Memijat merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang ke si kecil. Sentuhan lembut dari orangtua tentu bisa membuatnya merasa lebih tenang dan rileks. Selain itu, aktivitas pijat juga punya manfaat tersendiri untuk Ayah dan Ibu. Berikut manfaat pijat bagi bayi dan orangtua:
Mengoptimalkan kesehatan bayi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pijat memiliki sejumlah manfaat kesehatan bagi bayi. Seperti meningkatkan frekuensi menyusui, melancarkan sirkulasi darah, membantu mengatasi masalah pencernaan seperti kolik dan mengatasi gangguan tidur pada bayi.
Biasanya bayi yang dipijat secara rutin akan jarang mengalami masalah kesehatan. Kenaikan berat badan pada bayi juga dapat lebih optimal dibandingkan bayi yang jarang dipijat.
Menstimulasi perkembangan indera bayi
Instruktur pijat bayi, Tantan Kuswandi menjelaskan kalau berbagai aktivitas selama pijat dapat mestimulasi panca indera bayi.
“Misalnya waktu menuang minyak pijat ke tangan kita. Coba posisikan tangan dekat telinga dan hidung bayi. Aroma dari minyak akan merangsang indera penciuman bayi. Terus waktu kita meratakan minyak di tangan, telinga bayi juga terstimulasi karena mendengar suara gesekan tangan kita,” jelas Tantan.
Melatih kemampuan komunikasi bayi
Saat memijat, orangtua dapat melatih kemampuan komunikasi pada bayi, baik komunikasi verbal atau non verbal. Misalnya dengan mengajak bayi bicara dengan isi obrolan yang bermacam-macam.
Mulai dari meminta izin untuk memegang bagian tubuh bayi yang akan disentuh, mengenalkan sensasi rasa yang muncul saat dipijat atau hal simpel lainnya. Selain itu, orangtua dapat menyanyikan lagu agar bayi merasa rileks. Cara ini sekaligus membuat bayi belajar kosakata baru lewat kalimat-kalimat dalam lagu.
Menghindarkan bayi dari stres
Menurut Tiffany Field dari Touch Research Institute, University of Miami, pijatan bisa menghadirkan sensasi rileks bagi bayi. Hal ini ditunjukkan dengan detak jantung bayi lebih tenang, napas teratur dan lebih sedikit menangis.
“Saat dipijat, sistem saraf pusat bayi akan terstimulasi. Efeknya, otak bayi akan memproduksi hormon serotonin lebih banyak. Hormon ini membuat seseorang merasa lebih santai dan senang. Di saat bersamaan, hormon kortisol yang dapat memicu stres akan sedikit diproduksi,” jelas professor Tiffany seperti dilansir dari situs Parents.
Memperkuat bonding orangtua dan bayi
Sentuhan lembut lewat pijat, obrolan atau kontak mata, bisa jadi cara untuk memperkuat ikatan emosional dengan si kecil. Meski belum bisa berkata-kata dengan jelas, bayi akan merespon hal yang disampaikan Ayah dan Ibunya.
Dia akan merasa terlindungi karena mendapat kasih sayang orangtuanya. Di sisi lain, Ayah dan Ibu sekaligus bisa berlatih memahami bahasa bayi. Interaksi seperti ini membuat orangtua lebih sensitif dalam memahami kebutuhan si kecil.
Mengurangi tingkat stres orangtua
Di situs BabyCenter disebutkan, orangtua yang rutin memijat anaknya cenderung jarang stres dibandingkan mereka yang tidak melakukannya. Saat pijat, tubuh kita dan bayi akan melepas hormon oksitosin. Hormon ini berperan menghasilkan perasaan senang dan menjauhkan kita dari bad mood.
Pijat juga bisa jadi cara Ibu mengatasi depresi pascamelahirkan. Sementara buat ayah yang jarang di rumah rutinitas memijat setiap kali ketemu si kecil bisa membuat kamu lebih dekat dengan buah hati.
Dengan berbagai manfaat tersebut, Tantan Kuswandi menyarankan agar orangtua rajin memijat bayinya sendiri. Sentuhan dari Ayah dan Ibu akan lebih ‘bernutrisi’ dibandingkan yang berasal dari orang lain. Supaya lebih tenang dalam memijat bayi, kamu bisa membaca artikel Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memijat Si Kecil.
(Dyah/Dok: Pixabay)