Hingga saat ini, kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di seluruh Indonesia jumlah kasus DBD hingga minggu ke 27 mencapai 154.082. Dari seluruh kasus tersebut, 916 di antaranya mengakibatkan kematian.
DBD dapat dialami oleh siapapun, baik orang dewasa maupun anak-anak, oleh karena itu mencegah DBD adalah langkah penting untuk menghindari resiko dan komplikasi lain dari penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Mengacu pada data dari Katadata, selama periode Januari sampai Mei 2024, kasus DBD paling banyak terjadi di wilayah Jawa Barat. Menyusul DKI Jakarta dan juga Jawa Timur.
Menurut Imran Pambudi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, musim kemarau menjadi salah satu faktor kasus DBD meningkat. Suhu yang panas membuat frekuensi gigitan nyamuk bertambah tinggi.
Parents, tapi tidak perlu khawatir dengan data dan fakta yang sudah disebutkan di atas. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan bersama, sebagai langkah preventif atau pencegahan DBD.
Tapi, sebelum melakukan tindakan preventif tersebut, kita semua perlu ingat bahwa penerapan ini akan berhasil jika dilakukan secara disiplin, alias tidak menunda atau bahkan malas-malasan nih Parents.
Duh, kan kita tidak ingin anggota keluarga sampai dirawat di rumah sakit karena DBD, ya. Lalu, apa saja tindakan preventif yang bisa kita lakukan?
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Parents lakukan untuk mencegah terkena DBD:
- Melakukan 3M
Menerapkan prinsip 3M di rumah merupakan cara efektif untuk mencegah DBD karena dapat mencegah nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Langkah 3M ini dapat dilakukan dengan cara Menguras (bak mandi, ember, kolam, penapung air), Menutup (lubang yang berpotensi menjadi genangan air), dan Mendaur ulang (sampah botol dan plastik). Lakukan langkah 3M secara rutin seminggu sekali.
- Menjaga Kebersihan Rumah
Rajin membersihkan rumah juga merupakan salah satu cara untuk mencegah DBD, untuk itu pastikan rumah selalu dalam kondisi bersih dan rapi karena ini akan menyebabkan nyamuk Aedes aegypti sulit untuk bisa berkembang biak.
Langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah jangan menumpuk sampah di dalam rumah dan jangan lupa tempat sampah selalu dibersihkan secara rutin. Jangan menumpuk pakaian yang sudah dipakai dengan menggantung terlalu lama, sebaiknya diletakkan dalam wadah tertutup atau langsung dicuci.
Untuk lingkungan di luar rumah, beberapa cara efektif yang dapat dilakukan misalnya antara lain menanam tanaman anti nyamuk seperti lavender, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan menaburkan bubuk larvasida pada tempat-tempat yang memungkinkan menjadi penampungan air.
- Menghindari gigitan nyamuk
Melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah kunci utama dalam mencegah DBD. Parents bisa gunakan kelambu pada tempat tidur, pasang kawat kasa pada jendela dan pintu, serta oleskan minyak telon yang memiliki manfaat anti nyamuk.
Nah, ada satu hal lagi yang bisa kita gunakan sebagai salah satu tindakan preventif atau pencegahan DBD nih, Parents.
Yaitu dengan membalurkan bagian tubuh menggunakan minyak Eucalyptus. Tapi tidak sembarang minyak kayu putih, ya? Satu hal yang jelas, Parents bisa gunakan MY BABY!
MY BABY sebagai pelopor minyak telon plus no.1 di Indonesia yang dipercaya 9 dari 10 ibu, menghadirkan produk berkualitas seperti MY BABY Minyak Telon Plus Eucalyptus dan MY BABY Minyak Telon Plus Lavender yang sudah teruji efikasi melindungi dari nyamuk demam berdarah dan serangga lainnya hingga 12 jam.
MY BABY Minyak Telon Plus Eucalyptus dan MY BABY Minyak Telon Plus Lavender diformulasikan untuk bayi dan anak, sudah tersertifikasi halal, dan memiliki banyak manfaat untuk mendukung dan melindungi aktivitas si Kecil.
Nah, kalau sudah paham dengan apa saja tindakan preventif yang bisa kita lakukan untuk mencegah DBD, aman ya Parents. Tinggal kita pastikan saja disiplinnya untuk secara konstan kita lakukan penerapan tersebut.
Parents, ingat – kalau sudah terjangkit DBD, wah pasti akan banyak hal-hal yang merugikan kita semua. Jadi, jangan lupa untuk penerapan langkah preventifnya, ya!