Hai Bumil, gimana keadaannya? Hmm.. biasanya nih, kehamilan sangat mempengaruhi kondisi berhubungan seks. Ada yang gairahnya terjun payung tapi ada juga yang hasratnya semakin memuncak.
Bercinta selama hamil aman-aman aja untuk dilakukan, kok. Mengutip Mayo Clinic, janin di dalam kandungan dilindungi oleh otot rahim yang kuat, lendir tebal yang menutup leher rahim, dan kantung ketuban.
Penetrasi penis juga nggak akan menembus leher rahim, jadi nggak akan mencapai bayi dalam kandungan. Gimana makin semangat dong buat berhubungan seks selama hamil? Hihi.
Sayangnya, nggak semua Ibu hamil bisa berhubungan seks. Ada beberapa kondisi yang bisa membahayakan janin dan bumil bila melakukan hubungan intim.
Memiliki gangguan plasenta
Mengutip Alodokter, Ibu hamil yang mengalami plasenta previa dan solusio plasenta, pada umumnya dianjurkan untuk membatasi berhubungan seks. Ini dikarenakan orgasme bisa merangsang kontraksi rahim, sehingga berisiko perdarahan vagina.
Seandainya hal itu terjadi, kondisi Ibu hamil dan janin bisa bermasalah. Gejalanya pun macam-macam bisa nyeri punggung, muncul keputihan abnormal, hingga pendarahan.
Pernah melahirkan prematur
Bumil yang punya riwayat persalinan prematur bisa mengalaminya kembali, lho. Kemungkinan dokter akan melarang Ibu hamil untuk berhubungan seksual demi mencegah risiko.
Kelahiran prematur terjadi ketika Ibu hamil bersalin pada usia kehamilan belum cukup bulan atau di bawah 37 minggu. Ada berbagai faktor yang meningkatkan risiko bumil melahirkan terlalu dini yaitu mengalami stress berat, adanya infeksi, sampai gangguan tumbuh kembang janin.
Perdarahan vagina
Perdarahan di awal kehamilan biasanya tanda menempelnya embrio ke dinding rahim. Meski begitu, perdarahan saat hamil bisa menjadi tanda kondisi serius yang bisa membahayakan Ibu dan janin. Apalagi kalau pendarahan terus terjadi yang disertai nyeri pada rahim.
Adanya gangguan serviks
Berhubungan seksual dengan adanya gangguan serviks atau leher rahim bisa membahayakan kehamilan. Maka sebaiknya bumil yang memiliki gangguan serviks nggak bercinta dulu ya, ini salah satu upaya mencegah terjadinya persalinan prematur atau keguguran.
Punya risiko tinggi mengalami keguguran
Keguguran bisa terjadi karena berbagai macam penyebab dari mulai masalah pada rahim, diabetes, atau adanya penyakit tertentu. Nah, bagi Ibu yang pernah mengalami keguguran sebelumnya, ada kemungkinan bisa terjadi kembali.
Keguguran adalah kondisi kehamilan yang berhenti dengan sendirinya sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu atau pada trimester pertama.
Maka dari itu, Ibu wajib memeriksa kehamilan ke dokter kandungan secara rutin. Biasanya dokter akan menyarankan konsultasi dua minggu sekali pada bulan pertama kehamilan.
Parents juga jangan ragu untuk menyampaikan pertanyaan atau keluhan selama hamil. Tanyakan juga, apakah kondisi kehamilan Ibu aman untuk berhubungan seks?
Seandainya ada keluhan dan rasa nyeri setelah berhubungan seks, Ibu bisa konsultasikan ke dokter kandungan melalui telemedicine. Jaman sekarang udah dimudahkan banget sama teknologi.
Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan sehat, olahraga ringan, dan minum air putih yang cukup. Dukungan Ayah juga nggak kalah penting selama kehamilan 🙂