Memberikan yang terbaik buat si Kecil bukan cuma soal pakaian bagus dan mainan terbaru aja. Tapi juga memberikan mereka kehidupan yang aman dan nyaman. Salah satu caranya dengan mengajarkan anak paham finansial.
Mengutip Forbes, pelopor dalam literasi keuangan, Sam X Renick pernah bilang, kalau tanpa pengetahuan tentang uang, sulit banget buat mengelolanya dengan baik dalam hidup.
Setuju?? Pasti Parents juga pernah ngerasain susahnya mengatur uang. Malah suka gagal hemat karena nggak kuat dan belum biasa 😀 semuanya berasa penting dan kudu dibeli.
Hmm.. Bumin juga jadi inget waktu kecil nggak pernah diajarin melek finansial, jadinya pas udah dewasa sering belajar dari kegagalan. Nggak mau juga dong, kesalahan mengelola keuangan jadi diikutin anak.
Menurut yang Bumin baca, Survei T. Rowe Price’s 11th Annual Parents, Kids, & Money Survey bahwa hampir separuh orang tua mengatakan mereka kehilangan kesempatan untuk ngobrol dengan si Kecil tentang uang dan keuangan. Seperempatnya mereka ogah mendiskusikan topik keuangan pada anak-anaknya.
Makanya dari sekarang Bumin mulai belajar terbuka nih sama anak tentang mengelola keuangan. Kalau diajarin dari kecil pas udah gede bisa jadi expert deh soal ngurus uang. Hehe, mudah-mudahan yahh.
Jadi Bumin suka tanya, hari ini uang jajan dibeliin apa aja? Ada sisanya nggak? Selain itu, kita ajarin menabung. Buat Bumin sih, yang penting si Kecil seneng dulu jalaninnya.
Terus kayak gimana lagi ya, cara ngajarin anak paham finansial? Ini Bumin kasih tips mengajarkan anak kebiasaan baik dalam mengelola keuangan melansir Forbes.
Mulai mengajari hal dasar tentang keuangan
Sebagai pelopor literasi keuangan, Renick menyarankan untuk ngajarin si Kecil paham finansial dari sebelum berusia 7 tahun. Ada penelitian yang nunjukin kalau kebiasaan dalam menggunakan uang udah mulai terbentuk di usia itu.
Nggak perlu ngajarin yang njelimet, cukup dari hal sederhana yang bisa kita lakukan. Parents bisa jelasin apa itu uang dan gimana cara pakainya, jadi kita nunjukin gimana cara uang itu bekerja.
Parents bisa nih, memulai dengan nunjukin kwitansi atau struk habis belanja. Jadi kita bilang ke mereka, misalnya. “Tadi Ibu belanja keperluan rumah tangga, semua totalnya Rp 500 ribu. Uang segitu bisa dapat barang segini banyak. Nih, liat deh struknya.”
Kalau bayarnya pakai debit atau kartu kredit jelasin juga yaa ke si Kecil soal penggunannya. Terutama kartu kredit, tekankan itu harus super bijak memakainya karena bisa dipertanggungjawabkan.
Tanamkan kebiasaan menabung
Ketika si Kecil udah sering ngeliat kita bayar ini itu, mereka pasti akan paham kalau uang itu untuk mendapatkan barang, termasuk barang yang dia butuhkan.
Sebenarnya nggak gitu juga, karena uang nggak cuma buat dibelanjain. Si Kecil juga harus tahu kalau uang digunakan untuk menabung.
Kata Renick, manfaat ngajarin si Kecil menabung itu bisa bikin dia tambah disiplin dan bisa menunda kepuasan. Dari menabung juga anak jadi fokus sama tujuan dan perencanaan. Selain itu, bisa bikin si Kecil merasa aman dan mandiri.
Coba kasih deh si Kecil celengan yang lucu atau toples buat nyimpan koin atau uang tunai. Terus tempelin tulisan positif yang bikin anak mau nabung. Kayak gini “Saving is a great habit, aku suka menabung, rasanya aman ketika aku menabung untuk masa depan.”
Membantu si Kecil belajar dalam membuat pengeluaran
Udah ngerti duit, udah rajin menabung, saatnya belajar memutuskan uangnya mau diapain dan dikemanain. Biasanya kalau celengannya udah penuh dan berat langsung sombong pengennya beli ini itu 😀
Mulai deh yuk, kita ajarkan si Kecil bijak pada pengeluaran. Coba deh, percayakan si Kecil untuk mengelola anggaran uang saku mingguannya.
Misalnya, anggaran uang seminggu adalah Rp 200 ribu. Kasih tau, bahwa cuma itu yang mereka punya, terserah mau gimana dikelolanya pokoknya harus cukup selama seminggu.
Yakin deh, si Kecil pasti mikir-mikir kalau mau jajan banyak. Ini juga lebih efektif ketimbang uang saku yang nggak habis-habis, alias mau apa aja dikasih. Pasti bakalan terbiasa boros.
Kenalkan peluang untuk menghasilkan uang
Nggak cuma minta uang, minta mainan. SI Kecil juga harus tahu uang itu datang dari mana. Bukan dari hasil metik di pohon 😀
Anak juga perlu merasakan punya uang yang didapatkan sendiri, jadi mereka bisa belajar gimana memakainya dengan bijak. Kita bisa pisahin nih, uang anggaran sama uang ‘gaji’ si Kecil.
Supaya anak-anak paham kalau uang bisa kita dapetin dengan usaha. Berikan si Kecil uang tambahan dari membantu pekerjaan rumah, tapi bukan yang wajib ya. Bukan yang nyuci piring atau nyapu dapet uang tambahan.
Misalnya Parents mau beresin gudang yang udah bertahun-tahun nggak keurus. Coba ajak si Kecil untuk bantu menyelesaikan tugas tambahan ini, setelah itu berikan ia ‘gaji’.
Ajarkan terbiasa memberi
Ini yang nggak kalah penting. Walaupun kita udah ngajarin anak buat jago ngatur duit dan bisa nyari uang sendiri dari kecil, bisa percuma kalau kita nggak ngajarin soal berbagi.
Penting bagi kita sebagai orang tua untuk ngajarin si Kecil mengelola uang dengan baik, kita bisa bantu orang-orang yang membutuhkan. Kita harus menanamkan nilai itu pada si Kecil dengan bantu membiasakannya sejak kecil.
Anak paham finansial harus dimulai dari sedini mungkin, supaya saat dewasa ia nggak mudah dikuasai uang. Semoga dengan tips keuangan ini, si Kecil menjadi pribadi yang nggak boros, selalu berusaha, dan suka memberi ya, Parents 🙂