Hola Parents!
Wah, apa kabar nih? Sudah ke recharge lagi ya sehabis liburan panjang di minggu kemarin? Hehe.
Tapi, yang sudah-sudah, liburan panjang bersama keluarga, apalagi sama toddlers kita – pasti ada aja kejadian uniknya ya, Parents? Hehe. Misalnya, anak kita tetiba tantrum di restoran atau kafe – wah, pasti somehow jadi pusat perhatian, ya.
Kalau sudah begini, tetap usahakan untuk bernafas dengan normal ya. Inhale-exhale jangan lupa Parents – apa lagi dengan emosi yang belum stabil, kita langsung memarahi si anak yang ngambek dengan segala tingkah lakunya.
Well, kalau kita marahi, sepertinya kurang tepat – karena jika alasan memarahi untuk mengajarkan disiplin, hmm – ada cara yang lebih proper untuk menanggulangi tantrumnya anak lho, Parents.
Hehe, walau kesannya chaotic atau kesan riweuh lainnya – tantrum itu tidak selalu buruk. Tantrum juga mempunyai manfaat buat anak. Beberapa manfaat ini akan berguna saat nanti anak beranjak dewasa.
Nah, biar kita sama-sama paham atau pemahaman kita komprehensif, sila simak bahasan kali ini sampai habis ya!
Manfaat Tantrum Untuk Anak
Menghilangkan Stres
Menangis keras, berteriak, bahkan guling-guling di bawah – tapi jika Parents perhatikan, tantrumnya anak adalah proses untuk melepaskan tekanan atau stres yang ada di dalam dirinya.
Sehingga, kita sebagai orang tua tidak perlu memarahi karena hal yang penting untuk dilakukan adalah beri kesempatan untuk merilis semua perasaan negatifnya sampai selesai. Namun, hal ini juga tetap di dalam pengawasan kita, ya.
Ini penjelasan biologisnya soal tantrum, Parents. Menurut Deborah MacNamara Ph.D, menangis bukanlah rasa sakit, melainkan proses menjadi tidak luka. Poin ini diperjelas ketika sedang menangis, tubuh secara alami akan melepaskan hormon stres atau kortisol yang terkandung di dalam air mata.
Makanya, gak heran ya kalau kita saja – kalau habis menangis, biasanya lega sekali. Plong. Walau risikonya mata panda ya, Parents. Hehe.
Meningkatkan Kualitas Tidur
Ini relate sama hal pertama ya Parents. Ketika kita membiarkan anak melepas perasaan negatifnya dan tetap dalam pengawasan – anak tentu akan all out saat tantrum. Di mana hal ini akan mengarah ke energi anak yang begitu besar terlepaskan.
Kalau sudah begini, jelas anak tentu akan lelah dan akhirnya akan tertidur pulas. Di tidur lelapnya ini, ada harapan anak akan bangun dengan lebih tenang – karena anak mendapatkan tidur yang berkualitas.
Mengajarkan Anak Paham dan Menerapkan Kata ‘Tidak’
Tentunya dengan komprehensif secara harapan ya, Parents. Tantrum pada anak secara umum terjadi karena ada keinginan yang tidak terpenuhi. Nah, batasan dengan kata ‘tidak’ adalah hal yang cukup fundamental untuk diajarkan sejak dini.
Well, walau mesti terkesan chaotic karena tantrumnya – tapi, hal ini secara perlahan akan mengajarkan anak paham dan bisa menerapkan batasan-batasan yang ada.
Momen Bonding yang Memorable
Terbaca sedikit membingungkan, tetapi percaya atau tidak nih Parents kalau tantrum sebenarnya jadi momen yang akan berkesan pada anak jika kita paham bagaimana menanggulanginya.
Secara tidak langsung, kita berintuisi untuk menenangkan anak yang sedang tantrum – kedekatan ini yang dimaksudkan dengan bonding yang bisa saja jadi memorable. Makanya, perlu paham benar nih Parents bagaimana kita menenangkan anak yang sedang tantrum.
Misalnya, dengan kata-kata halus, sentuhan fisik yang wajar, sampai memberi air minum kepada anak agar bisa lebih tenang – jika eksekusinya berjalan dengan mulus, yang pasti momen bonding ini diharapkan jadi salah satu yang memorable.
Bisa jadi cerita seru saat nanti anak sudah besar, hehe.
Nah, bagaimana nih Parents? Sudah paham kenapa tantrum mempunyai manfaat untuk anak?
Satu hal yang jelas – hindari perkataan dan perlakuan yang kasar ya, Parents. Karena hal ini hanya memperburuk keadaan saja, lho.