Michelle Obama mengunggah foto kemesraannya bersama sang suami Barack Obama. Foto dengan filter hitam putih itu menunjukkan kenyamanan Michelle bersama suami, ia bisa menjadi dirinya sendiri dan Barack adalah rumah untuk dia selalu kembali dan menetap.
Tentunya dalam pernikahan gak ada yang berjalan mulus dan sempurna, termasuk hubungan Michelle dan Barack Obama, Presiden Amerika Serikat ke-44. Dalam bukunya yang berjudul ‘Becoming’, Michelle mengaku pernah mengalami tantangan dalam pernikahan sampai membuatnya melakukan konseling pernikahan.
Dari pernikahannya, Michelle dan Barack dikaruniai dua anak perempuan yang sedang tumbuh dewasa Malia Obama dan Sasha Obama. Pastinya ada banyak perubahan yang dialami dalam mengasuh anak yang sedang tumbuh dewasa.
Melewati banyak hal dalam hidupnya mulai dari menjadi ibu rumah tangga, berjuang dalam pernikahan, sampai menjadi First Lady of the United States selama 8 tahun, apa saja ya saran yang Michelle Obama berikan untuk kita dari pengalaman hidupnya?
Pernikahan gak selalu 50/50
Menjalani pernikahan selama 30 tahun bukanlah hal yang mudah. Dalam hal ini, Michelle menegaskan bahwa dalam pernikahan kita akan selalu memberi lebih banyak, misal seperti dirinya yang telah memprioritaskan karier suaminya.
Bagi Michelle, pernikahan yang selalu seimbang gak akan menemukan titik keajaiban. Pernikahan itu bukan timbangan, justru lebih dari sempoa. Seiring waktu, pembagian 50/50 ada pada antara cinta, dukungan, dan perhatian tetapi penting untuk membuat hubungan jadi dinamis.
Hindari cepat menyerah dalam menjalani hubungan
Michelle Obama menyatakan kesedihannya setiap ia melihat pasangan muda yang menyerah pada hubungan karena masa-masa sulit. Oleh karena itu, ia menyarankan ketika ingin menikah ajukan pertanyaan kritis pada diri sendiri.
“Apa yang saya dapatkan dari hubungan ini dengan dia? Sudahkah memikirkan itu? Apa yang dicari dalam pernikahan atau apakah kita membutuhkan hubungan ini? Itu adalah dua hal yang sangat berbeda,” ucap Michelle Obama dikutip Intelregion.
Pertanyaan itu diajukan ke kita bukan untuk mencari siapa yang menang, tetapi mencari arti hubungan dan pasangan dalam diri kita dengan seseorang. Jadi bagi Michelle penting sekali untuk jujur pada diri sendiri karena menurutnya, banyak pasangan muda yang berhenti terlalu cepat dalam menjalani hubungan.
Punya keyakinan terhadap kemampuan anak sedari dini
Michelle Obama sendiri terinspirasi oleh gaya pengasuhan ibunya Marian Robinson, yang membantu membesarkan kedua putrinya Sasha dan Malia saat mereka berada di Gedung Putih.
“Dia selalu mengatakan, saya bukam membesarkan anak-anak, tapi saya membesarkan orang dewasa,” katanya.
Pendekatan itulah yang membuat Michelle dan kakak lelakinya bisa mandiri sejak usia dini. Ibunya selalu memastikan bahwa anak-anak merasa didengar, menanggapi kekhawatiran dan masalah anak dengan serius. Michelle dan kakaknya gak pernah merasa diperlakukan seperti anak-anak yang harus selalu dilihat tapi gak didengarkan.
Ibunya selalu yakin bahwa anak-anak mampu melakukan sesuatu dengan mandiri. Sejak usia 5 tahun, Michelle diberikan alarm untuk bangun pagi, gak lama dari itu, ia bisa berangkat sendiri ke sekolah.
Punya waktu bersama teman yang sesama orang tua
Setelah menjadi orang tua, menghabiskan waktu bersama teman itu bisa menjadi hal yang langka 😀 Michele Obama justru menyarankan kita untuk punya waktu bersama teman yang sudah menjadi orang tua juga.
Tujuan kita bertemu teman sesama orang tua untuk mendapat dukungan tentang pengasuhan, sekaligus kita juga belajar banyak dari pengalaman mereka yang juga orang tua.
Parents, relate gak sama saran yang diberikan Michelle Obama terkait pengasuhan anak dan hubungan? Memang gak mudah menyeimbangkan diri kita dengan peran-peran lainnya, maka itu kita harus terus bisa berkembang dan belajar baik itu dari keberhasilan ataupun kegagalan orang lain.
Yuk, pelan-pelan kita terapkan nasihat dari Michelle Obama, Parents mau mulai dari yang mana dulu nih? 😀