Parents, kenyataannya nggak semua pasangan siap untuk memiliki anak. Maka dilakukan berbagai cara untuk bisa menghindari kehamilan saat berhubungan intim. Selain memakai alat kontrasepsi, ada juga nih yang ‘main aman’ dengan mengeluarkan sperma di luar. Eh, tapi kok masih tetap hamil?
Kita bahas mulai dari proses terjadinya kehamilan dulu, ya. Dilansir NHS UK, kehamilan terjadi saat sperma membuahi sel telur perempuan. Saat ejakulasi, lelaki mengeluarkan air mani yang mengandung banyak sperma.
Waktu berhubungan seks, sperma bisa memasuki tubuh perempuan, berenang melewati serviks dan rahim, lalu menuju tempat sel telur dibuahi yaitu tuba falopi. Idealnya, ketika sperma bertemu dengan sel telur, terjadilah pembuahan dan kehamilan.
Maka itu, berbagai alat kontrasepsi digunakan untuk menghalangi sperma masuk ke dalam rahim agar gak terjadi kehamilan. Termasuk dengan cara coitus interuptus atau senggama terputus, yaitu mengeluarkan sperma di luar vagina.
Berdasarkan penjelasan dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, semua metode kontrasepsi alami ataupun yang menggunakan alat memiliki angka kegagalan. Jadi nggak bisa menjamin 100 persen keberhasilan kontrasepsi.
“Senggama terputus pasti ada risiko untuk terjadinya kehamilan sekitar 10 persen,” jelasnya.
dr. Dinda menambahkan, hal itu bisa saja terjadi karena sperma sempat keluar di dalam vagina. Sperma pun bisa tetap berenang ke dalam vagina saat air mani pra ejakulasi menyentuh vagina.
Selain itu, ejakulasi yang dilakukan di dekat bibir vagina masih memungkinkan sperma bisa berenang ke dalam rahim dan menuju tempat sel telur. Sebab sperma masih bisa tetap hidup, walaupun hanya sebentar di luar tubuh.
Maka sebenarnya senggama terputus atau mengeluarkan sperma di luar vagina bukan cara yang paling terbaik. Ayah perlu cermat melakukannya dengan menimbang waktu yang pas untuk menarik penis sebelum ejakulasi. Pastikan juga sperma dikeluarkan menjauhi bibir vagina.
Jadi bagi Parents yang sedang menunda momongan, pastikan melakukan hubungan intim dengan aman. Bisa dengan menggunakan KB spiral, pil, atau kondom. Meskipun menurut dr. Dinda, alat kontrasepsi nggak menjamin 100 persen, ya.
Mudah-mudahan kita bisa merencanakan kehamilan sesuai dengan harapan kita. Kalau memang ternyata tetap hamil meski sudah memakai kontrasepsi, berarti itu udah menjadi rencana terbaik dari Tuhan 🙂