LDM atau Long Distance Marriage adalah kondisi pernikahan yang penuh dengan tantangan. Siapapun yang tengah menjalani LDM, semangat. Apapun yang sedang diperjuangkan, semoga buahnya manis.
Parents, long distance marriage adalah kondisi pernikahan, di mana pasangan terpisah oleh waktu, jarak, dan beberapa faktor lainnya.
Biasanya, long distance marriage terjadi karena salah satu pasangan mempunyai keharusan untuk meninggalkan sementara kondisi idealnya karena beberapa faktor, mayoritas karena pekerjaan.
Tantangan yang paling mudah terlihat untuk pasangan yang menjalani long distance marriage adalah komunikasi.
Pasalnya, untuk pasangan yang tidak LDM saja, komunikasi kerap jadi masalah. Apalagi LDM yang membuat mereka terpisah karena jarak dan waktu.
Padahal, komunikasi adalah salah satu pilar hubungan pernikahan yang harus dijaga dengan baik.
Parents, berikut beberapa tips untuk menjalani long distance marriage:
1. Tahu prioritas
Parents, apapun alasan yang membuat kita dengan pasangan melakukan long distance marriage, kita harus kembali dengan prioritas.
Dalam pernikahan, pasangan adalah prioritas. Sehingga, sadar akan sosok atau figur pasangan ini adalah prioritas, maka segala usaha akan dikerahkan untuk pasangan, termasuk soal komunikasi.
Sadar akan prioritas akan membuat distraksi mengecil.
Ketidakhadiran pasangan, kerap menjadi alasan mengapa distraksi yang ada membesar. Distraksi yang membesar karena tidak sadar akan prioritas.
Parents, hal ini harusnya datang dari diri sendiri. Komitmen kuat ini menjadi landasan penting untuk memastikan prioritas tetap terjaga dengan baik.
2. Saling mengabari
Setelah komit dengan mengetahui prioritas, maka barulah rutin bertukar kabar adalah tips kedua untuk memperkuat perjalanan long distance marriage.
Obrolan yang terjadi di saling mengabari itu juga tidak yang standar begitu saja seperti saat sedang pacaran.
Kita bisa tanya bagaimana hari-hari pasangan, apakah ada kesulitan atau tidak, apakah ada hal-hal yang membuatnya kepikiran atau lainnya.
Obrolan yang berkualitas menjadi salah satu kunci saling mengabari jadi penting untuk dilakukan.
3. Telepon atau video call
Teknologi semakin canggih, dalam saling mengabari, disarankan untuk melakukan telepon suara atau bahkan video call.
Melihat pasangan, melihat sosoknya, setidaknya bisa mengobati rindu yang sudah menumpuk.
Dibandingkan dengan berkomunikasi secara teks, konflik kerap muncul di jenis komunikasi seperti ini.
Maka, video call atau jenis komunikasi lainnya yang bisa menampilkan sosok kita adalah jenis komunikasi yang disarankan.
Parents, setiap perjalanan pernikahan, tentu mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Jadi, seperti apapun yang sedang kita jalani, kita mesti jalani dengan segenap hati.