Jika kamu dan si kecil akan berangkat umrah, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah vaksinasi meningitis (penyakit radang selaput otak). Syarat tersebut berasal dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan berlaku bagi jemaah haji maupun umrah seluruh negara.
Penyakit ini tak boleh disepelekan karena berisiko sebabkan kematian. Kalaupun dapat disembuhkan, menurut The Royal Children’s Hospital, pasien meningitis juga berisiko mengalami efek jangka panjang seperti kecacatan permanen dan berbagai gangguan pada fungsi otak juga perkembangan pada balita.
Meningitis disebabkan berbagai jenis bakteri
Gejala meningitis dapat berbeda-beda, tergantung usia (anak atau dewasa) dan penyebabnya berupa virus atau bakteri. Menurut Dokter Spesialis Anak Purnamawati yang akrab disapa dr. Wati, meningitis bakterial disebabkan oleh bakteri berbeda-beda pula seperti
- Streptococcus pneumoniae
- Haemophilus influenzae type B
- Neisseria meningitidis
Infeksi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae type B masing-masing dapat dicegah dengan imunisasi untuk anak seperti HiB dan Pneumococcal conjugate vaccine (PCV).
“Nah, untuk Timur Tengah dan Afrika, meningitisnya karena N. Meningitidis. Jadi vaksinnya Meningococcal conjugate ACWY dengan nama dagang Menactra,” jelas dr. Wati menanggapi pertanyaan Parentalk di Milis Sehat.
Vaksin tersedia di fasilitas kesehatan tertentu
Hanya Kantor kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat dan rumah sakit tertentu saja yang menyediakan vaksin Meningococcal conjugate.
Seperti Annisa Suryana yang harus ke KKP Bandara Halim Perdana Kusuma untuk mendapatkan vaksin tersebut pada 2015 lalu. Biro perjalanan yang memfasilitasi umrah keluarganya mengimbau untuk segera melakukan vaksinasi meningitis. Ini karena vaksinasi meningitis sebaiknya dilakukan dua minggu sebelum keberangkatan agar antibodinya sudah terbentuk.
Penerima vaksin meningitis tidak hanya Annisa, tetapi juga buah hatinya, Omar yang saat hendak umrah berusia lima tahun.
Anak balita yang umrah butuh vaksinasi
Menurut BabyCenter Medical Advisory Board, vaksin meningitis biasanya diberikan pada anak berusia 11-12 tahun. Namun, bayi dan anak usia lainnya juga sangat direkomendasikan menerima vaksin tersebut bila akan berpergian ke daerah endemis seperti Arab Saudi. Dengan catatan, bila anak sedang sakit, sebaiknya tunggu sampai ia sembuh total untuk mendapatkan vaksinnya.
Syarat vaksinasi meningitis untuk umrah
Untuk menerima vaksin meningitis, calon jemaah umrah harus menyiapkan sejumlah dokumen untuk pendaftarannya, seperti
- formulir permohonan pelayanan international certificate of vaccination (ICV)
- pas foto ukuran 4×6 (2 lembar),
- fotokopi KTP (1 lembar), dan
- fotokopi paspor (1 lembar)
Prosedur vaksinasi meningitis
Menurut Annisa, prosedur vaksinasi cukup sederhana layaknya prosedur pemeriksaan di rumah sakit pada umumnya.
“Kami bawa berkas ke KKP Bandara Halim, daftar, ambil nomor antrean, langsung suntik, dan bayar. Udah gitu aja sih,” jelas Annisa kepada Parentalk. Hanya saja, calon jemaah umrah disarankan datang lebih pagi karena antrean panjang sering terjadi.
Perempuan berusia produktif akan menjalani tes urin sebelum vaksinasi. Hal tersebut untuk memastikan calon jemaah umrah tidak hamil. Ini karena vaksinasi dikhawatirkan dapat mengganggu kehamilan dan perkembangan janin.
Biaya vaksinasi meningitis
Biaya vaksinasi meningitis sesuai dengan PP 21 Tahun 2013 adalah Rp 305.000. Namun, biayanya bisa berbeda-beda di daerah lainnya.
International certificate of vaccination (ICV)
Usai membayar, Annisa mendapatkan ICV atau dikenal dengan kartu kuning. ICV menjadi salah satu persyaratan dalam pengurusan visa untuk masuk ke Arab Saudi. Kartu ini berlaku hingga tiga tahun dan menunjukkan durasi kekebalan yang ditimbulkan vaksin.
Apabila Anda mendapatkan vaksin di rumah sakit dan tidak mendapatkan buku kuning, biasanya calon jemaah diberikan surat keterangan vaksinasi yang mencantumkan nama sesuai paspor, nomor paspor, serta nomor batch vaksin yang tertera dalam kemasan.
KIPI vaksin meningitis
Berdasarkan situs Alodokter, kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) vaksin meningitis dapat berupa nyeri dan kulit kemerahan yang umumnya hilang dalam 1-2 hari. Demam juga bisa terjadi pada anak-anak. Namun, KIPI vaksin meningitis sangat jarang terjadi.
Meningitis mudah ditularkan
Annisa sendiri mengapresiasi pemberlakuan vaksinasi meningitis sebagai syarat wajib perjalanan umrah. “Kita preventif aja sih, semuanya harus menjalani vaksinasi karena kan memang enggak mau ambil risiko. Takutnya nanti malah nyesel,” jelas Annisa.
Penularan penyakit meningitis sangat mudah, lho. Kumannya dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas maupun cerna. Misal, lewat percikan air saat bercin atau batuk juga karena berbagi makanan atau perlengkapan makan dengan penderita.
Apalagi di Tanah Suci, kontak langsung seperti bersentuhan dengan jemaah lainnya tidak terhindarkan.
(Febi/ Dok. Pribadi Annisa Suryana)
2 comments
Terima kasih atas artikelnya, banyak informasi yg sangat membantu dalam menjawab pertanyaan saya tentang vaksin meningitis pada anak yg akan berangkat umroh.?
Anak dibawah usia 2 tahun perlu vaksin meningitis ga ya? Karena anak saya oleh KKP Halim tidak diijinkan vaksin meningitis Karena usia dibawah 2tahun.