Hai hai, Parents!
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya sehat-sehat saja, ya!
Parents, masih ingat gak saat kita masih seusia anak kita sekarang yang sedang semangat ingin belajar bahasa baru?
Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi lebih dari satu bahasa pada saat ini adalah sebuah fundamental. Mengingat perkembangan teknologi, ekonomi, bahkan politik yang semakin cepat dan dinamis, kompetisi dan kolaborasi adalah suatu hal yang tidak bisa dihindarkan lagi.
Sehingga, berkomunikasi dengan masyarakat global juga tidak lagi menjadi hal baru untuk waktu sekarang ini – apalagi untuk anak-anak kita sebagai Generasi Alfa – mereka tentu akan terbiasa untuk bicara dengan beberapa bahasa.
Nah, pertanyaannya untuk kita nih Parents – apa yang bisa kita lakukan dengan anak yang mau belajar bahasa baru?
Banyak sekali yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk anak yang mau belajar bahasa baru. Tapi, jelas kita perlu tahu faktor pentingnya terlebih dahulu. Bahasan kali ini, bisa bantu Parents untuk tahu peran apa atau andil, serta cara seperti apa untuk bantu anak yang mau belajar bahasa baru.
Gali Concern-nya Anak
Satu hal penting yang bisa dilakukan terlebih dahulu adalah bertanya pada anak tentang apa alasan-alasan yang mendasari keinginan besarnya untuk belajar bahasa baru.
Concern atau perhatian serta pertimbangan anak bisa menjadi insight tersendiri untuk kita agar bisa menyesuaikan bantuan apa yang akan diberikan. Nah, salah satu cara untuk menggali perhatian dan pertimbangan anak adalah dengan mengikuti teori self-determination.
Menurut Abigail Parrish, Dosen Pendidikan di University of Sheffield – motivasi belajar bahasa baru bisa dilihat dari teori self-determination-nya. Teori ini akan membantu Parents untuk eksplorasi keyakinan sampai relevansi anak untuk belajar bahasa baru.
Misal, Parents bisa mulai bertanya pada anak tentang tujuannya belajar bahasa baru. Lalu, bisa dilanjutkan dengan apakah bahasa baru tersebut juga berpengaruh pada kesehariannya di rumah dan di sekolah.
Parents juga bisa tanya ke anak tentang apakah guru serta teman-teman di sekolah juga menggunakan bahasa baru tersebut. Kemudian – apakah teman-teman di rumah juga menggunakan bahasa baru itu?
Berbagai pertanyaan tersebut – termasuk ke dalam teori self-determination itu Parents. Jadi, Parents bisa melihat sejauh mana motivasi anak untuk belajar bahasa barunya. Selain melihat sejauh mana motivasinya – Parents juga bisa mengetahui apakah anak akan melanjutkan proses belajar bahasa baru tersebut.
Kelanjutan proses belajar mungkin sampai tahap mastering dengan tahu segala seluk-beluk bahasa, seni, sampai budaya dari bahasa baru tersebut. Hal ini bisa jadi perhatian Parents juga – mengingat jika benar ada kebutuhan yang sampai begitu mendalam.
Satu hal yang tidak bisa dilewatkan begitu saja adalah diskusi yang leluasa antara kita sebagai orang tua dan anak perlu dilakukan senyaman mungkin. Karena dari hal ini lah motivasi, concern, dan hal lainnya dari anak bisa keluar dengan sejelas-jelasnya.
Pastikan proses diskusinya nyaman dan transparan ya, Parents.