Parents, masalah orang tua yang pilih kasih kerap terjadi pada kita yang memiliki lebih dari satu anak. Sebenarnya sih, gak maksud buat pilih kasih, tapi kok buat anak rasanya jadi seperti itu, ya? Pasti ada sikap yang kita yang gak sadari bikin Si kakak atau adik ini gak merasa disayang.
Co-Founder Good Enough Parents, Pritta Tyas, M.Psi, menjelaskan, memang bisa aja kita gak sengaja melakukan respons yang terlihat pilih kasih ke anak. Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena adanya dua faktor. Pertama, orang tua punya keyakinan atau ekspektasi. Kedua, anak salah tangkap terhadap sikap orang tua.
“Contohnya, seorang ayah punya keyakinan kalau anak perempuan harus dilembutin dipeluk, jadi yaudah anak perempuannya aja yang dipeluk, anak lakinya nggak. Misalnya, ibu lagi bantuin kakak ngerjain tugas, tapi adiknya ngerasa dia dicuekin,” jelasnya.
Duhh, susah banget ya, Parents untuk bisa bersikap adil dengan mulus ke si Kakak-Adik ini 😀
Parents, kita belajar pelan-pelan buat menghadapi tantangan ini, yuk. Mbak Pritta Tyas menjelaskan cara menghindari sikap pilih kasih ke anak, berikut ini caranya;
One on one pada masing-masing anak
Jadi buat Parents yang punya anak dua, tiga, dan seterusnya, bagilah waktu untuk bisa fokus dengan satu anak aja. Kalau bisa, membuat kesepakatan dengan pasangan. Misalnya, sabtu pagi ibu hanya sama adik, kakak gak boleh ikut jadi sama ayah aja. Sebab waktu one on one ini perhatian, fokus, dan mata kita hanya pada satu anak aja.
Perlu mendiskusikan kekuatan anak
Kita saling diskusi apa yang menjadi kelebihan atau kekuakan kakak-adik. Tujuannya supaya mereka saling merasa berharga. Contohnya begini, kakak itu jagonya berhitung, kalau adik kehebatannya main sepeda. Kakak sukanya menggambar, adik sukanya menyusun balok sampai tinggi.
Ciptakan suasana yang kolaboratif
Ini dilakukan untuk menghindari adanya kompetisi kakak-adik. Buatlah mereka untuk bisa saling membantu, hindari hanya meminta bantuan pada kakak saja. Bila adik sudah berusia 2 tahun ke atas, ajak ia untuk bisa membantu kakaknya juga.
Jadi suasana hubungan kakak-adik itu saling membantu, bukan lagi saling cepat-cepatan atau mengejar siapa yang nomor satu. Parents, semoga penjelasan ini berhasil diterapkan, ya. Mudah-mudahan si Kecil selalu menjadi kakak-adik yang solid sampai mereka dewasa.