Parents, tahu nggak kalau ternyata ada kebiasaan yang kita nggak sadari tapi itu bisa merusak rumah tangga. Serem ya, takutnya kita keseringan ngelakuin itu terus bikin sakit hati pasangan akhirnya jadi berantem terus.
Kalau udah kayak gitu, bisa repot deh urusan. Untuk mempertahankan rumah tangga pastinya butuh usaha, makanya coba kita sadari diri ini pernah nggak sih, bersikap nggak enak ke pasangan tapi nggak kita sadari?
Coba Parents simak penjelasan konselor pernikahan Indra Noveldi. Ia menyebutkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan agar nggak ‘kelepasan’ menyinggung perasaan pasangan. Berikut, ya!
Mengungkit
Siapa sih yang seneng mendengar kesalahannya diungkit terus sama pasangan? Pasti rasanya gak enak banget. Mengungkit perilaku pasangan, bukannya bikin ia berubah jadi lebih baik justru malah tambah kesal atau menghindar dari kita.
Jangan sampai saat mereka seperti itu, kita malah jadi menyalahkannya lagi. Cobalah untuk mau memaafkan dan menyelesaikan konflik yang masih mengganggu dengan cara dewasa. Bicarakan masalah yang masih ada dengan mengobrol dan berkepala dingin.
Membandingkan
Sebenarnya membandingkan itu adalah cara berpikir rasional manusia buat mengetahui mana yang dia suka atau nggak, namun hal ini biasanya terjadi tanpa disadari. Makanya secara sadar gak sadar kita jadi bandingin pasangan sama orang lain atau bahkan mantan. Hadehh..
Menurut Mas Indra, kebiasaan membandingkan seperti apapun tetap akan membuat pasangan kalah. Sebab kita membandingkan kelemahan dengan kelebihan. Misalnya pasangan lain bisa romantis, sedangkan pasangan kita memang gak biasa untuk romantis, jadi yauda deh pasangan kayak gak ada baik-baiknya gitu. Huhu
Silent killer
Silent killer merupakan istilah untuk penyakit yang nggak menimbulkan gejala. Sama seperti pernikahan, kelihatannya baik-baik aja padahal di dalam rapuh. Kebanyakan silent killer ini muncul karena nggak ada konflik, kurang apresiasi, saling kritik satu sama lain, kurang kerja sama, sampai kurang waktu berdua.
Mulai sekarang dipikir lagi deh, hal apa sih yang sebenarnya bikin kita suka gak mood sama pasangan? Apakah karena kurang diapresiasi atau udah lama gak ada waktu berdua? Coba direnungkan lagi, yaa..
Nggak mengenali love language pasangan
Love language atau bahasa kasih sayang pada setiap orang itu berbeda. Untuk bisa membuat pasangan merasa disayang, kita harus memperlakukannya sesuai bahasa kasihnya. Nggak semua orang suka dicium dan dipeluk, ada yang lebih suka ditemenin nonton atau sekadar bisa berduaan.
Nah, jangan sampai kita gak mengenali love language terus melakukan hal yang cukup menyinggung. Misal pasangan itu love language-nya physical touch, pas dia memegang tangan kita, malah dijawab “Apa sih, jangan sok romantis.” duhh, pasti pasangan jadi gak enak digituin.
Punya trust issue
Pasangan atau diri kita sendiri mengalami rasa sulit percaya yang disebabkan oleh beberapa faktor tertentu seperti pernah disakiti, dikhianati, atau dikecewakan. Perasaan negatif ini bisa timbul karena pengalaman buruk.
Bisa jadi sebelumnya pasangan pernah berselingkuh atau berbohong besar. Hal ini membuat kita dan pasangan sulit dalam memiliki rasa percaya. Apalah rasanya menjalani hubungan yang terus diselimuti rasa curiga dan sulit untuk percaya.
Parents, ada yang pernah melakukan hal tersebut pada pasangan? Mudah-mudahan kita semua bisa membina rumah tangga dengan sebaik-baiknya, ya. Sehingga kebiasaan buruk dalam pernikahan seperti tadi dapat terus dihindari 🙂