Parents, pernah nggak terlalu banyak kasih makanan manis ke Si Kecil? Bumin juga termasuk sih, suka sediain permen atau makanan coklat buat camilan anak-anak tapi sekarang udah nggak lagi deh.
Bumin abis baca buku yang membahas gigi berlubang karena makanan manis. Selain bikin gigi Si Kecil jadi geripis, nyatanya ada bahaya lain yang mengancam, yaitu penyakit jantung.
Sebenarnya ya, batas asupan gula harian buat si Kecil paling aman sebanyak 25 gram atau setara 2 sendok makan.
Nah, dengan adanya makanan manis seperti permen, coklat, atau minuman manis, itu mengandung gula yang melebihi batas maksimum. Belum lagi sisa gula yang menumpuk di celah-celah gigi, bisa merusak gigi.
Gula yang ada pada makanan termasuk karbohidrat seperti nasi dan roti. Ketika bakteri memakannya lalu memproduksi asam, ludah yang bercampur asam dapat menyebabkan plak gigi.
Plak gigi ini nih, yang bikin gigi berlubang. Ketika Si Kecil terlalu banyak makan manis terus sikat giginya nggak bersih atau bahkan nggak mau sikat gigi, nanti plak itu akan menggerogoti bagian luar gigi yang disebut enamel. Lalu muncul deh lubang kecil permukaan gigi.
Udah kebayang ‘kan ya, Parents, anak-anak kalau udah kecanduan yang manis-manis itu gimana. Lebih baik kita mulai ajarin nih ke Si Kecil untuk membatasi konsumsi makanan yang manissss.
Ketika gigi berlubang nggak diatasi, terus lubangnya tambah besar dan dalam, sampai menembus rongga pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah. Bakteri penyebab gigi berlubang, bisa dengan cepat menyebar terus masuk ke aliran darah yang menuju jantung.
Terus pas udah sampai lapisan dalam jantung gimana? Jantung akan mengalami peradangan, seperti infeksi pada lapisan dalam jantung. Penyumbatan arteri juga dikaitkan dengan peradangan karena bakteri mulut.
Sebelum ini semua terjadi, tentunya harus menerapkan kebiasaan baik pada Si Kecil, seperti beberapa hal berikut ini:
Beri contoh makan sehat
Kalau kita pengen si Kecil nggak banyak makan makanan manis, tapi kita malah sering ngemil biskuit, minum boba atau makan kue coklat, hmm… bisa jadi anak malah bingung dan ikutan makan ya. Jadi yang utama, tunjukkan perilaku yang baik dalam memilih makanan sehat buat tubuh kita. Boleh kok sesekali menikmati makanan atau minuman favorit, tapi tetap di kontrol yaa. Utamakan yang manis dari buah-buahan, yang rasanya lebih alami.
Pilih pasta gigi mengandung fluoride
Menurut American Dental Association (ADA) idealnya sikat gigi dilakukan sebanyak dua kali sehari dengan pasta gigi selama dua menit. Aturan ini terbukti mampu mengurangi plak sehingga bisa mencegah gigi berlubang.
Parents sebaiknya memilih pasta gigi yang mengandung fluoride untuk Si Kecil dan keluarga. Manfaat dari zat ini dapat mencegah plak atau kotoran supaya nggak terus menempel pada gigi.
Dilansir dentalhealth, pravelansi karies gigi yang tercatat di negara-negara maju selama 30 tahun terakhir ini, dikaitkan dengan meluasnya penggunaan pasta gigi mengandung fluoride.
Parents, bisa juga nih memilih pasta gigi yang mengandung Pro-Fluoride dan kalsium aktif yang memberi perawatan lengkap dan perlindungan optimal agar gigi tetap sehat dan kuat.
Gosok gigi di waktu yang tepat
Membersihkan gigi di waktu yang tepat dapat berpengaruh terhadap kesehatan gigi. Parents bisa ajak Si Kecil sikat gigi bersama di depan kaca. Biasanya anak baru mau melakukan kalau orang tuanya udah kasih contoh.
Waktu menyikat gigi yang baik ada pada pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Ketika malam hari kuman dan bakteri meningkat dua kali lebih cepat dibandingkan siang hari.
Jangan lupa, sikat giginya hanya dua menit ya, jangan terlalu keras juga menggosoknya. Parents bisa gunakan timer atau sikat gigi elektrik supaya tahu kapan waktunya berpindah sisi dan selesai.
Yuk, sikat gigi dua kali sehari agar terhindar dari penyakit termasuk gigi berlubang. Mari biasakan Si Kecil rajin sikat gigi sedari dini, ya, Parents! 🙂