Berita tentang penculikan anak meramaikan akhir tahun lalu dan awal 2018. Mulai dari berita seorang bocah berusia 3 tahun yang nyaris diculik di pusat perbelanjaan sampai sebuah broadcast message tentang upaya penculikan bermodus akting di stasiun kereta. Broadcast message tersebut berawal dari status Facebook perempuan bernama Pramesetya Aniendita.
Dalam statusnya, Pramesetya menceritakan pengalaman seorang netizen yang berhadapan dengan upaya penculikan. Sang pelaku mencoba menggali informasi detil tentang anak (korban) lewat obrolan khas ibu-ibu di gerbong kereta. Terlebih, ia berdalih membawa cucunya dalam perjalanan tersebut. Kisah ini pun berujung pada skenario pelaku yang seakan-akan berusaha mencegah penculikan anak oleh ibu kandungnya sendiri.
Berikut cuplikan status yang dibagikan Pramesetya:
Dia ngotot mau gendong anak saya. Saya langsung naik taksi yang ada di depan gerbang, tapi ngerinya, wanita ini ikut naik. Dia tarik-tarik anak saya. Saya peluk anak saya erat-erat. Anak saya pun nangis.
Di tengah kekacauan seperti ini, pak supir juga gak berani jalan. Saya cuma bisa turun lagi dan menghadapi wanita itu. Mendengar tangisan anak saya, semua orang berhamburan keluar, kirain saya culik anak.
Tak hanya modus playing victim seperti tadi, sebenarnya ada banyak lagi skenario yang dapat memuluskan aksi penculikan anak. Orang tua pun harus selalu waspada untuk mencegah kejadian serupa. Caranya dengan menerapkan ragam tips di bawah ini.
Fokus saat mengawasi anak
- Fokuslah menjaga dan mengawasi anak saat berada di luar rumah dan tempat-tempat umum. Simpan dulu gadget kamu. Penculik biasanya beraksi saat orang tua lengah atau sibuk sendiri.
- Jangan pernah meninggalkan anak sendirian di mobil atau stroller, bahkan untuk waktu yang sangat singkat sekalipun
- Waspadalah jika Ayah atau Ibu menemukan orang asing yang tidak menemani atau mengawasi anak tertentu di tempat yang biasanya menjadi area bermain buah hati (seperti taman, playground, dan sekolah).
Gunakan akal sehat
Bila obrolan dengan orang asing sudah mengarah pada hal-hal yang bersifat pribadi, Ayah atau Ibu berhak untuk diam, beralih pada hal lain, atau menghindar. Misalnya, ia menanyakan nama lengkap anak, golongan darah, tanggal dan waktu lahir anak, dan sebagainya. Gunakanlah akal sehat untuk mengendus percakapan yang mencurigakan.
Bersikap antisipatif kapan saja dan dimana saja
- Pantau berita maupun peringatan tentang upaya penculikan di wilayah tempat tinggalmu
- Pastikan orang tua menyimpan dokumen resmi anak dengan lengkap seperti akta kelahiran, kartu keluarga, dan sebagainya
- Cetak foto anak dengan konsep pas foto setiap enam bulan sekali disertai sidik jarinya bila perlu
- Pastikan orang tua memiliki informasi terbaru rekam medis anak
- Selalu gunakan referensi yang jelas ketika memperkerjakan pengasuh anak
- Jika Ayah atau Ibu meminta seseorang menjemput si kecil, sampaikan hal tersebut kepadanya juga pihak sekolah atau daycare
Hindari ‘mengobral’ informasi pribadi
Ayah dan Ibu, hindari hal-hal berikut ini
- Pakaian yang mencantumkan nama anak. Ini karena anak-anak cenderung percaya pada orang dewasa yang mengenali nama mereka.
- Stiker-stiker yang menampilkan informasi pribadi keluarga kamu pada mobil atau bagian rumah yang terlihat oleh orang lain.
- Mencantumkan lokasi postingan foto anak di media sosial. Hal ini berlaku keras untuk tempat-tempat yang menjadi bagian dari keseharian anak, seperti rumah, sekolah, tempat bermain, dan lainnya.
Bila menemukan anak lain yang hilang
Kamu dapat menginformasikan petugas keamanan atau polisi terdekat untuk mendekati seorang anak yang terlihat tersesat di tempat umum.
Penculik tak selalu bertampang jahat
Penculik anak biasanya tampak seperti orang-orang kebanyakan yang kita temui sehari-hari. Ajarkan kepada anak untuk tidak berbicara kepada orang dewasa yang tidak mereka kenal. Jika ada orang asing yang mendekatinya, ia harus segera memberitahukan hal tersebut kepada Ayah dan Ibu maupun orang dewasa kepercayaan.
Ketika mengendus dugaan penculikan
Jika Ayah atau Ibu mendapati seseorang yang diduga akan melakukan penculikan di tempat umum, berusahalah menarik perhatian pada situasi tersebut. Cara itu dapat mengentikan upaya penculikan yang tengah berlangsung.
Hal-hal di atas merupakan tips mencegah penculikan anak untuk orang tua. Selanjutnya Parentalk mengajak Ayah dan Ibu untuk Ajarkan Anak Keamanan Diri Sejak Dini
Referensi:
- “Preventing Abductions” pada Kids Health
- “Parent’s Guide to Preventing Child Abduction” pada Illinois State Police
- “Reduce Your Child’s Risk of Abduction” pada Canadian Centre for Child Protection
- “Menyerahkan Diri, Ini Alibi Pelaku Percobaan Penculikan di ITC” pada Detik News
- “Modus Baru Penculikan Anak Lewat Akting, Pelaku Malah Tuduh Orang Tua Jadi Tersangka, Jangan Lengah!” pada Tribun Style
(Febi/ Dok. Pixabay)