Seandainya bisa memilih, pasti kita ingin menjadi orang tua yang bisa menerapkan pola asuh terbaik untuk Si Kecil. Bisa membahagiakan anak nggak dari mainan atau jalan-jalan aja, tapi dari cara mendidik dan pengasuhan yang tepat.
Pakmin sendiri waktu kecil sempat melalui banyak masalah karena sempat jadi anak broken home. Pernah ngerasa kurang perhatian karena jarang mendapat apresiasi dari orang tua.
Untungnya Pakmin nggak mau ‘balas dendam’, malah belajar banyak banget dari kesalahan orang tua sendiri. Alasannya sih simpel, nggak mau sampai Si Kecil ngerasain apa yang Pakmin rasain waktu kecil.
Oleh karena itu, Pakmin mau kasih tips buat Parents, gimana cara memperbaiki pola asuh. Kuncinya adalah flashback dengan pola asuh orang tua kita dulu, yang berdampak dengan diri kita sekarang.
Mari kita sama-sama belajar untuk memperbaiki pola asuh kita ke Si Kecil. Pakmin kasih tau caranya, yaa..
Mengoreksi pola asuh yang dialami
Dulu Pakmin ngalamin hampir nggak pernah dapat apresiasi dari orang tua, nggak ada yang namanya “Wah, kamu hebat bisa ngelakuin itu. Good job, well done.” Nggak itu aja, tapi juga jarang mendapatkan ucapan “Ayah / Ibu sayang sama kamu.” Itu jarang dan rasanya pasti nggak enak.
Pakmin nggak mau banget Si Kecil sampai ngerasain itu, jadi sebagai orang tua jangan pernah ragu untuk memuji hasil kerja anak dan menyatakan perasaan sayang kita sebagai orang tuanya.
Belajar dari kekurangan orang tua kita
Terus belajar, perbaiki, dan perbaiki. Memang nggak ada orang tua yang sempurna, tapi setidaknya kita terus belajar untuk memberikan yang terbaik. Kadang belajar itu bisa dari kesalahan orang lain, termasuk orang tua kita.
Dulu orang tua Pakmin pernah mengalami kekurangan finansial yang mengakibatkan beberapa masalah. Dari situ, Pakmin belajar bahwa dalam mengasuh anak kita juga harus punya ilmu finansial yang baik.
Kita juga perlu realistis bahwa membesarkan anak nggak semata-mata hanya dengan kasih sayang. Ini kesalahan orang tua yang Pakmin alami dan pelajari. Kalau Parents sendiri gimana?
Membuat list tentang pola asuh yang ingin dihindari
Agar bisa kembali mengingat pengalaman pola asuh masa kecil, kita bisa nih membuat list yang isinya hal apa aja yang pernah dialami waktu kecil dan nggak mau itu terjadi ke anak.
Misalnya nggak mau membandingkan anak, membolehkan anak untuk membantu Ibu di dapur meski berantakan, bisa mengapresiasi pencapaian anak, serta membimbing anak untuk menentukan pilihannya.
Nah, lumayan kan kalau kita inget dan sebutin lagi. Apalagi kalau kita praktikan juga, mudah-mudahan bisa memberikan dampak positif buat anak.
Selalu mempelajari pola asuh yang kita terima
Pastinya jangan terus inget buruknya aja, pola asuh orang tua kita pasti ada baiknya juga, dong. Misalnya bisa tegas sama anak, selalu menekankan soal sopan santun, jadi anak yang rajin membantu orang tua.
Itu semua bisa kita pelajarin dan terapkan ke Si Kecil, jadi ambil baiknya dan buang buruknya cara pengasuhan orang tua kita dulu.
Mudah-mudahan cara ini bisa membantu kita untuk menjadi orang tua yang baik bagi Si Kecil. Membimbing mereka untuk mencapai cita-citanya, mengajarkan untuk menghargai orang lain, dan memberikan contoh yang baik. Amin!