Siapa yang pernah diselingkuhin? Mudah-mudahan itu terjadi waktu jaman cinta monyet aja ya, nggak dalam hubungan rumah tangga. Perselingkuhan itu perbuatan yang sulit sekali dimaafkan sekaligus melukai kehormatan diri dan keluarga.
Bumin iseng cek di wikipedia, selingkuh atau ketidaksetiaan merupakan perbuatan yang nggak jujur dan menyeleweng terhadap pasangannya, artinya ini melanggar kesepakatan atas kesetiaan hubungan.
Bagi pasangan yang berselingkuh, mereka cenderung memiliki motivasi untuk mendapatkan keuntungan yang nggak adil dalam situasi kompetitif. Padahal sebenarnya semua bisa didiskusikan ke pasangan, kalau udah susah banget buat diajak ngobrol, kita bisa melakukan konseling pernikahan.
Pasti ada aja jalan keluar buat mempertahankan keharmonisan rumah tangga. Cuma emang susah sih ya, kalau udah niat selingkuh ya bakal kejadian juga. Meskipun kita udah berusaha sekuat tenaga buat menjaga kualitas hubungan.
Duh, nulis gini jadi inget drama korea Love (ft. Marriage & Divorce) yang bikin emosi dan ikut patah hati. Nontonnya aja udah ikut kesel apalagi kalau ngalamin.
Bumin nggak maksud mengharapkan suatu hal buruk terjadi, tapi pernah kebayang nggak?
Dari yang kita lihat, cerita perselingkuhan itu macam-macam ya. Ada yang pisahnya baik-baik, ada yang drama, atau mungkin sampai bertengkar di tengah jalan, malah ada yang langsung baikan.
Bumin tanya nih ke konselor pernikahan Elly Nagasaputra, MK, Cht. Sebenarnya tanda baik dan buruk pasangan itu bisa dilihat dari masa pacaran, menurut Ibu Elly kalau masih pacaran udah selingkuh itu jadi pertanda buruk.
“Jadi kalau dari pacaran aja udah selingkuh itu tanda yang sangat buruk, sebelum perasaannya terlalu dalam mending tinggalin aja. Kita kan bukan cenayang yang tahu kedepannya dia akan selingkuh lagi atau nggak,” katanya.
Walaupun nggak semuanya seperti itu, ada juga yang pacaran selingkuh tapi pas nikah jadi setia. Ada. Namun untuk menghindari ‘penyakit’, ya ada baiknya pada saat itu ditinggalkan saja.
Nah, untuk perselingkuhan dalam pernikahan memang cukup rumit. Sebenarnya kita nggak bisa mengambil keputusan secara cepat dan sepihak, komunikasi masih tetap menjadi kunci.
Saat kita tahu pasangan selingkuh mungkin kita tanggapi dengan emosi. Namun setelah emosi mereda, keadaan sudah mulai stabil maka disarankan untuk berdiskusi dengan pasangan tentang perselingkuhan yang dilakukannya.
“Pertama lebih baik dibicarakan dulu, akar masalah yang menyebabkan dia selingkuh, kemudian dipikirkan lagi bisa nggak diselesaikan berdua atau perlu mencari konselor supaya nggak ada kebohongan yang ditutupi,” jelas Ibu Elly.
Seandainya mentok dan nggak ada jalan keluar, kemungkinan bisa mengambil jalan perpisahan. Namun Ibu Elly sendiri nggak menyarankan itu, menurutnya pasangan berselingkuh karena ada penyebabnya jadi rasanya kurang bijak kalau kita langsung ambil keputusan untuk berpisah.
Analoginya sih, tangan kita sakit sampai berdarah nggak mungkin langsung diamputasi. Pasti melalui pemeriksaan dulu, apakah luka ini harus dijahit atau dioperasi?
Maka itu Bu Elly berpesan, jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke ahli yaitu konselor pernikahan, apakah hubungan yang sudah terluka ini masih bisa tertolong? Kalau ternyata masih bisa tertolong ‘kan nggak perlu berpisah.
Selingkuh merugikan pasangan dan diri sendiri
Kelihatannya selingkuh merugikan korban aja ya, padahal pelaku juga bisa. Bayangin seandainya pelaku udah bener-bener tobat, tapi korbannya masih trauma sering mengungkit perselingkuhan yang pernah terjadi, duhh capek nggak sehhhh.
Ibu Elly sendiri mengakui, berdasarkan pengalamannya berpraktik selama belasan tahun, banyak sekali korban yang sulit menyembuhkan rasa trauma dan trust issue akibat perselingkuhan.
“Sangat susah untuk sembuh, banyak sekali korban yang bertahun-tahun nggak sembuh dari depresi sampai trauma. Selingkuhnya sudah selesai, sakitnya masih ada. Jadi ini harus disembuhkan total, percuma rukun kalau masih diungkit. Nanti jadi suka dituduh, dan nggak selesai-selesai,” jelasnya.
Bumin pahammm banget diselingkuhin itu rasanya sangat menyakitkan. Pengalaman pernah diselingkuhin waktu masih jaman cinta monyet 😀
Benerrr aja sih kata Bu Elly, jadi suka curigaan dan gampang nuduh. Pada ujungnya pelaku selingkuh jadi sengsara juga hidupnya, ibaratnya udah niat jadi pasangan yang lebih baik dari sebelumnya tapi jadi salah dan dituduh terus.
Salah satu client Bu Elly sampai ada yang bilang, “Kesalahan cuma sekali tapi jadi keset seumur hidup.” 😀
Memang begitu ya realitanya, selingkuh dapat menyakiti mental dan emosional. Nggak cuma hati aja tapi juga kepercayaan, rasa hormat, serta harapan dan impian pasangan. Lebih buruknya lagi, korban perselingkuhan bisa sampai menghancurkan hidupnya sendiri karena kecewa dan merasa nggak dihargai.
Jadi pasangan yang setia aja lah, kalau selingkuh itu menantang, setia juga lebih menantang. Sampai sini udah kebayang ‘kan, kalau pasangan ketahuan selingkuh apa yang harus kita lakukan.
Paling pertama ajak diskusi apa penyebab dirinya selingkuh, lalu tanya ke diri masing-masing, apakah hubungan masih bisa berlanjut? Sebelum mengambil keputusan, ada baiknya kita konsultasikan dulu ke konselor pernikahan, mendapatkan saran dari ahlinya.
Seandainya sudah melakukan konseling tapi nggak juga mendapatkan titik temu, keputusan tetap diserahkan pada pasangan, ya… Bumin doain yang terbaik, semoga hubungan pernikahan Parents tetap langgeng, saling menyayangi, dan saling menghargai. Aamiinnn!