Pernah gak kita ngerasa susah banget berkomunikasi sama pasangan padahal sudah menikah. Masih pakai kode-kodean, kadang gengsi buat ungkapin perasaan, rasanya kayak gak mudah buat membangun komunikasi yang baik dalam rumah tangga.
Adakah yang merasakan itu? Mengacu pada penjelasan penulis buku The 5 Love Languages, Gary Chapman, dalam relasi akan ada dua tahap. Tahap pertama itu honeymoon phase, semuanya menjadi mudah karena kita dan pasangan sedang mabuk asmara.
Tahap kedua, intentional love, jadi apa saja yang dilakukan dan diupayakan secara sadar untuk menjaga cinta. Memasuki pernikahan, kita akan mengalami fase keterbiasaan. Adanya ikatan ilegal yang sering membuat kita bahwa tanpa melakukan apapun pasangan tetap menjadi milik kita.
Psikolog klinis Ega Alfath, M.Psi, menambahkan, ketika memasuki fase itu akhirnya komunikasi dalam hubungan mengalami kemunduran, sehingga terjadi kecenderungan menyederhanakan komunikasi.
“Ada pasangan yang alasannya itu harusnya dia sudah memahami saya, kita sudah serumah bertahun-tahun. Kalau nanya (karena gak paham) nanti malah konflik, biasanya nanti juga baik sendiri. Jadi yang satu diam sambil berharap pasangan paham, satunya lagi takut sama konflik,” jelasnya.
Kondisi itu membuat keduanya gak saling berkomunikasi untuk saling mengerti. Akhirnya lama-lama saling menahan dan lama-kelamaan memunculkan ketidakpuasan pada pernikahan dan muncul ledakan kemarahan.
“Cinta itu kan emosi, tidak kekal dan akan surut. Jadi gak bisa penyelesaian masalah hanya mengandalkan dorongan cinta. Justru kita bersama pasangan perlu bersama menghidupkan cinta. Strateginya ya harus didiskusikan dan dikomunikasikan,” ucap Mbak Ega.
Mbak Ega menegaskan, komunikasi itu skill. Ada orang yang sejak dulu dilatih berkomunikasi asertif dengan keluarganya, sehingga memiliki kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan dan dipikirkan. Tetapi, ada juga yang tidak.
“Karena komunikasi itu kemampuan, maka perlu dilatih berulang kali. Gagal, coba lagi. Gagal, belajar lagi. Sesuatu yang sulit dilakukan bukan berarti gak mungkin dilakukan, ya,” pungkasnya.
Parents, meski sudah menikah mulai sekarang kita mulai memperbaiki komunikasi dengan pasangan mulai dari mendengarkan, bertanya dengan keingintahuan, dan memvalidasi kondisi pasangan 🙂