Bumin sedih deh, masih banyak anak Indonesia yang ngalamin stunting alias kekurangan gizi kronis selama periode awal pertumbuhan dan perkembangan.
Kemarin, Bumin baca hasil survei 2019 dikutip Alodokter, sebanyak 30 persen anak Indonesia mengalami stunting. Masalah ini bisa terjadi karena berbagai aspek dari mulai pendidikan sampai ekonomi.
Makanya Bumin pengen banget ingetin Parents untuk mempersiapkan fisik, mental, dan finansial sejak si Kecil masih di dalam kandungan agar jangan sampai dia mengalami stunting.
Oleh sebab itu, Bumin jelasin yah tentang penyebab stunting dan dampaknya pada si Kecil. Disimak ya, penjelasan Bumin demi kesehatan si Kecil.
Penyebab anak stunting
Stunting bisa terjadi mulai si Kecil masih dalam kandungan ini karena pada saat hamil Ibu kurang mengkonsumsi asupan yang bergizi. Itulah faktor utama penyebab anak mengalami stunting.
Maka itu sejak hamil, menyusui, dan membesarkan si Kecil kita harus rajin menimba ilmu tentang perkembangan dan pengasuhan anak dari para ahlinya.
Sekarang justru lebih mudah untuk dapetin ilmu parenting baik itu dari dokter atau media yang kredibel. Ketika kita bermain media sosial jangan lupa untuk follow akun-akun yang bermanfaat buat kita sebagai orang tua, ya.
Kurangnya pengetahuan Ibu
Sejak dalam kandungan si Kecil membutuhkan nutrisi yang memadai untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bayangin kalau Ibu kurang pengetahuan tentang asupan nutrisi dan gizi yang baik, dampak buruknya bisa panjang.
Setelah si Kecil lahir, 1000 hari pertama yaitu 0-2 tahun merupakan waktu krusial dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Usahakan kasih si Kecil ASI eksklusif selama 6 bulan ya, akan lebih baik lagi kalau bisa sampai 2 tahun.
Bila dalam proses menyusui Parents mengalami hambatan dan keluhan seperti bingung puting atau payudara bengkak, jangan ragu untuk konsultasi ke laktasi di rumah sakit terdekat.
Parents bisa menyiapkan ilmu menyusui dengan mengikuti akun Instagram Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Setelah 6 bulan ASI Eksklusif, si Kecil perlu diberikan MPASI yang berkualitas.
Sanitasi yang buruk
Susah mendapatkan air yang bersih dan sanitasi yang buruk juga menyebabkan stunting pada si Kecil. Ketersediaan air sumur yang nggak bersih untuk diminum atau dimasak, belum lagi ketersediaan kakus yang nggak layak, bisa membuat si Kecil terkena infeksi. Risikonya anak bisa mengalami diare berulang dan infeksi cacing usus (cacingan).
Infeksi kronis
Parents, pastikan lingkungan dan sanitasi si Kecil itu selalu bersih, ya. Rajin bersihin mainan, cuci tangan sebelum makan, serta makanan dan minuman yang steril. Kalau si Kecil sampai keseringan kena infeksi berulang sejak bayi, maka ia akan membutuhkan energi lebih untuk ngelawan penyakit.
Jika kebutuhan gizinya nggak seimbang dan cukup, si Kecil akan ngalamin kekurangan gizi dan bisa berujung stunting 🙁
Dampak stunting pada kesehatan si Kecil
Dalam jangka pendek stunting pada anak akan mengganggu perkembangan otak, pertumbuhan fisik, dan metabolisme tubuh. Kalau dilihat secara sekilas, anak stunting kelihatan normal aja, kenyataannya kalau dilihat dalam grafik WHO (World Health Organization), si Kecil lebih pendek dari anak seusianya.
Nantinya seiring bertambahnya usia, si Kecil akan terlihat memiliki banyak masalah kesehatan. Seperti sistem imun tubuh yang nggak baik, jadi suka sakit-sakitan. Kecerdasan anak di bawah rata-rata, prestasi belajarnya nggak bisa maksimal. Lalu berisiko menderita penyakit stroke, kanker, diabetes, dan jantung.
Sudah paham ‘kan Parents, bahwa kesehatan si Kecil dari sejak masih janin hingga 1000 tahun pertama harus diperhatiin banget nutrisi dan gizi yang diberikan. Selain itu didukung dengan sanitasi dan lingkungan yang bersih juga 🙂
Semangat membesarkan si Kecil ya, Parents. Bila ada hambatan dalam mengasuh anak, seperti susah makan, kesulitan menyusui, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan. Kalau nggak memungkinkan untuk ke rumah sakit atau puskesmas, Parents bisa menggunakan telemedicine.
Ada banyak cara untuk memberikan yang terbaik ke si Kecil. Asalkan kita mau berusaha, pasti ada aja jalannya 🙂