Cek kesehatan reproduksi laki-laki seringkali masih menjadi topik yang dianggap tabu atau bahkan dihindari oleh sebagian pria. Kenapa begitu ya, Pak?
Padahal, menurut dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, seorang dokter spesialis kandungan sekaligus seksolog, “pemeriksaan kesehatan reproduksi seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup sehat, bukan hanya dilakukan saat mengalami gangguan seksual atau infertilitas.” (Sumber: Kompas Health, 2022)
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan cek kesehatan reproduksi laki-laki, berdasarkan penjelasan para ahli medis dan psikolog.
1. Pahami Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan
Menurut dr. Andri Wibowo, SpAnd, spesialis andrologi dari RSCM, pemeriksaan kesehatan reproduksi penting tidak hanya untuk kesuburan, tapi juga deteksi dini penyakit seperti varikokel, gangguan hormonal, dan infeksi menular seksual (IMS). Ia menyatakan bahwa “laki-laki kerap datang dalam kondisi yang sudah kronis karena menunda pemeriksaan.”
(Sumber: KlikDokter, 2023)
2. Persiapkan Data Kesehatan Pribadi
Bawalah catatan medis pribadi, termasuk riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau infeksi saluran kemih.
Informasi ini akan membantu dokter memahami kondisi umum tubuh yang bisa memengaruhi fungsi reproduksi, termasuk kualitas sperma.
3. Puasa Ejakulasi Selama 2–5 Hari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam WHO Laboratory Manual for the Examination and Processing of Human Semen (2021) menyarankan agar pria menghindari ejakulasi selama minimal 2 hari dan maksimal 7 hari sebelum melakukan analisis sperma, untuk mendapatkan hasil yang representatif.
(Sumber: WHO, 2021)
4. Siapkan Mental dan Emosional
Menurut Riza Sarasvita, M.Psi., Psikolog, dalam wawancara dengan Alodokter, “banyak pria menunda periksa karena malu atau merasa takut dikaitkan dengan ‘tidak jantan’. Padahal, pemeriksaan ini penting agar pasangan bisa merencanakan kehamilan secara sehat dan aman.”
(Sumber: Alodokter, 2023)
5. Kenakan Pakaian yang Nyaman
Mengingat beberapa pemeriksaan melibatkan observasi fisik area genital, kenakan pakaian longgar dan nyaman.
Hal ini juga membantu mengurangi kecemasan dan mempercepat proses pemeriksaan di ruang praktik.
6. Catat Pertanyaan dan Keluhan
Penting bagi pria untuk mencatat keluhan yang dialami, seperti nyeri saat berhubungan seksual, perubahan bentuk testis, disfungsi ereksi, atau penurunan gairah seksual.
Dengan begitu, konsultasi dapat lebih terfokus dan menyeluruh.
7. Pilih Fasilitas Kesehatan yang Terpercaya
Pilihlah klinik atau rumah sakit dengan layanan urologi atau andrologi yang sudah terakreditasi. Pastikan tenaga medis yang menangani adalah dokter spesialis andrologi, urologi, atau seksologi.
Kesehatan reproduksi laki-laki adalah aspek penting yang sering diabaikan. Melakukan cek kesehatan secara berkala dapat membantu mencegah gangguan kesuburan maupun fungsi seksual.
Dengan mempersiapkan diri secara mental dan fisik, pria bisa menjalani pemeriksaan ini dengan lebih percaya diri.
Seperti disampaikan oleh dr. Boyke, “Kesehatan seksual dan reproduksi pria adalah bagian dari kesehatan menyeluruh yang tidak boleh dipisahkan dari rutinitas medis.”