Rutinitas menyajikan makanan pendamping ASI (MPASI) menjadi tantangan tersendiri bagi ibu bekerja. Setidaknya itu yang saya alami. Demi Si Kecil tetap mendapatkan nutrisi yang seimbang, saya akan berbagi trik membekukan MPASI di bawah ini saya untuk memudahkan rutinitas menyiapkan sajian untuk buah hati.
Cocok bagi bayi yang baru belajar makan
Sebelumnya, saya pernah mengonsultasikan metode ini pada dr. Klara Yuliarti, SpA (K) dan dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SpA (K). Keduanya berpendapat, makanan beku dapat menjadi solusi bagi ibu bekerja. Seperti puree beku untuk Si Kecil yang masih dalam tahap awal mengonsumsi MPASI. Cara ini praktis karena makanan pertama bayi masih sedikit, misal satu atau dua suap saja.
Makanan beku juga dapat memberikan keuntungan bagi Ibu yang menganut metode menu tunggal selama minggu-minggu pertama pemberian MPASI. Dengan cara ini, anak bisa mengonsumsi jenis makanan yang sama, tapi bertahap alias semakin lama semakin banyak. Cara ini pun memungkinkan Ibu untuk mencatat asupan harian anak sehingga reaksi terhadap makanan dapat terpantau.
Namun, kelemahan MPASI beku ada pada perubahan rasanya. Selain itu, pada prinsipnya, penyimpanan MPASI beku semakin sebentar semakin baik. Jadi, jangan sampai Ibu membekukan makanan sampai berbulan-bulan, ya.
Cara menjaga nutrisi MPASI beku
Nah, apakah makanan beku bisa terjaga nutrisinya? Tentu bisa, selama kamu memperhatikan cara penyimpanannya.
- Puree dapat disimpan di wadah es batu dengan penutup untuk mencegah kontaminasi kuman. Hindari wadah kaca karena tidak dirancang untuk suhu yang ekstrem.
- Supaya bayi tidak bosan, siapkan beberapa macam puree.
- Puree sayur dibuat dalam keadaan mentah baru kemudian dimasak. Namun, puree sayuran juga bisa disimpan dalam keadaan matang. Jika ingin menyimpan masakan matang dalam freezer, pilih sayuran yang berserat tegar seperti buncis, wortel, atau kacang panjang. Begitu juga, puree mashed potato yang dapat disiapkan dalam jumlah banyak lalu disimpan beku. Dengan catatan, durasi penghangatan tidak terlalu lama bila makanan sudah matang ya, Bu.
- Buah-buahan tertentu justru lebih aman disimpan di freezer ketimbang bagian bawah kulkas. Misal, pepaya yang sangat disukai oleh kuman tertentu,
- Dalam satu wadah, makanan harus satu jenis saja atau terpisah dari makanan lain. Usahakan bahan makanan tidak terpapar dengan penganan lain dalam sekali ambil.
- Hindari pembekuan ulang. Tak hanya rawan menimbulkan bakteri, pencairan berulang juga dapat merusak kandungan gizi pada makanan.
- Selalu perhatikan tampilan dan cicipi rasa makanan terlebih dulu sebelum diberikan pada Si Kecil. Terutama, jangan berikan makanan yang sudah asam karena mungkin terdapat kuman penyebab diare.
Penyimpanan makanan di bawah kulkas sebenarnya lebih baik daripada freezer, tapi tidak bertahan lama. Yakni, hanya sekitar 1-2 hari saja.
(Febi/Dok. Shutterstock)