Awal pernikahan adalah saat yang tepat untuk merencanakan segala hal. Apapun itu. Mulai dari milestone individual, pasangan, lalu sektor finansial, kesehatan, sampai rencana jumlah anak yang ingin dimiliki.
Memang sih, keinginan terakhir yaitu merencanakan jumlah anak sifatnya debatable karena bersinggungan dengan rezeki dari Tuhan yang sifatnya tidak bisa direncanakan. Tapi, sebagai tindakan preventif dari hal-hal yang tidak diinginkan, merencakan saja boleh-boleh saja, ya.
Halo Parents! Semoga kabar kalian hari ini sehat-sehat dan aman-aman saja, ya.
Dari prolog di atas – sudah cukup jelas kalau bahasan kali ini akan membahas berbagai perencanaan yang biasanya dilakukan di awal pernikahan, termasuk rencana jumlah anak yang ingin dimiliki.
Mempunyai rencana jumlah anak yang ingin dimiliki buat semata-mata jadi mengatur kehendak yang Maha Kuasa ya, Parents. Perencanaan ini bisa dilakukan karena mempunyai beberapa manfaat. Nah, apa saja manfaatnya – sila simak bahasan kali ini sampai habis, ya Parents.
Mencegah Stunting
Kok bisa merencanakan jumlah anak nyambung ke hal seperti mencegah stunting? Jadi gini Parents, perencanaan mempunyai anak sebenarnya memerlukan beberapa persiapan, salah satunya adalah persiapan kesehatan bagi ibu dan anaknya nanti.
Terutama pada ibu terlebih dahulu. Parents bisa mengetahui berbagai informasi yang berkaitan dengan perencanaan kehamilan, begitu kental dengan kondisi kesehatan ibu terlebih dahulu. Parents, hal ini adalah salah satu tindakan preventif supaya anak yang nantinya akan lahir, risiko akan stunting jadi lebih kecil.
Pada umumnya, pencegahan stunting bisa dimulai dari penyediaan asupan nutrisi yang tepat di 1.000 hari pertama kehidupan anak. Kurang lebih, dari anak lahir sampai usia tiga tahun – adalah periode di mana penyediaan nutrisi yang tepat adalah sebuah kewajiban agar terhindar dari risiko stunting.
Mengetahui informasi penyediaan asupan nutrisi yang tepat dan hal-hal berkaitan lainnya bisa dilakukan saat merencanakan kehamilan dan jumlah anak nantinya. Tidak dipungkiri Parents, bahwa hal ini juga akan berkaitan dengan kondisi finansial kita bersama pasangan.
Meningkatkan Kualitas Diri Sebagai Orang Tua
Selain faktor kesehatan tubuh yang perlu benar-benar dipersiapkan – salah satu persiapan yang bisa dilakukan saat baru merencanakan jumlah anak yang diinginkan adalah meningkatkan kualitas diri sebagai orang tua.
Maksudnya seperti apa nih, Parents? Jadi begini – selain soal kecukupan gizi dan kesehatan tubuh lainnya, kesehatan mental juga tidak kalah penting untuk masuk ke daftar persiapan. Kesiapan mental jadi salah satu fundamental, Parents. Misalnya – saat setelah melahirkan, ada salah satu momen seperti baby blues yang begitu berat untuk dilewati oleh para ibu.
Nah, hal-hal yang berpotensi mengoyak mental seperti perlu diketahui terlebih dahulu solusi atau bahkan tindakan preventifnya, Parents. Tidak hanya di Ibu saja, lho – para Bapak, bisa jadi mempunyai perasaan mental yang sama, sehingga cara untuk saling menguatkan adalah hal yang kita perlu cari tahu bersama.
Atur Jarak Kehamilan
Lagi, kita perlu memastikan hal ini bisa dilakukan tanpa merasa ingin mengatur yang Kuasa, ya. Merencanakan jumlah anak yang ingin dimiliki, artinya kita dengan pasangan juga bisa ikut merencanakan jarak kehamilan.
Jarak kehamilan begitu berpengaruh terhadap kesehatan ibu, baik kesehatan fisik dan mentalnya. Sehingga, hal ini perlu sekali diatur sedemikian rupa.
Menjaga Kualitas Hubungan Keluarga
Memiliki atau tidak memiliki anak adalah hak kita sebagai pasangan ya, Parents. Jadi, semoga keinginan untuk mempunyai keturunan adalah murni keinginan dari kita sebagai pasangan. Tidak karena intervensi yang dilakukan oleh anggota keluarga dari pasangan.
Hal ini secara tidak langsung – jika misalnya ada intervensi yang akhirnya melahirkan sebuah keterpaksaan – tentu hal ini jelas tidak sehat Parents. Perlu diingat-ingat hal ini, ya.
Wah, bagaimana nih Parents? Dari segala penjelasan yang sudah disebutkan di atas – mudah-mudahan kita bisa memahami hal-hal ini dengan baik dan seksama, ya. Sehingga, kehamilan yang nanti sudah direncanakan, bisa berkualitas dan membawa bahagia untuk kita semua.