Cukup memprihatinkan jika kita mendengar berita atau kabar kekerasan pada anak. Apalagi, kekerasan pada anak tersebut terjadi pada tempat-tempat yang seharusnya menjadi tempat yang aman buat anak. Contohnya seperti daycare.
Daycare jadi pilihan sebagian pasangan orang tua yang masih aktif atau tengah sibuk-sibuknya dengan karir ataupun hal lainnya. Apakah pilihan orang tua yang memutuskan daycare jadi solusi untuk anak mereka adalah hal yang salah?
Tidak juga. Setiap orang tua, punya kewajiban dan hak tentang anak mereka. Saling menghormati dan menghargai adalah langkah yang bijak untuk kita terapkan bersama.
Duh, sudah panjang lebar gini, tapi belum sapa Parents semua ya? Halo Parents! Apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam kesehatan yang baik dan segala urusan kita semua selalu diperlancar, ya.
Dari judul dan prolog di atas – sudah diketahui bahwa kita akan membahas tentang kejadian yang tidak mengenakan yang terjadi di daycare. Mungkin bahasan atau ulasan kali ini akan menuai banyak pendapat. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju.
Well, Parents, pro dan kontra adalah hal umum yang kerap terjadi pada sebuah kejadian, ya.
Tapi, perspektif kali ini cukup menarik. Jadi, kita sama-sama mengetahui kalau sebagai manusia pada umumnya: ada hal yang bisa kita kuasai dan ada hal yang tidak bisa kita kuasai.
- Salah satu yang bisa kita kuasai adalah diri sendiri.
- Dan yang tidak bisa kita kuasai adalah orang lain.
Bagaimana dengan anak kita? Mungkin ini akan terdengar abu-abu, tapi anak kita yang masih kecil, pastinya masih butuh pengawasan dan arahan dari kita sebagai orang tuanya. Sehingga, kita bisa fokus terhadap anak.
Lalu, apa hubungannya dengan daycare?
Terlepas dari daycare dan segala ekosistemnya, titik fokus yang bisa kita perhatikan adalah kenyamanan anak.
Anak kita, akan dengan mudah terlihat apakah dia merasa aman dan nyaman atau tidak di tempat atau lingkungan baru, seperti daycare. Nah, yang perlu kita ketahui bersama adalah pertanda anak yang tidak nyaman dengan lingkungan di sekitarnya.
Sebelum kita mengetahui tanda-tandanya, salah satu fundamental yang perlu diterapkan adalah kepekaan dan perhatian yang besar terhadap anak. Artinya, tetap perlu ada waktu, tenaga, dan segala usaha yang terkait untuk anak.
Parents, ini anak kita, lho.
Selanjutnya, kita bisa mengetahui pertanda jika anak tidak nyaman di lingkungan dia berada. Dilansir dari Kumparan, menurut Psikolog Anak dan Pendidikan dari Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, M.Psi., – setidaknya ada empat poin terkait ketidaknyamanan anak di lingkungan dia berada:
Emosi Tidak Stabil, Perilaku Kerap Berubah
Sederhananya seperti ini Parents – jika anak biasanya riang gembira, selalu penasaran dengan hal baru, atau pertanda positif lainnya tiba-tiba hilang tanpa meninggalkan bekas, kita harus peka dengan perubahan ini.
Perilakunya berubah, yang tadinya happy happy saja, tiba-tiba kerap terlihat murung, sedih, atau marah yang tidak terkendali. Emosi yang tidak stabil menandakan sesuatu, Parents – dan salah satunya adalah ketidaknyamanan anak.
Kita bisa tanya, gali dengan baik-baik dan perlahan mengapa semua itu terjadi. Parents, anak kerap kesulitan untuk mengemukakan cerita yang dialaminya. Apalagi, jika sampai mengubah perilaku atau membuat emosinya tidak stabil – setidaknya ada kejadian yang benar-benar menghantui dirinya.
Maka, perlahan perlu kita pahami, mengerti, dan peka akan ketidaknyamanan dirinya di tempat tersebut.
Anak Mengeluh Tentang Organ Tubuhnya
Parents, kepekaan akan membawa kita lebih teliti kepada anak, terlebih pada perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Keluhan anak tentang organ tubuhnya yang sakit – misalnya, akan berbeda dengan sakit yang tidak disengaja – seperti jatuh, dengan sakit yang disengaja – seperti dicubit atau lainnya. Lagi-lagi, kita mesti peka, sangat peka di bagian ini.
Apalagi, jika keluhan fisik tersebut sampai pada tahap di mana anak ketika melihat tempat atau lingkungan yang akan mereka tempati pada waktu yang lama, mereka bisa pusing, mual, bahkan muntah – tanpa gejala sakit pada umumnya, bisa jadi memang anak tidak nyaman di lingkungan atau tempat tersebut.
Tidur Tidak Nyenyak
Tidur yang tidak nyenyak, berkali-kali terbangun, dan bahkan diiringi dengan mimpi buruk – Parents, terkadang kita yang dewasa saja kerap terbawa nih kejadian yang paling diingat pada siang hari – bisa jadi bunga tidur dan menjadi mimpi.
Anak-anak pun bisa seperti itu. Maka, kita perlu sekali tanya dengan anak, mengapa tidurnya menjadi bermasalah. Apalagi jika jam tidurnya sudah berantakan dan kerap diiringi oleh masalah lainnya.
Menolak Pergi ke Tempat atau Lingkungan Tersebut
Walau misalnya – sebelum penolakan ini terjadi terlihat tidak ada masalah, tetapi sekarang ada penolakan – ini sudah mengindikasikan kalau anak tidak nyaman di tempat tersebut.
Parents, tidak bijak juga jika memaksakan hal ini terjadi, jika memang sudah menolak seperti itu, apalagi penolakannya terjadi dengan keras, maka sebaiknya ada langkah atau keputusan yang membuat anak menjadi lebih tenang, nyaman dan aman.
Nah Parents, empat poin di atas adalah hal-hal yang masih bisa Parents kuasai. Sehingga, kendali penuhnya ada di kita sebagai orang tua. Parents, pastinya kita ingin yang terbaik untuk anak. Tetapi, anak yang merasa aman dan nyaman adalah prioritas utamanya.