Siapa yang gak merasa senang saat liburan? Bisa santai, gak dituntut banyak rutinitas dan banyak hiburan. Si Kecil juga bisa mengalami susah move on dari liburan yang membuatnya jadi malas masuk sekolah.
Dikutip Mirror, terdapat penelitian yang melibatkan 2.000 orang tua, dua pertiga mengatakan anak-anak memerlukan kurang lebih seminggu untuk menyesuaikan diri kembali ke sekolah.
Selama masa penyesuaian itu, anak mengalami sulit berkonsentrasi, kurang bersemangat, dan mudah tersinggung. Hal itu wajar terjadi, tapi bukan berarti dibiarkan begitu saja.
Tentu kita perlu melakukan beberapa hal agar si Kecil bisa melewati masa penyesuaian dari liburan ke rutinitas seperti biasanya.
Atur rutinitas untuk kembali ke sekolah
Pelan-pelan kita kembalikan rutinitas itu, mulai mengajak anak tidur tepat waktu dan menyiapkan segala kebutuhan sekolah bersama. Berikan dukungan penuh selama masa transisi ini dengan menerapkan tidur tepat waktu, menyiapkan perlengkapan sekolah, dan membantu si Kecil ketika merasa kesulitan.
Membahas tentang kegiatan yang dijalani di sekolah
Sebagian besar anak menghadapi kecemasan bahkan merasa stres ketika masuk sekolah. Cobalah ajak si Kecil mengobrol tentang apa saja yang dia rasakan ketika kembali ke rutinitas. Apakah sering merasa mengantuk? Malas belajar? Dan sebagainya.
Dengan mengetahui apa yang dirasakan si Kecil, kita jadi lebih mudah membantunya dalam melewati masa transisi ini. Misalnya anak sering mengantuk di kelas artinya kita perlu memerhatikan waktu istirahatnya.
Hargai proses belajar hindari hanya fokus pada prestasi
Bisa saja di hari-hari pertama sekolah, anak mendapatkan pekerjaan rumah. Kondisi ini tentu gak mudah buat anak, belum juga move on dari liburan sudah mendapat tugas. Cobalah untuk mengajak anak mengerjakan tugas dengan menyenangkan bisa sambil mengobrol atau bermain, hindari memaksa dan menuntut hasil terbaik terhadap tugas rumahnya.
Jika terlalu lama anak mengalami malas sekolah..
Cobalah untuk berbicara pada pihak sekolah ataupun psikolog anak bila sudah diperlukan. Khawatirnya anak malas masuk sekolah karena mengalami bully, kekerasan, serta pengalaman yang tidak mengenakan lainnya yang terjadi di sekolah.