Sejumlah gigi si kecil erupsi atau malah belum tumbuh sama sekali? Santai saja, Bu! Menurut buku parenting kenamaan di Amerika Serikat, What To Expect The Second Year, beberapa bayi dan anak balita tumbuh gigi lebih cepat, sementara sebagian lainnya membutuhkan waktu lebih lama dan itu normal. Yuk, kita pahami dulu perkembangan gigi anak balita.
Pertumbuhan gigi anak berbeda-beda
Menurut Dokter Gigi Nadia Soraya dari RSGM Bintaro Jakarta Selatan, anak balita memiliki jenis-jenis gigi, antara lain:
- gigi susu depan bagian tengah,
- gigi susu depan bagian sisi,
- gigi susu taring,
- gigi susu geraham pertama (depan), dan
- gigi susu geraham kedua (belakang).
Saat berusia 2 tahun, anak memiliki total 20 buah gigi.
“Namun, itu berdasarkan table order of eruption. Kenyataannya, setiap anak berbeda-beda (proses pertumbuhan giginya), jadi sekarang order of eruption-nya tidak bisa menjadi patokan,” jelas drg. Nadia kepada Parentalk.
Berikut adalah gambaran perkembangan gigi balita hingga ia berusia 2 tahun.
12-15 bulan
Saat ini kebanyakan balita mulai tumbuh gigi susu depan bagian tengah pada atas dan bawah gusinya. Gigi susu depan bagian sisi (atas dan bawah) juga mulai menampakkan diri pada periode ini jika sebelumnya tidak tumbuh pada tahun pertama kehidupan si kecil.
Sementara, gigi geraham pertama (bagian depan) mulai muncul setelah anak berusia satu tahun. Namun, ada juga sebagian anak yang baru ditumbuhi gigi geraham pertama lebih lambat hingga berusia 2,5 tahun.
15-18 bulan
Pada periode ini, si kecil mulai memiliki gigi taring. Biasanya gigi-gigi taring atas tumbuh lebih dulu dibandingkan sepasang gigi taring pada bagian bawahnya.
18-24 bulan
Gigi geraham belakang mulai tumbuh saat ini menjelang akhir tahun kedua kehidupan si kecil. Namun, kebanyakan balita belum mendapatkan sepaket gigi pengunyah ini sebelum menginjak usia 2 tahun.
Bila si kecil belum tumbuh gigi sama sekali pada pada usia 16-18 bulan, coba konsultasikan pada dokter anak atau dokter gigi. Berikan perhatian ekstra bila dokter gigi menunjukkan adanya perubahan warna, keretakan, atau pelunakan pada gigi anak.
‘Drama’ anak tumbuh gigi
Saat gigi geraham mulai tumbuh, sebagian anak mengalami rasa nyeri pada gusinya, rewel, tak berselera makan, sampai demam ringan. Ibu bisa melakukan sejumlah cara untuk meringankan rasa nyeri tersebut. Seperti menggosok atau memijat gusi si kecil dengan jari yang bersih atau membiarkannya menggigit teething ring yang telah didinginkan. Puree apel dingin atau pisang yang dibekukan juga dapat menyamankan gusinya. Begitu juga air dingin.
Hati-hati produk jel untuk gusi
Hindari pemakaian produk jel yang mengandung benzocaine seperti Orajel untuk meringankan rasa nyeri pada gusi balita. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) seperti dilansir Berita Satu, penggunaan benzocaine dapat menyebabkan kondisi yang jarang, namun mematikan yang disebut methemoglobinemia. Yakni, berkurangnya jumlah oksigen yang dibawa melalui aliran darah. Anak-anak di bawah dua tahun berisiko mengalami kondisi ini.
Dokter mungkin saja menyarankan penggunaan Ibuprofen atau Asetaminofen jika rasa nyeri sudah sangat tidak tertahankan dan mengganggu selera makan maupun waktu tidur si kecil. Biasanya balita yang sedang tumbuh gigi geraham akan lebih sering terbangun di tengah tidurnya.
Proses pertumbuhan gigi anak akan menjadi momen yang tak terlupakan ya, Bu. Jangan lupa untuk mengabadikan sosok si kecil dengan gigi-gigi mungilnya yang belum lengkap itu!
(Febi/ Dok. Pixabay & Pinterest)