Sejak punya bayi, mungkin Ibu jarang atau belum pernah berkesempatan menonton film di bioskop lagi. Ibu pun berandai-andai mengenai waktu yang tepat untuk menikmati film box office bersama si kecil di bioskop. Tips membawa anak nonton di bioskop berikut ini mungkin bisa jadi pertimbangan kamu.
Mengalihkan rasa takut si kecil
Ester Sulistina mengajak anaknya, Raja, menonton di bioskop pertama kali saat berusia 2 tahun 3 bulan. Film pertama yang Raja saksikan adalah animasi kolaborasi Disney dan Pixar, Coco. Si kecil Raja pun berhasil menikmati film berdurasi hampir dua jam itu dengan duduk sendiri dan tanpa tangisan.
Memang sih, awal film dimulai Raja sempat ketakutan dengan suasana gelap bioskop.
“Raja sempat ngajak pulang tapi pas kartunnya sudah muncul dan kami alihkan dari suasana gelap, bisa, kok. Saya kasih tahu ke dia, enggak usah takut karena kami nonton rame-rame. Kakak-kakak yang lain nonton juga,” jelas Ester kepada Parentalk.
Tenangkan si kecil
Meski bergenre anak-anak, ternyata ada juga adegan dalam film Coco yang dianggap menakutkan oleh Raja.
“Pernah dia takut ada tengkorak-tengkoraknya gitu. Sebenarnya enggak seram betulan karena aneh aja bentuknya. Pas takut, aku sama bapaknya ke tengah, nempel-nempel ke dia,” jelas Ester.
Pentingnya briefing tentang rencana ke bioskop
Sebelumnya Ester sendiri sudah yakin, Raja bisa diajak ke bioskop di usianya sekarang karena sudah dapat berkomunikasi dua arah. Sehari sebelumnya, Ester juga sudah memberitahu Raja bahwa mereka akan nonton di bioskop.
“Ada TV-nya gede banget nanti, “ tambah Ester menirukan ucapannya ke Raja.
Ester dan suami juga sudah siap tekor seandainya Raja minta keluar di tengah pemutaran film.
Durasi film yang tepat untuk anak balita
Menurut Psikolog Perkembangan Susanne Ayers Denham melalui situs Baby Center, si kecil mulai bisa menikmati film pendek anak-anak mulai usia 2,5 atau 3 tahun.
Film tentu bisa menjadi alternatif hiburan ramah keluarga yang menyenangkan. Ini karena pertunjukan bioskop bisa membuat si kecil menyanyikan lagu-lagu yang catchy atau tertawa menyaksikan lelucon jenaka dalam film.
Selain itu, film bisa pula menjadi cara bagus memperkenalkan situasi kehidupan yang sebenarnya.
Namun, banyak film yang terlalu panjang bagi anak-anak kecil. Ini karena sejatinya mereka bisa fokus pada waktu yang singkat saja dan tidak betah duduk maupun bersikap tenang untuk waktu lama.
Polah anak balita jika menonton film panjang
Kianna, balita perempuan yang seusia dengan Raja, sukses menyaksikan film cukup panjang seperti Despicable Me 3 di bioskop.
“Tapi memang rempes ya, pindah-pindah duduk,” jelas ibu Kianna, Radieta Martina Putri.
Radieta dan keluarganya sengaja datang ke bioskop saat penontonnya lebih lengang agar Kianna bisa bebas berpindah-pindah.
Radieta juga menyiapkan banyak pilihan makanan selama pertunjukan jika saja Kianna lapar atau bosan. Tak kalah penting, ia berusaha sesering mungkin berinteraksi dengan Kianna.
“Supaya anaknya enggak melongo aja di dalam, saya sering-sering ajak ngomong. Apalagi kalau film Minions, Kianna enggak paham juga bahasanya,” tambah ibu yang akrab disapa Dyta ini.
Jawablah pertanyaan si kecil
Menurut Psikolog Susanne, film juga bisa membingungkan, bahkan menyeramkan bagi mereka.
“Contohnya, anak Anda belum dapat memahami tentang kematian hingga ia berusia lima tahun. Si kecil mungkin akan bertanya-tanya kenapa karakter yang sudah meninggal tidak bangun lagi atau bertanya ke mana perginya,” jelas Susanne.
Tugas Ibu adalah menjawab pertanyaan-pertanyaannya sebisa mungkin lewat bisikan singkat. Kamu juga bisa memberi tahu si kecil, pembicaraan selengkapnya akan dilanjutkan setelah filmnya usai.
Pilih film dengan hati-hati
Jika Anda sudah mantap mengajak si kecil menonton di bioskop, pilihlah film yang akan ditonton dengan hati-hati. Tentu saja hindari film bergenre laga yang menargetkan penonton remaja atau orang dewasa. Belum lagi tingkat kebisingan film laga terlalu keras bagi telinga si kecil yang masih sangat sensitif.
Saat anak berusia 2 atau 3 tahun, hal yang ia lihat itulah yang ia percaya. Ini berarti film-film menyeramkan seperti genre horor, thriller, dan sejenisnya rentan menimbulkan mimpi buruk pada anak-anak.
“Bahkan film G-rated (dapat disaksikan oleh semua umur) seperti The Lion King saja memiliki banyak adegan menakutkan,” jelas Psikolog Susanne dalam situs Baby Center.
Bila film membuat si kecil takut…
Jika saat menonton film di bioskop anak merasa ketakutan, ajak ia berdiskusi mengenai perasaannya itu. Jawab seluruh pertanyaannya dan bantu ia menjelaskan emosi yang dirasakan. Beritahu si kecil bahwa tidak apa-apa bila ia merasa sedih, marah, atau ketakutan. Itu akan membantunya memahami reaksinya sendiri.
Manfaatkan trailer
Untuk membuat anak lebih akrab dengan film yang akan ditonton, tak ada salahnya mengekspos si kecil dengan cuplikan adegan atau gambar karakternya terlebih dulu.
“Kadang sebelum nonton, saya ajak lihat trailer-nya. Jadi udah tertarik duluan kalau mau nonton,” jelas Nindya Putri saat menjelaskan pengalaman menonton Cars 3 dengan Ghaaziy (28 bulan).
“Sebelum nonton, (kami menyebut) namanya ‘mobil merah’.”
Tips menonton bioskop dengan nyaman
Ghaaziy sendiri sudah cukup sering menonton di bioskop sejak berusia 18 bulan. Sebisa mungkin ia juga membuat Ghaaziy nyaman sebelum menonton. Seperti memakaikan jaket, celana panjang, dan topi agar ia tetap hangat di dalam bioskop.
Tips lainnya agar agenda membawa anak nonton di bioskop berjalan lancar:
- Film anak-anak adalah opsi terbaik karena target penontonnya sesuai. Penonton dewasa juga cenderung lebih maklum jika ada tangisan di sela-sela pertunjukan karena itu memang film untuk anak-anak!
- Pilih tempat duduk dekat aisle untuk mempermudah mobilisasi kamu dan si kecil ke toilet
- Pilih waktu menonton di hari biasa karena lebih lengang dan mengurangi potensi Ibu mengganggu penonton lain
- Susui anak untuk menyamankan bila ia ketakutan (jika masih menyusu)
- Bersiap dengan kemungkinan terburuk, yakni anak rewel dan tak bisa ditenangkan saat pertunjukan. Keputusan terbaik bagi semua tentunya kamu dan si kecil menuju ke pintu keluar.
- Program menonton khusus keluarga bisa jadi alternatif yang bagus. Lewat program ini, penyelenggara bioskop tak keberatan dengan tangisan bayi selama pertunjukan berlangsung.
Semoga tips membawa anak nonton di bioskop ini bisa membuat Ibu lebih siap mengenalkan si kecil pada bioskop dan segala isinya, ya!
(Febi/Dok. Pixabay)