Parents, mendidik anak laki-laki untuk menghargai perempuan sangat penting dilakukan. Kita nggak mau kan nantinya si Kecil jadi laki-laki yang meremehkan perempuan.
Bumin rasa, nggak ada juga orang tua yang mau anak lelakinya jadi pelaku pelecehan perempuan. Haduh, nggak mau banget!
Sebenarnya mendidik anak laki-laki buat bisa menghormati perempuan nggak susah-susah amat kalau dimulai dari sedini mungkin. Asalkan kita juga bisa kasih contoh yang baik ke si Kecil.
Buat Parents nih, jangan cuma mau ‘hasilnya’ aja, kita juga perlu ngasih dukungan. Salah satunya, biasakan anak lelaki punya ikatan yang kuat sama Ibunya, Ayah juga kasih contohnya, dari situ kita bisa lebih mudah untuk mengajarkan anak laki-laki untuk menghormati perempuan.
Terus apa lagi yah caranya? Berikut Bumin jelasin dari berbagai sumber. Mari kita ajarin si Kecil untuk menjadi lelaki sejati 🙂
Mendapatkan contoh baik dari orang tua
Contoh baik itu bisa dilihat dari gimana Ayah memperlakukan Ibu atau sebaliknya. Berawal dari kebebasan Ibu memilih untuk jadi Ibu rumah tangga atau Ibu pekerja. Begitu juga dengan Ayah, mau bantu-bantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena tugas ini nggak harus perempuan yang ngerjain.
Jadi nggak ada paksaan untuk ngikutin peran gender. Si Ibu harus di rumah ngurus anak beresin rumah, Ayah urusannya cuma nyari duit. No.
Tentunya selalu ajak anak laki-laki kita untuk bantu urusan rumah tangga. Inget ya Parents, nyuci piring, masak, dll bukan tugas perempuan tapi itu life skill untuk bertahan hidup. Apapun gendernya harus mampu melakukannya.
Nggak menerapkan peran gender
Kalau Parents punya anak yang berbeda gender, usahain untuk memperlakukan mereka sama rata, yah. Hindari juga nih pemaksaan peran gender, misalnya si anak laki-laki nggak boleh main masak-masakan, si anak perempuan juga nggak boleh suka main bola.
Mending sama-sama kita libatkan mereka dalam melakukan pekerjaan rumah tangga. Nggak cuma perempuan aja yang masak dan beres rumah, lelaki juga bisa.
Terus ajak juga mereka untuk ngelakuin apapun yang diinginkan. Mau main masak-masakan, main bola, main ngasuh anak, berikan kesempatan. Nggak dibedain mana mainan perempuan dan laki-laki.
Pastinya keduanya mendapatkan kesempatan yang sama juga, yah. Jangan lupa, we are all equal 🙂
Blok semua media yang kurang sopan
Semakin bertambahnya usia anak, pasti akan mulai ngerti sama yang namanya media sosial, nonton TV, atau media digital lainnya. Nah, tugas kita sebagai orang tua untuk mengawasi bahwa apa yang si Kecil lihat di media adalah hal-hal yang positif.
Pastikan si Kecil nggak terpapar sama konten yang menunjukkan ketidaksetaraan gender dan nggak menghormati perempuan. Kalau sampai terlihat, langsung blok dan kasih tahu si Kecil kalau perbuatan itu salah dan nggak pantas untuk dicontoh.
Beri tahu anak laki-laki tentang memperlakukan perempuan
Cara ini perlu kita sesuaikan dengan usianya ya, Parents. Kalau masih kecil dan belum bisa baca, kita ceritain aja dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti si Kecil.
“Eh, tadi Ibu lihat berita ada perempuan yang dibikin nangis karena area sensitifnya disentuh. Kakak / Adik nggak mau kan ya, bikin orang nangis apalagi sama perempuan. Nggak boleh laki-laki sembarangan sentuh perempuan.”
Nah, kalau si Kecil udah cukup besar, bisa nih kita beri tahu kejadian-kejadian yang nggak menghormati perempuan. Misalnya ada kejadian melecehkan perempuan, kita kasih tahu kalau perbuatan itu sulit untuk dimaafkan.
Seiring waktu, Parents berikan edukasi tentang hak dan perlindungan perempuan oleh negara, hukum, dan bahkan agama maka itu ada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komnas Perempuan, dan instansi serta yayasan perempuan lainnya.
Memberikan simpati dan empati pada orang yang diperlakukan nggak hormat
Ini balik lagi sama cara kita bersikap sama orang lain, pasti si Kecil pinter banget buat meniru secara kita nggak sadar. Makanya Parents harus selalu kasih contoh yang baik dalam memperlakukan perempuan di depan anak laki-laki.
Nggak cuma contoh dari rumah aja, tapi juga dari luar. Misalnya aja anak ikut donasi atau jadi volunteer dalam pemberdayaan perempuan. Selain itu, contoh kecilnya Parents memberikan simpati pada perempuan yang menjadi korban akibat perlakuan dari laki-laki.
Perilaku menghormati perempuan berpengaruh pada masa depannya
Mendidik anak laki-laki untuk menghargai perempuan nggak akan berefek untuk saat ini aja, tapi juga mempengaruhi masa depannya. Kita sendiri juga udah lihat kan, banyak laki-laki yang jatuh dalam kariernya karena ‘meremehkan’ perempuan.
Suatu saat si Kecil akan menjadi kepala keluarga, ya nggak mau dong, anak laki-laki kita berani melakukan KDRT, perselingkuhan, menindas perempuan. Nggak mau banget!
Nggak hanya kehidupan karier dan keluarga, namun ia juga akan dikenal sebagai sosok yang nggak tahu tata krama.
Makanya, yuk, dari sekarang didik anak laki-laki kita untuk hormat dan menghargai perempuan. Dimulai dari menghormati Ibu, melihat Ayah yang menghargai Ibu, dan nggak terpatok peran gender, ingatkan si Kecil pengetahuan tentang perlindungan hukum dan negara baik juga agama pada perempuan.
Semoga kelak anak-anak lelaki kita bisa menjadi pemimpin yang adil dan bertanggung jawab atas hormatnya pada Ibu dan perempuan, ya Parents!