Parents, menghadapi perceraian bukan suatu hal yang kita harapkan namun ada kalanya hal itu menjadi pilihan yang terbaik. Gak mudah menyampaikan keputusan cerai pada pasangan dan keluarga, bisa jadi tahap ini akan menimbulkan konflik baru.
Rasanya momen itu normal terjadi, sebab gak semua orang siap untuk menerima keputusan itu. Namun, kita bisa meminimalisir terjadinya drama saat mempersiapkan perceraian. Jangan sampai, kita malah berpisah dengan cara yang kurang baik.
Situasi negatif selama perceraian, bisa menimbulkan trauma dan depresi pada si Kecil. Jadi ada baiknya kita bersikap dewasa dan berkepala dingin saat menghadapi perceraian. Berikut cara yang dilakukan agar perceraian minim terjadi drama dilansir Healthline.
Tidak berbicara buruk tentang pasangan
Perceraian terjadi karena adanya suatu dan beberapa hal yang kurang bisa kita terima dari pasangan. Dengan begitu, jangan sampai kita menjelekkan pasangan saat akan bercerai, Parents mungkin bisa bicarakan ini pada keluarga inti hanya dalam konteks pertimbangan cerai.
Hindari membuka aib dan keburukan pasangan pada banyak orang, bagaimanapun dulu dia adalah orang yang kita cintai dan sosok yang dibutuhkan si Kecil.
Hindari melibatkan anak dalam perceraian
Jangan sampai kita membicarakan tentang kejelekan pasangan dan rencana perceraian pada anak. Apalagi anak dijadikan tempat curhat, penyampai pesan ke pasangan, dan terus diberikan pilihan untuk tinggal dengan ayah atau ibu. Dengan begini, dampak perceraian pada anak akan menjadi masalah baru.
Pastikan hubungan pernikahan sudah benar-benar selesai
Jangan sampai kita salah mengambil keputusan dan menyesal. Gak ada yang lebih buruk daripada penyesalan, pastikan kita gak mengambil keputusan bercerai karena emosi semata. Cobalah untuk temui psikolog ataupun konselor pernikahan untuk menetralkan situasi ini, mana tahu kita benar-benar hanya dalam emosi.
Kembali menjadi tim
Maksud di sini, meski akan berpisah secara keluarga. Kita tetaplah tim, jadi gak ada masalah untuk berdiskusi dengan pasangan dan anak tentang kehidupan setelah perceraian. Hindari mengintimidasi anak dalam pilihannya, diskusikan dan terbuka karena ini untuk kebaikan hidup ke depannya.
Memiliki support system yang positif
Perpisahan dalam rumah tangga suatu hal yang berat dilalui, jadi pastikan kalau kita punya dukungan positif dari orang terdekat. Mengobrol dengan orang tua, bertemu sahabat, dan berkumpul dengan keluarga bisa meringankan pikiran kita. Hindari orang yang bersikap negatif terhadap perceraian yang sudah kita putuskan.
Parents, itulah cara menghadapi perceraian dengan less drama. Satu hal, jangan jadikan pasangan kita seperti musuh bebuyutan. Ingatlah, kita pernah bahagia dan membangun rumah tangga bersama. Gak ada untung memperburuk suasana dan kehidupan dengan proses perpisahan yang rumit, justru bikin tambah sakit.
Pastikan dan tenangkan diri bahwa kita bisa berpisah dengan tenang dan saling menjalani kehidupan baru dengan tenteram.