juga kalau seks bebas meningkatkan risiko tertular penyakit yang berbahaya.
Parents, mulai sekarang kita tetap waspada agar anak terhindar dari konten seksual yang bisa memberikan dampak buruk padanya. Ada baiknya juga kita memberikan seks edukasi pada anak sedini mungkin dengan cara yang mudah dipahaminya.
Semoga cara ini bisa membantu Si Kecil untuk terhindar dari konten yang nggak pantas ditonton, ya.