Kita paham kalau terkadang ada beberapa topik pembicaraan atau diskusi yang bahkan kita tidak tahu mau mulai dari mana untuk membahasnya. Seperti topik tentang seks atau pendidikan seks untuk anak.
Merasa tabu, malu, atau bahkan bingung – menjadi rasa yang wajar untuk hampir semua orang tua membicarakan pendidikan seks. Mungkin, rasa yang paling besar adalah bingung. Kita sudah sepakat nih mau membicarakan topik pendidikan seks kepada anak, tapi karena bingung mau mulai dari mana – dan pada akhirnya tidak jadi memberitahu hal tersebut.
Halo Parents, apa kabar hari ini? Semoga hari ini selalu diberi kesehatan dan segala urusan diperlancar, ya.
Dari prolog singkat di atas, kita sudah sama-sama mengetahui kalau kita semua butuh tips untuk memulai atau menyampaikan topik-topik diskusi yang dahulu – jarang dibahas oleh orang tua kita sendiri pada saat itu.
Well, konstruksi sosial soal pendidikan seks memang kuat sekali. Sampai-sampai, topik pembicaraan tentang seks atau pendidikan seks dianggap sebagian masyarakat itu tabu. Nah, sayangnya – konstruki sosial yang kuat ini ternyata sebanding lurus dengan banyak kejadian yang tidak mengenakan.
Seperti kejadian-kejadian perundungan yang kerap mengarah ke sexual abusive dan lain-lainnya. Hal ini bisa diasumsikan sebagai hasil anak-anak tidak mengetahui bahkan tidak pernah diberitahu soal seks dan pendidikan seks.
Maka dari itu…
Salah satu langkah preventif yang bisa dilakukan kita sebagai orang tua adalah memberikan pendidikan seks tersebut. Pendidikan seks itu melulu soal reproduksi saja ya, Parents. Mengetahui organ-organ vital yang hanya individu itu saja yang mempunyai akses adalah salah satu contohnya.
Sehingga, harapannya – jika di luar sana ada yang mendekati anak dengan iming-iming hadiah tetapi mengharuskan dia memperbolehkan organ-organ vitalnya dijamah, hal ini tidak terjadi lagi. Karena anak sudah paham betapa pentingnya semua organ yang ada di tubuhnya.
Oke, Parents kita sudah paham tentang pentingnya membicarakan topik seks atau pendidikan seks. Sekarang, kita tarik lagi dengan topik ulasan kali ini, yaitu tips untuk memulai membicarakan topik pendidikan seks.
Berdasarkan jurnal singkat dari healthychildren.org – ada beberapa tips yang perlu diperhatikan dan bisa diterapkan, seperti:
- Jangan tertawa, bahkan walau tertawa kecil.
Hal ini akan membuat anak malu jika ia mempunyai pertanyaan soal topik pendidikan seks.
- Walau Parents, merasa malu – tapi usahakan semuanya tenang.
Kalau kita sebagai orang tua saja masih malu, bagaimana dengan anak ya, Parents. Sampaikan topik pendidikan seks dengan lugas. Ingat soal betapa pentingnya hal ini perlu disampaikan ya, Parents.
- Sampaikan dengan jelas.
Tetapi, hal ini cukup fleksibel. Parents bisa sesuaikan penjelasan tergantung rentang usia anak kita. Jika sudah pre-teen atau bahkan remaja, mereka sudah bisa menerima penjelasan yang lebih kompleks.
- Sampaikan dengan jujur.
Pastikan Parents, kita semua memberi tahu informasi yang akurat dan jujur. Terutama di penamaan soal organ-organ vital tersebut. Sampaikan saja namanya dengan benar dan sesuai.
- Proaktif tanya balik.
Parents, pastikan kita juga menanyakan pemahaman anak, ya. Kita bisa tanya ke mereka, apakah mereka punya pertanyaan lagi, atau sudah paham soal yang kita jelaskan.
- Mendengarkan.
Sebaiknya, tidak asal potong respon anak terkait penjelasan kita ya, Parents. Dengarkan dulu dengan seksama. Dari mendengarkan, kita jadi tahu pemahaman mereka sampai di mana, dan juga rasa ingin tahu mereka.
- Sabar.
Ini salah satu fundamentalnya, Parents. Mesti sabar karena ada kemungkinan kita bisa menjelaskan hal ini tidak hanya sekali, tetapi berulang kali.
Jadi, seperti itu ya Parents. Tips untuk membicarakan topik seks atau pendidikan seks, salah satu tips yang belum tertulis adalah kepercayaan diri dari masing-masing kita sebagai orang tua, dengan tujuan untuk mengajarkan anak.
Bisa jadi, momen awkward atau aneh antara kita dengan anak terjadi karena kita sendiri tidak percaya diri. Maka, bangun percaya diri dengan tarik kembali apa tujuan Parents memberitahukan hal-hal seperti ini kepada anak.