Membaca buku adalah salah satu langkah penting untuk meningkatkan kemampuan anak. Mulai dari kemampuan kognitifnya, sampai membangun empati dan emosi, juga bisa dipicu dari aktivitas membaca.
Sayangnya, aktivitas membaca untuk sebagian anak adalah hal yang membosankan. Ditambah lagi sebagian orang tua juga pada akhirnya tidak membiasakan aktivitas membaca tersebut. Walau mungkin, sebagian dari mereka mengganti aktivitas membaca dengan main di luar.
Di bagian ini, kita tidak menjustifikasi mana yang benar, mana yang salah. Tentu, setiap langkah yang orang tua ambil, ada nilai ingin memberikan yang terbaik untuk anak.
Soal justifikasi seperti ini terkait dengan konstruksi sosial yang sudah terbangun sejak lama. Pandangan seperti anak yang suka membaca buku, cenderung menjadi anak yang unggul di bidang akademik – bisa dibilang benar dan bisa dibilang tidak benar.
Untuk anak bisa mempunyai nilai akademik yang lebih daripada yang lain, memang sih – membaca buku atau kebiasaan membaca buku adalah hal yang diutamakan. Tetapi, bagaimana nih untuk orang tua yang mengetahui kalau anaknya sulit sekali untuk membaca buku?
Eh eh, sebentar. Sudah masuk ke topik bahasan aja nih – sampai lupa buat sapa Parents semua. Halo Parents, apa kabar hari ini? Semoga hari ini dan seterusnya selalu dalam keadaan sehat yang baik dan segala urusan diperlancar ya.
Parents, di bahasan kali ini, kita akan mengulas tentang cara mudah untuk membiasakan anak membaca buku. Tetapi, satu hal yang bisa kita setujui bersama di awal ini adalah tidak memaksa anak, ya. Paksaan tersebut tidak datang secara verbal ataupun secara tindakan ya Parents.
Risiko Memaksakan Kehendak Pada Anak
Menarik untuk kita telisik lebih dalam, kadang secara tidak sadar, kita kerap memaksakan kehendak kita sendiri alih-alih untuk kebaikan anak.
Kita perlu ingat bersama bahwa sesuatu yang berlebihan tentunya akan membawa dampak yang kurang baik. Memaksakan adalah hal yang berlebihan, sehingga hasilnya nanti sudah bisa kita prediksi.
Dari perspektif anak yang dipaksa menuruti kehendak orang tua, keadaan mental anak bisa jadi tidak aman. Setidaknya, karena anak tidak begitu merasa bebas akan segala hak-haknya – jangka panjangnya, anak bisa merasa tidak nyaman jika dekat dengan orang tuanya.
Jadi, kita sudah paham nih ya Parents soal risiko memaksakan kehendak pada anak. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana ya membiasakan anak membaca buku tapi dengan cara yang mudah dan menyenangkan?
4 Cara Mudah Membiasakan Anak Baca Buku
Parents, yuk sekarang kita lanjut mengulas bahasan kali ini ya. Sekarang, kita perlu tahu bersama-sama nih, bagaimana sih cara membiasakan anak baca buku yang mudah dan tidak memaksa?
Pertama, Bacakan Dengan Nyaring
Langkah mudah pertama yang bisa Parents coba adalah pandu mereka saat membaca buku dengan bacakan secara nyaring atau suara dikeraskan. Walau tidak sekeras berteriak ya, tetapi hal ini akan membuat anak juga ikut belajar intonasi.
Biasanya, buku anak mempunyai lebih banyak ilustrasi, Parents bisa improvisasi nih – misalnya, menambahkan sesuatu terkait gambar atau ilustrasi yang ada. Seperti suara harimau pada ilustrasi harimau, suara gajah pada ilustrasi gajah, atau suara mobil pada gambar mobil.
Parents, secara tidak langsung, membantu anak membiasakan membaca buku dengan bacakan secara nyaring juga bisa bantu tumbuh kembang imajinasinya. Tidak hanya itu, kemampuan kognitif dan emosi serta rasa empatinya juga akan berkembang.
Kedua, Disiplin Dengan Waktunya
Agar rutinitas menjadi sebuah kebiasaan, perlu ada disiplin yang diterapkan. Parents bisa mengatur waktu pasti untuk membacakan buku buat anak. Misalnya satu jam sebelum jam tidurnya.
Jika anak terbiasa tidur pada jam 8 malam, Parents bisa mulai membacakan buku di kamar tidurnya mulai dari jam 7 malam. Kenapa sampai satu jam? Bukannya membacakan buku anak itu sebentar saja ya?
Memang sih, sebagian besar pasti sebentar saja – tetapi, untuk disiplin dan menjadikan hal tersebut sebagai kebiasaan, perlu ada hal tegas yang dilakukan. Salah satunya satu jam tersebut. Lagipula, ada manfaat lain yang dibawa dari disiplin ini – yaitu mempererat ikatan anak dengan orang tua.
Ketiga, Belajar Fonik Bersama
Apa situ Fonik itu? Fonik adalah suara yang berhubungan dengan sebuah huruf, Parents. Nah, sekarang ini, sudah banyak kok buku bacaan anak yang juga memberitahu soal fonik dari sebuah huruf atau kata.
Mungkin akan ada yang mengejutkan Parents – seperti kita baru tahu kalau huruf atau kata tertentu mempunyai bunyi yang berbeda daripada yang sudah kita tahu sebelumnya.
Keempat, Bantu Anak Ceritakan Ulang
Cara keempat ini adalah salah satu cara yang manfaatnya juga ke mempererat atau memperkuat ikatan serta bonding orang tua dan anak. Interaksi jelas terjadi di cara keempat ini, Parents.
Bantu anak ceritakan ulang buku yang sudah dibaca bersama. Parents bisa atur pengulangan cerita ini di awal atau di akhir momen membacakan buku. Misalnya, kalau di awal, Parents bisa bantu anak untuk ceritakan buku sebelumnya.
Atau jika ingin di akhir momen membacakan buku pada malam itu, Parents bisa tanyakan bagaimana cerita di buku yang terbaru dibacakan tersebut.
Wah, bagaimana nih Parents – sudah cukup jelas kan cara mudah untuk membiasakan bacakan buku untuk anak. Satu hal yang cukup fundamental adalah coba buat suasana se-menarik dan se-kreatif mungkin ya. Harapannya, anak tidak bosan dan malah menunggu momen baca buku bersama tersebut.